Share

Bab 24 - Tidak Mengakui

Author: EYN
last update Huling Na-update: 2025-07-10 21:41:20

"A-apa?!"

Erland gelagapan saat Maureen bertanya kenapa dia menghapus dan memblokir nomer Reinner. Dia sendiri bingung kenapa emosinya naik turun seperti roller coaster setiap kali Maureen menyebut nama laki-laki lain. Rasanya seperti ada yang mendidih di dalam hati.

Maureen melipat kedua tangan di depan dada sambil menatap Erland tanpa berkedip, posenya seperti seorang ibu yang menunggu anaknya mengakui kesalahan.

"Biar bagaimana pun, statusmu itu istri. Aku tidak mau kamu mencoreng nama Diandra," jawab Erland cepat.

Tapi detik berikutnya, Erland merasa jawabannya ini sangat konyol. Ada pernikahan rahasia di antara mereka. Tidak ada yang tahu kalau Maureen adalah istrinya. Bagaimana mungkin Maureen bisa mencoreng nama Diandra?

Maureen membuka mulut, tapi Erland lebih cepat.

"Oke. Oke. Aku tahu. Kita tidak boleh ikut campur urusan masing-masing," ralat Erland sebelum Maureen mengingatkan pada perjanjian mereka.

Setelah itu Erland pun berlalu. Kali ini dia memilih mengalah dari pada me
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 33

    "Jahat sekali! Mereka menggunakan Nenek untuk menekan aku," geram Maureen dalam hati. Miris sekali, padahal Nenek Argantha adalah ibu mertua Paulin dan nenek kandung Jillian. "Apa mau kalian sebenarnya?" tanya Maureen pelan, kedua tangannya mengepal di pangkuan. "Tidak ada. Aku cuma ingin mendidikmu supaya tidak suka merebut milik orang," ucap Paulin dengan intonasi yang tenang namun menusuk. "Merebut apa? Kapan?" dengus Maureen. Selama ini Jillian yang selalu merebut semua miliknya, bahkan hadiah ulang tahun dari Kakek dan Nenek Argantha. "Pertama Reinner, sekarang Erland! Kamu masih mau menyangkal? Dasar penggoda!" sergah Jillian penuh kebencian. Maureen menghela napas panjang. Masalah Reinner sudah lama berlalu, tapi dendam Jillian berkepanjangan. "Aku mengenal Reinner lebih dulu darimu. Soal penolakan itu, aku tidak tahu menahu. Lalu, Erland..." Maureen berhenti sejenak dan menarik napas, lalu melontarkan jawaban ambigu, "aku bekerja di Argantha Group. Papa Erland adalah bos

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 32 - Sentuhan Menegangkan

    "Dasar manja! Sekarang kamu tidak bisa tidur karena tidak ada yang menemani." Erland mengomeli dirinya sendiri di dalam hati. Hampir semalaman dia main gitar, tapi matanya tetap terbuka lebar. Turun ke dapur, ingin mencari minuman untuk teman tidur, tapi ternyata Maureen cerdik. Gadis itu mengunci lemari penyimpanan dan menyimpan kuncinya entah kemana. Entah jam berapa Erland baru bisa tidur semalam. Pagi ini dia berusaha sekuat tenaga menahan matanya untuk tidak menatap Maureen yang sedang menikmati sarapan di hadapannya. Istrinya itu sudah siap untuk pergi ke kampus. Dia baru menyadari kalau Maureen hari ini juga berdandan, otomatis pandangannya turun ke pakaian Maureen. Istrinya itu memakai blus dengan potongan mengikuti bentuk tubuh. Memang pakaian Maureen tetap sopan dan rapi, tapi dibanding outfit oversize yang biasa dia pakai, penampilannya hari ini cukup menonjolkan lekukan bagian depannya. Menyadari matanya mulai salah arah, Erland buru-buru mengalihkan pandangan. berdehe

