Share

Bab 14. Penakut

Selamat membaca!

Setelah berhasil memberhentikan Arya, Devan menatap Viola dengan sorot mata yang tajam. Di dalam pikirannya, ia sudah dapat menebak jika gadis yang baru kemarin menjadi istrinya itu pasti sudah menceritakan soal pernikahannya.

"Pak, kenapa malah menghalangi jalan sih? Minggir dong, Pak!" Viola memberi perintah sambil menyibakkan tangannya agar Devan pergi dan tak lagi berdiri di depan motor Arya.

"Kamu masuk mobil!" Tak ada kata lain, hanya kalimat perintah dengan suara berat yang seketika membuat Viola maupun Arya mulai merasa takut.

"Nggak, nggak, gue nggak boleh nurutin kemauannya!" batin Viola masih belum menjawab pertanyaan Devan hingga pria itu mengulanginya kembali.

"Cepat, Viola!"

Viola kembali melihat Devan. Coba memberanikan diri dengan menatap tajam wajah pria itu. "Enggak mau ah, Pak." Viola menjawab sambil melipat kedua tangan di depan dada. Bersikap acuh, lalu membuang pandangannya sebagai tanda bahwa ia menolak perintah dari Devan.

"Baiklah, kalau kamu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
wkwkwkk. katanya dosen killer, masa iya takut sama hantu.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status