Share

23. Di Anggap Pengemis

Dengan hati berdebar, Diana masuk kedalam ruangan Heny.

"Permisi Bu. Ibu panggil saya?" tanya Diana saat memasuki ruang kerja pemilik toko roti tersebut.

Wanita keturunan Tionghoa itu lantas menoleh ke arah Diana.

"Diana, kamu kenal anak yang ada di depan toko?"

Diana mengangguk pelan, tak menjawab tapi pikirannya sudah berlari jauh entah kemana.

"Tolong kamu bangunkan dia dan minta dia pulang. Tak enak kalau di lihat pelanggan," titah Henny dengan wajah prihatin.

Henny kemudian mengambil uang 10.000 dari dompetnya, kemudian mengulurkan uang tersebut ke arah Diana.

"Kasih ini sama dia yah, biar mau dia pulang," bujuk Henny lagi.

Lagi, untuk kesekian kalinya. Diana kembali tertampar. Anaknya benar-benar dianggap pengemis oleh setiap orang.

"Ma-maaf, Bu," ucap Diana ragu-ragu. "Anak yang di depan toko, sebenarnya anak saya?"

Mendengar perkataan Diana,Henny dan putrinya Saling bertatapan. kemudian menatap Diana bersamaan.

"Di sini toko, bukan Daycare!"

Bahu Diana tersentak kaget, s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status