Share

Bab 162_ Pamit

Sinta yang sudah tidak sabar ingin melihat Smith ke luar dari rumah itu, lantas mengajak Sisil untuk ke luar kamar guna melihat keadaan. Jika ternyata Smith masih leyeh-leyeh di kamarnya, Sinta akan mendobrak pintu kamar Smith dan menyeretnya ke luar bersama suaminya yang tidak berguna.

"Ayo Sisil, cepat! Kita tidak boleh ketinggalan momen paling membahagiakan ini. Mama sudah tidak sabar ingin menikmati wajah Smith yang menyedihkan," kata Sinta yang kembali menarik tangan putrinya agar bergegas ke luar.

Saat mereka telah berada di luar kamar, Sinta mempercepat langkahnya menuju pagar besi pembatas lantai untuk memastikan Smith dan Janu telah ke bawah atau masih di kamar.

"Wah, itu mereka. Baguslah kalau mereka sudah mau pergi. Sisil ayo kita ke bawah juga. Percepat langkahmu, jangan sampai ketinggalan. Kau ingin melihat wajah Janu untuk terakhir kali kan? Eh maksud Mama sebelum dia pergi dari sini, tentu kau ingin melihatnya kan?" ucap Sinta sambil terus berjala

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status