Keesokan harinya Diana bangun dengan bahagia, karena dia merasa hari ini adalah hari yang membahagiakan untuk suaminya, ya suaminya Nathan ber ulang tahun hari ini, Diana merasa senang untuknya dan dia juga bersemangat tentang hadiah apa yang akan dia belikan untuk suaminya. Kejadian kemarin membuat Diana ingat sesuatu hal, kemarin mertuanya meneleponnya bahwa dia ada perjalanan wisata dengan teman-temannya selama seminggu, karena itulah dia dan Nathan di tinggal berdua dia rumah yang besar dan sepi ini, juga Nathan yang pendiam jarang berbicara dan dingin membuat Diana terkadang tidak nyaman.
Tetapi menurutnya ini juga hal yang bagus karena dia tidak perlu bekerja sama dengan Nathan untuk membuat mertuanya merasa mereka berdua saling mencintai, sebernya dia juga lelah tentang ini, tapi mau apa yang dia harapakan dia sudah menjadi istri Nathan walapun hanya satu tahun itu dia rasa terlalu lama, tetapi ini hidupnya jadi jalanin saja, menurutnya walapun suaminya dingin dan acuh
Diana berjalan dengan semangat kedepan rumah, dia sekarang sedang berdiri sambil menunggu Novita menjemputnya, tidak lama sebuah mobil putih yang terlihat mewah berhenti di depan gerbang itu adalah mobil Novita.Novita yang melihat Diana yang sudah menunggunya di depan rumah, langsung keluar dari mobil, berjalan dengan pelan ke hadapan Diana yang masih berdiri di depan pintu rumah. Novita mendekati Diana sambil tersenyum sambil berkata: "Ayo Diana kita ke toko untuk membeli sesuatu untuk hadiah ulang tahun bos" Setelah selesai berbicara Novita langsun berbalik dan berjalan terlebih dahulu kembali ke mobilnya, Diana mengikuti Novita di belakangnya dalam diam, sebenarnya dia berpikir apakah dia harus meminta izin kepada suaminya untuk pergi berjalan dengan temannya, atau haruskan dia tidak memberitahu Nathan karena akhirnya juga yang dia lakukan sekarang juga tujuannya untuk Nathan. Diana berpikir dan tanpa dia sadari dia sudah sampai di depan pintu mobil Novita. Diana
Mengetahui bahwa seseorang yang memanggilnya itu adaah Shakila membuat Novita menjadi malas, dia merasa bahwa Shakila sekarang akan membuat masalah disini di depan rumah Billy, Novita menatap Shakila sambil mengerutkan keingnya sambil berkata."Apa yang kamu lakukan disini?"Shakila balik menatap Novita dengan tatapan ganas menjawab: "Terserah aku, apa yang aku lakukan tidak ada hubungannya denganmu"Novita menjawab dengan malas. "Oke tidak ada hubungannya, lebih baik kamu pergi sekarang karena sekarang sudah jam kerja dan kamu harus balik ke kantor"Semakin lama mendengar ucapan Novita semakin menjadi marah Shakila, dia tidak suka diusir oleh seseorang tidak ada seorangpun yang bisa mengusirnya di dunia ini, bahkan itu dengan cara lembut ataupun kasar dia tidak suka itu.Diana yang berdiri di sebelah Novita merasa semakin lama mereka berbicara salah satu dari mereka akan marah, jadi dengan nada lembut tetapi tegas Diana berkata :"Kalian sudah jang
Novita masih menatap mereka yang menghalaginya dalam diam, walapun dia hanya diam dan tidak ada ekspresi takut di wajahnya, dia memang tidak takut sekarang karena dia punya rencana sekarang dan hari ini juga dia sudah siap dengan hal apapun yang terjadi kepadanya, dia curiga dengan sesuatu hal kemarin sewaktu Shakila menatapnya walaupun dia pura-pura tidak tau, tetapi sebenarnya dia tau pasti Shakila merencanakan sesuatu hal yang buruk dan itu menjadi kenyataan sekarang, mereka dihalagi untuk pergi sekarang bahkan ada 10 pengawal yang menghalagi mereka, Novita melototi tanpa ekspresi tetapi ada hawa dingin di sekitarnya, Diana yang berada di sebelahnya bahkan mereasakan hawa dingin itu dia merasa seperti di dekat Nathan, membuatnya semakin takut dan bukannya merasa nyaman dan tubuhnya masih bertegar dengan hebat. Merasa Diana yang berada di dekatnya semakin bergetar Novita merasa tidak nyaman dan dia sedikit mengendurkan ekspresinya dan tersenyum dengan lembut, tetapi di dal
