Share

Bab 63: Keputusan

Author: path
last update Last Updated: 2024-05-29 21:56:37

"Tari, kenapa kamu bohong pada kak Ajeng? Kamu masih dalam masa percobaan di toko, kenapa kamu bilang sudah dikontrak?"

Suara keras Argan terdengar hingga ke teras depan. Ibu yang sedang menyapu di halaman depan, melepaskan sapu dan masuk ke dalam. Tapi, menunggu di ruang tamu.

"Aku akan dikontrak," ucap Mentari berbohong. Belum ada pembicaraan dari Pak KT tentang kontrak Mentari. Alasan itu tercipta, karena dia benar-benar tidak ingin ikut Argan ke Jakarta.

"Makanya, sebelum kamu dikontrak segera berhenti. Seminggu lagi aku berangkat, pokoknya kamu sudah harus siap. Aku tidak mau mendengar alasanmu."

Argan mengambil sepasang baju bersih dari dalam lemari, memasukkannya ke dalam tas olahraganya dan keluar. Mentari mengejarnya.

"Untuk apa aku dan Feliz ikut? Apa gunanya kehadiran kami di sana? Bukankah kami hanya akan merepotkanmu? Kenapa tidak pergi sendiri saja?"

"Kamu istriku. Tentu saja kamu harus ikut suamimu. Tidak masuk akal aku berada di Jakarta sementara kamu tinggal di sini."
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pernikahan Tak Seindah Status di Media Sosial   Bab 143: Bantuan

    Tiga hari berselang, Mentari menunggu Argan mengabarinya sepanjang hari. Namun, hingga malam tiba, Mentari tidak menerima pesan ataupun telepon pemberitahuan dari Argan. Mentari berharap agar Argan akan langsung mengantarkannya. Namun, harapannya sia-sia. Diapun menelepon Argan penuh kekuatiran. Tak ada respon.Sebenarnya Mentari hendak meminta bantuan Gempita, namun tidak yakin Gempita memiliki waktu untuk menolongnya. Beberapa minggu terakhir ini, dia tidak lagi berkomunikasi dengan sahabatnya itu.Tapi, malam ini dia mencoba mengirimkan pesan, ‘Hai, Gempita, bagaimana kabarmu?’Tak disangka, dia segera mendapatkan balasan.‘Kabarku baik, Tari. Apa kabarmu?’Tak ingin membuang kesempatan, Mentari pun menelepon Gempita. Setelah berbasa-basi, dia pun masuk ke intinya.“Aku perlu bantuan kamu.”“Tari, ada apa? Kamu membuatku kuatir, telah terjadi sesuatu?”Dengan singkat Mentari me

  • Pernikahan Tak Seindah Status di Media Sosial   Bab 142: Terulang Kembali

    Hari ini Mentari berangkat kerja menggunakan motor online, karena tidak ada tindakan dari Argan untuk mengembalikan motornya. Dia telah mengirimkan pesan pengingat, namun seperti biasa, tidak mendapat respon dari Argan. Dia memutuskan untuk menjemputnya nanti sepulang kerja.Dengan ragu, Mentari membuka pintu pagar rumah Argan. Sepanjang malam, dia tidak tertidur nyenyak, terbayang semua kejadian sepanjang hari kemarin dan sepanjang dia tinggal di rumah mertuanya. Ada penyesalan terselip. Penyesalan karena telah berkata-kata dengan nada tinggi pada mertuanya dan penyesalan karena telah mengancam Argan. Namun ketika bayangan tamparan mama melintas, amarahnya menutupi penyesalan itu. Ini kali keduanya menerima tamparan dari keluarga itu. Apa salahnya?Tak terlihat motor Mentari terparkir di garasi atau di jalan masuk. Firasat buruk menghampiri Mentari. Dia meneguhkan hatinya, lalu mengetuk pintu depan. Pada ketukan ke dua kali, pintu terbuka. Dengan wajah kaget, Argan te