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 31 - Kamu Yang Tergoda

    "Jangan bilang kamu mulai tertarik padaku." Kalimat terakhir Maureen membuat Erland bagai disengat lebah. Tapi, hal itu tidak berlangsung lama. Benteng pertahanan diri Erland langsung terbangun tinggi. "Tertarik padamu? Tidak salah? Bukannya kamu yang lebih dahulu menggodaku? Kamu yang duluan memeluk, bahkan menciumku tanpa permisi." "Ah, itu sih kamunya saja yang tergoda. Aku memeluk dan menciummu sebagai sahabat. Peluk dan cium itu hal biasa dalam persahabatan." Maureen mengulum senyum. Ekspresi Erland langsung menggemaskan, seperti singa yang kehilangan taring. "Hm..., begitukah?" Erland menghembuskan napas. Setelah itu dengan gerakan mendadak menyambar tablet dengan satu tangan, sementara tangan satunya merangkul bahu Maureen dan menggiringnya keluar cafe."Hey, sahabatmu lapar. Kamu bisa masak untukku?" pinta Erland dengan lihai memanfaatkan kesempatan. Tangannya masih bertengger manis di bahu Maureen.Maureen berjalan sambil mencuri pandang ke tangan yang melingkar di bahunya

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 30 - Dua Kali Ingin Mencium

    "YEEEEY!" sorak Maureen, langsung melompat ke arah Erland. Dengan gerakan yang sangat cepat, dia memeluk Erland dengan erat. "Eh, eh, Maureen?" gagap Erland, mendadak panik. Dia menelan ludah saat merasakan tubuh bagian depan Maureen menempel padanya. Hangat dan lembut. Tangannya bergerak ragu-ragu antara ingin membalas pelukan Maureen, tapi juga gengsi.Tapi, sungguh pelukan Maureen terasa berbeda dengan pelukan-pelukan yang biasa dilakukan oleh kekasih-kekasihnya.Harum rambut Maureen seakan membuainya, lembut dan khas. Ah, Erland merasa seperti melayang. "Thank you! Thank you!" ucap Maureen, refleks mencium pipi Erland kanan dan kiri seperti seorang anak yang baru mendapat hadiah impian dari papanya. "Sial!" umpat Erland dalam hati. Maureen tidak menyadari kalau lelaki yang baru saja dia peluk dan cium sedang berperang melawan dirinya sendiri. Erland berusaha mengatur napas supaya bisa bernapas dengan tenang, tapi sekarang yang terjadi malah jantungnya berdebar seperti genderan

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 29 - Semalaman Bersama

    Suhu tubuh Erland akhirnya stabil. Saat Maureen hendak kembali ke kamarnya, tiba-tiba tangannya dicekal oleh Erland. Maureen terkejut, padahal dia yakin Erland sudah tertidur nyenyak. Dia menoleh cepat. Ternyata, Erland memang masih tidur. Matanya terpejam dan napasnya teratur, tapi suara lirih itu terdengar jelas: “Mommy…” Maureen terdiam saat suara itu kembali terdengar, “Mommy…” Hati Maureen yang lembut tersentuh. Dia urung melangkah, dan mengamati wajah Erland yang tertidur karena pengaruh obat. Perasaan iba membuncah di dalam dada. Di balik segala sikap keras dan galaknya terhadap Lillian, ternyata Erland menyimpan rindu yang lebih dalam dari yang pernah dia bayangkan. Ada sisi rapuh yang selama ini dia sembunyikan rapat-rapat, bahkan dari dirinya sendiri. Refleks Maureen mengusap pelan lengan Erland untuk menenangkan suami rahasianya itu. Tak lama cekalan tangan Erland mengendur perlahan. Maureen duduk di sofa panjang tak jauh dari tempat tidur. Pandangannya tak l

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 28 - Bantu Pakai Atau Ganti Di Depanmu?

    "Ingat! Tempat kalian sebatas di paviliun. Jangan pernah menginjakkan kaki ke rumah utama. Paviliun sudah terlalu bagus untuk parasit seperti kalian." Maureen terhenyak. Wajahnya tidak lagi tersenyum, tapi juga tidak menunjukkan kemarahan. Sorot matanya seakan menunjukkan sebuah tekad yang kuat..Dia melangkah ke depan, berdiri sedikit di depan Erland. "Maaf, Nyonya Mariana," ucap Maureen dengan intonasi yang dingin menusuk. "Jangan khawatir, kami akan meninggalkan tempat ini pada kesempatan pertama dimana kami bisa melakukannya." Mariana menaikkan alis, seakan tak percaya pada ucapan Maureen. Cara menatapnya seperti melihat seekor lalat pengganggu yang sedang berdengung.Tapi, sebelum dia sempat mengucapkan sesuatu, Maureen sudah menambahkan dengan nada penuh penekanan. "Satu hal lagi, Nyonya..." Maureen menatap Mariana dalam-dalam, "Satu-satunya alasan kami bertahan di paviliun itu hanyalah Tuan Diandra." Mariana menatap Maureen, bibirnya bergerak-gerak tapi tidak mengatakan apa

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status