Share

Bab 53 - Sugar Daddy

Author: EYN
last update Last Updated: 2025-08-10 20:18:44

"Hhh..., apa maunya si Jillian ini?" batin Maureen.

Dia urung melangkah. Firasatnya mengatakan kalau Jillian ingin membuat keributan.

"Atau, jangan-jangan kamu ingin kabur dari tanggung jawab?" tuduh Jillian lagi. Benar dugaan Maureen, adik angkatnya ini sedang mencari masalah.

Jengkel, Maureen berbalik badan lalu bertanya dengan gusar, "Tanggung jawab yang mana maksudmu? Aku sudah melakukan bagianku."

Dia sudah menanggung semua biaya yang berkaitan dengan Nenek. Di saat harta warisan Kakek dikuasai oleh mereka, Maureen bekerja paruh waktu untuk biaya hidup Nenek dan dirinya.

Ketika kesulitan uang untuk biaya pengobatan, demi Nenek, Maureen menyetujui permintaan Tuan Diandra untuk menikah dengan Erland.

"Jillian, cukup," tegur Markus pelan tanpa ketegasan. Dia tahu kalau Maureen dan Jillian tidak pernah akur selama ini. Dan, iya, Jillian yang sering memulai pertengkaran.

"Biarkan puterimu bicara," ucap Paulin, mendukung puterinya. Dia berusaha menyembunyikan senyum liciknya, meski ga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 54 - Lebih Baik Aku Mati...

    Maaureen nyaris menerobos masuk ke ruang ICU. Napasnya memburu, saat dia refleks meraih gagang pintu hendak masuk ke dalam ruangang. Tergopoh-gopoh, suster datang menghampiri.“Maaf, Nona. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Suster, menghadang langkah Maureen."Begini, Suster." Maureen mengatur napasnya sejenak, "aku mendengar dari suster di pos depan kalau nenek memanggil-manggil namaku.""Oh, begini saja, Nona. Saya akan periksa data pasien, apakah sudah boleh dijenguk atau belum. Silahkan sebutkan nama pasiennya, Nona," ujar Suster, membuka tablet yang sedari tadi ada ditangannya."Imelda Argantha," jawab Maureen cepat. Dia sudah tidak sabar ingin berjumpa dengan Neneknya. Dua minggu tidak bertemu, sekalinya bertemu malah situasinya sangat tidak enak.Suster memeriksa data di tablet, lalu tersenyum pada Maureen."Maaf, Nona. Sepertinya ada salah paham disini. Nyonya Imelda Argantha sedang dalam masa pemulihan pasca operasi. Kami terus memantau kondisinya. Untuk sementara, dokter belum

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 53 - Sugar Daddy

    "Hhh..., apa maunya si Jillian ini?" batin Maureen.Dia urung melangkah. Firasatnya mengatakan kalau Jillian ingin membuat keributan."Atau, jangan-jangan kamu ingin kabur dari tanggung jawab?" tuduh Jillian lagi. Benar dugaan Maureen, adik angkatnya ini sedang mencari masalah. Jengkel, Maureen berbalik badan lalu bertanya dengan gusar, "Tanggung jawab yang mana maksudmu? Aku sudah melakukan bagianku."Dia sudah menanggung semua biaya yang berkaitan dengan Nenek. Di saat harta warisan Kakek dikuasai oleh mereka, Maureen bekerja paruh waktu untuk biaya hidup Nenek dan dirinya.Ketika kesulitan uang untuk biaya pengobatan, demi Nenek, Maureen menyetujui permintaan Tuan Diandra untuk menikah dengan Erland."Jillian, cukup," tegur Markus pelan tanpa ketegasan. Dia tahu kalau Maureen dan Jillian tidak pernah akur selama ini. Dan, iya, Jillian yang sering memulai pertengkaran."Biarkan puterimu bicara," ucap Paulin, mendukung puterinya. Dia berusaha menyembunyikan senyum liciknya, meski ga