  • Pernikahan Tak Seindah Status di Media Sosial   Bab 142: Ungkapan Hati

    Pintu depan terbuka ketika Mentari tiba di rumah Argan. Dia menangkap suara Argan dan mama yang sedang bercakap-cakap. Saat Mentari menampakkan batang hidungnya di ruang tamu, mama segera menyerbunya persoalan kemarin. Dari sekian banyak ucapan mama, satu hal disimpulkan Mentari, bahwa mulai saat ini, Mentari hanya bisa keluar rumah untuk bekerja saja.Amarah Mentari semakin menumpuk, semua hal di sekitarnya seolah menyerangnya tak henti. Perihal kemarin, bukan kesalahannya, malah Argan dan mama yang seharusnya merasa bersalah karena menelantarkan dia dan Feliz hingga malam.Dengan tangan terkepal, Mentari berucap lembut berusaha tersenyum, “Maaf, Ma, saya tidak bisa.”Mama berdiri dan menunjuk Mentari dengan telunjuk kanannya, “Dasar wanita tidak tahu berterima kasih. Bukannya bersyukur telah menjadi anggota keluarga kami dan tinggal bebas di rumah ini, sekarang kamu malah membangkang. Kamu…”Aliran darah Mentari terasa tel

  • Pernikahan Tak Seindah Status di Media Sosial   Bab 141: Surat

    Tak diduga Mentari dapat terlelap semalam. Dia merasa cukup puas telah menebarkan sedikit aroma balas dendam pada keluarga Argan dengan mengirimkan pesan lalu mematikan ponselnya semalam.“Apakah pantas aku melakukan hal itu?” tanya Mentari sambil berbisik pada Cahya saat menyiapkan sarapan pagi ini.Sebelum menjawab, Cahya menoleh ke samping ke arah pintu. Aman, ibu tidak terlihat. “Tidak pantas,” jawabnya tegas.Mentari terlonjak, tidak menduga jawaban kakaknya.“Sepantasnya kamu segera mematikan ponselmu saat tiba di sini semalam. Biarkan mereka menduga-duga sendiri.”Mentari terkikik. “Sempat terpikir olehku, Ka, tapi aku kuatir nanti mereka akan mencariku ke minimarket dan ke tempat lainnya.”“Itu urusan mereka. Jika mereka akan kembali selarut itu, bukankah sudah seharusnya mereka memberitahukanmu? Atau setidaknya mengangkat telepon atau membalas pesanmu. Tidak perlu mencemaskan mer

  • Pernikahan Tak Seindah Status di Media Sosial   Bab 140: Pulang

    Rumah tampak gelap, tidak ada penerangan satupun, bahkan lampu teras depan padam. Dan motor Mentari tidak terlihat. Ragu, Mentari membuka pintu pagar. dia tidak memiliki pilihan lain selain masuk ke dalam. Mobil yang mengantarkannya dan Feliz pulang, sudah berlalu.Dengan bantuan penerangan dari senter ponselnya yang hanya memiliki sedikit baterai, Mentari membimbing Feliz menaiki tangga depan. Dia mengetok pintu yang tertutup rapat, namun tidak ada jawaban. Dua kali lagi dicobanya, tetap tidak ada yang membukakan pintu baginya. Sudah diduganya bahwa semua orang belum kembali.Jari-jari Mentari mencari nama Argan di daftar pesannya, lalu mengirimkan pesan. Beberapa detik berlalu, tidak ada jawaban meskipun telah bercentang dua. Ditungguinya lebih lama lagi, masih belum ada jawaban. Dia menjadi tidak sabaran. Menunggu sedetik terasa seperti sejam. Dia pun menekan tombol panggilan, tapi tidak mendapatkan respon setelah dua kali diulanginya.Dia memutuskan untuk me

  • Pernikahan Tak Seindah Status di Media Sosial   Bab 139: Keluar

    Emosi Mentari berkecamuk. Dia senang akan bertemu sepupu-sepupunya hari ini, namun dia juga mencemaskan motornya. Memang terakhir kali Argan memakai motornya, tidak ada hal yang tidak diinginkan Mentari terjadi. Namun, bayangannya ketika Argan menyebabkan baret pada motornya beberapa waktu lalu, masih jelas terpampang di matanya. Argan bukan pria yang bertanggung jawab, begitulah pikir Mentari.“Bu, ayo!” ajak Feliz menarik dress panjang yang dikenakan Mentari. Satu kaki Feliz maju dengan kekuatan penuh, seolah dengan begitu dapat membuat Mentari bergerak.“Iya, Sayang, sebentar.” Mentari memastikan kembali semua perlengkapan yang diperlukannya sudah terisi dalam tas, lalu memeriksa layanan mobil online di ponselnya. Sebentar lagi tiba.“Ayo, Feliz!”Dengan riang Feliz keluar ke ruang tamu, namun segera terdiam saat melihat punggung neneknya yang telah berpakaian rapi lengkap dengan sanggul tinggi. Hal itu membuat Menta

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status