Nathan tidak peduli dengan Shakila yang mendekatinya bahkan meliriknya saja tidak, bukan Shakila namanya jika dia hanya diam diabaikan oleh Nathan dia mengoceh sana sini, Nathan masih diam dan berjalan tanpa ekspresi tidak ada perubahan dalam wajahnya bahkan di matanya sekarang dia hanya mentap lekat-lekat kearah Diana.Diana yang di tatap seperti itu merasa tidak nyaman dan ada rasa bersalah di dalam hatinya, dia merasa bersalah karena dia tadi memberitahu Nathan bahwa dia akan pergi bersama temannya tetapi dia tidak memberitahu Nathan siapa temannya itu kepada suaminya, dia takut Nathan akan marah dengannya karena dia memberitahunya tidak secara lengkap.Berbeda dengan Novita dia kesal sekarang dengan Shakila dia merasa Shakila terlalu menempel dengan bosnya, yah walapun bosnya hanya mengabaikannya, Novita merasa tidak nyaman dengan Diana dan dia ingin berjalan kearah Shakila dan menariknya keluar dari hadapan bosnya dan meinggalkan mereka berdua saja di sini,
Setengah bulan sudah berlalu sejak Ulang tahun Nathan diadakan dengan meriah walapun hanya ada 4 orang di rumah itu yaitu Novita, Billy, Diana dan Nathan, Tetapi walapun wajah Nathan masih tanpa ekspresi Diana tau Nathan bahagia dan mereka memberikan semua hadiah yang sudah dibeli oleh Billy, Diana juga bahagia memiliki 2 sahabat walapun sahabat yang paling baik padanya yaitu Rama tidak ada Diana masih sangat bahagia. Sejak hari itu juga Diana merasa suaminya tidak lagi dingin dan acuh tak acuh kepadanya dia merasa Nathan sudah sedikit lunak kepadanya dan mereka juga sudah tidur di kasur yang sama.Sampai suatu saat masalah terjadi, ponsel Nathan bergetar dan terlihat panggilan nomor baru Diana yang sedang menunggu suaminya mandi di kamar mandi, mencoba menjangkau ponsel suaminya dan mencoba mengangkat telponnya, karena dia rasa mungkin ini hal yang penting atau bisa saja rekan bisnis suaminya menelepon, tetapi di ujung telpon ada suara lembut perempuan berkata."Nat a
Billy memiringkan sudut bibirnya tersenyum dengan lembut. "Kamu tidak tau saja Diana kami itu memiliki ikatan yang sangat kuat dan kami juga punya perasaan satu sama lain, jadi dia menjadi jinak seperti itu". Diana tersenyum, tetapi tidak ada senyum di matanya menjawab. "Iya... iya teresrah kamu saja mau bilang apa, oh kalian berdua sudah pacaran?" Billy menjawab dengan murung, cemberut dan hanya satu kata yang keluar dari bibirnya. "Tidak" *************************** Dan kembali kemasa sekarang Diana melihat Novita yang tersenyum lembut dengannya dia juga balas tersenyum dan bertanya, "Nov kamu disini? ada apa mencari suamiku?" Masih dengan senyum lembut yang tergantung di bibirnya Novita menjawab, "Iya Na, apa bos ada di dalam karena jam 09.00 Nanti bos ada rapat" Diana berkata, "Ada dia masih tidur aku mau membangunkan dia, oh iya kamu sudah sarapan? kalau belum kita sarapan bersama, bagaimana?" Novita dengan bahagia
Saat makan Novita yang terus mengoceh tentang ini itu kepada Diana, Diana hanya bisa tersenyum dan terkadang menganggukan kepalanya atau menjawab "Iya". Dia juga kadang melirik pelan suaminya, dia takut suaminya marah, tetapi apa yang dia pikirkan tidak pernah terjadi, tapi dia merasa seperrti Nathan menahan amarahnya di depannya.Tidak terasa mereka bertiga sudah selesai makan, Diana langsung berdiri untuk membereskan piring kotor, setelah mereka makan. Nathan menatap istrinya yang sangat sibuk di depannya, di ingin membantunya, tetapi saat dia melihat jam tangannya dia melihat jam 08.30, dia mengurungkan niatnya untuk membantu, dia hanya bisa berdiri dan berjalan mendekati istrinya yang masih sibuk dengan piring kotor dan berkata."Sayang aku pergi bekerja dulu ya... kamu jaga rumah atau kalau kamu ingin jalan-jalan, kamu bisa minta tolong Novita menemani kamu"Novita mendengar namanya disebut, dia langsung menatap bosnya dan dengan semangat menganggukan kepal
Diana sudah selesai berkemas dan sudah siap untuk pergi ke rumah orang tuanya menggunakan taksi, tapi sebelum dia berangkat dia mengirim pesan teks ke suaminya.Diana: Mas aku pergi ke rumah orang tuaku ya, dan maaf aku tidak jadi datang ke kantor kamu sewaktu makan siang nanti.Setelah selesai mengirim pesan teks ke suaminya, Diana langsung bergegas untuk masuk ke dalam taksi online yang sudah dia pesan sejak tadi. Sebenarnya Nathan pernah ingin membelikan mobil untuk Diana agar dia bebas pergi kemanpun dia mau dan juga agar dia tidak usah memesan taksi online, tetapi Diana sendiri yang tidak mau memiliki mobil sendiri, karena saat dia menyetir mobil dia pasti akan merasakan selruh tubuhnya tiba-tiba bergetar dan dia juga takut, jika dia mengendarai mobil sendirian dia akan menabrak seseorang karena itulah dia tidak mau dan dia juga menolak saat suaminya ingin membelikan mobil kepadanya. Yah walaupun saat itu suaminya masih dingin kepadanya, sekali dia tolak suaminya