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 52 - Butuh Kamu

    "Maaf, mengganggu malam-malam. Kami dari Golden Bloom Elderly Resort, bermaksud memberitahu kalau Nenek Argantha ada di rumah sakit sekarang."Suara dari seberang sana seperti dengungan lebah di telinga Maureen. Penjelasan demi penjelasan membuatnya seperti orang linglung.Dan, Maureen tidak ingat bagaimana caranya dia bisa sampai di rumah sakit ini.Yang dia tahu, pagi ini dia sedang menunggu dengan cemas di depan ruang operasi. Nenek sedang berada di dalam sana berjuang untuk hidupnya."Entah apa penyebabnya?""Padahal saat terakhir aku menelepon, Nenek baik-baik saja.""Kenapa tiba-tiba?"Maureen bergumam sendiri untuk kesekian kalinya. Sedari tadi dia duduk. Berdiri. Lalu, duduk lagi sambil menghela napas.Erland duduk tanpa mengatakan apa pun, hanya matanya yang terus mengawasi Maureen."Maureen, apa yang terjadi?"Maureen menoleh saat mendengar namanya disebut. Markus Argantha, Papa angkatnya, datang. Kekhawatiran terpancar di wajahnya, biar bagaimana pun Nenek Argantha adalah i

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 51

    Erland mencuri cium dari Maureen. Saat Maureen hendak mendorong Erland, lelaki itu sudah menjauhkan wajahnya."CK! Jangan mengulanginya lagi di depan umum!" omel Maureen yang tidak bisa sungguh-sungguh marah pada Erland."Jadi kalau tidak di depan umum, aku boleh melakukannya kapan pun?" tanya Erland, sepintar itu menemukan celah.Maureen melotot. "Bukan begitu! Katamu pernikahan kita rahasia, tapi sepertinya kamu mulai melanggar perjanjian kita.""Aku sudah tidak ingin merahasiakannya lagi," sahut Erland dengan entengnya.Terkejut dengan jawaban Erland, Maureen menoleh. "M-maksudmu...?""Sunrise!""Hey! Sunrise is coming!"Mauren tidak jadi melanjutkan kalimatnya, fokusnya teralih saat mendengar orang-orang di sekitar mereka berseru kagum."Lihat kesana, Maureen!" seru Erland, menunjuk ke arah matahari terbit.Saat Maureen terpesona pada semburat cahaya di langit, Erland cepat-cepat mengeluarkan ponselnya dari saku jaket. Dia memotret wajah Maureen dari samping.Di belakang Maureen,

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 50 - Kamu Harus Dipaksa!

    "Maureen, bangun...""Mmmh...."Langit masih gelap, Maureen hanya menggeliat dan tidak mau membuka mata. Kalau mau jujur, selama mengikuti summer camp, Maureen tidak bisa tidur dengan nyenyak. Kesulitan komunikasi dengan Erland cukup mengganggu tidurnya. Ada perasaan tidak tenang kalau belum mendengar suara Erland sebelum tidur."Maureen..." panggil Erland lagi, kali ini tangannya mulai bergerak, menyenggol-yenggol ujung hidung Maureen, sambil berbisik di dekat telinga Maureen, "ayo, bangun. Aku tidak mau kita terlambat.""Hmmm..., perasaan kita tidak ada rencana kemana-mana. Jangan ganggu tidurku!" tolak Maureen berbalik badan, lalu menarik selimut hingga ke leher. Semalam adalah pertama kalinya dia tidur nyenyak sejak Summer Camp."Hhh, kamu ini memang harus dipaksa!" Erland menarik selimut lalu melemparnya sembarangan."Eh! Eh! Erland! Apa yang kamu lakukan?" seru Maureen saat merasakan tubuhnya melayang. Saat membuka mata, dia sudah berada dalam gendongan Erland yang berjalan menuj

  • Pernikahan Rahasia Dengan Tuan Muda Berandal   Bab 49 - Tubuhmu Menindihku

    Maureen menelan ludah. "Kamu mau apa, Erland?" tanyanya gugup. Siapa sangka kata 'merelaksasi' saat dikombinasikan dengan kegiatan Erland melucuti baju bisa menghasilkan sebuah fantasi liar di benak Maureen. "Buka baju. Apa kamu tidak melihatnya?" tanya Erland balik, tanpa tahu malu melemparkan kemeja putih ke kursi terdekat. Setelah itu, Erland melepaskan ikat pinggangnya. "Jangan macam-macam!" seru Maureen panik. Dia ingin lari, tapi rasanya belum puas kalau belum memarahi Erland. "Ini pasti akal-akalanmu kan? Perjanjiannya kita tidak satu kamar," tuduh Maureen kesal. "Kita sudah menikah. Tidak ada masalah dengan tidur satu kamar. Lagipula perjanjian itu hanya secara lisan, bisa dibatalkan kapan pun kita mau," cetus Erland dengan santainya. "Tapi tempat tidurnya kan cuma satu," tolak Maureen lagi. Dia melipat tangan sambil menatap tajam pada Erland. Bibirnya cemberut seperti anak kecil yang sedang marah karena dilarang melakukan sesuatu. "Memang satu, tapi ukurannya cukup luas

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status