Share

2. Bunga

Penulis: Bonamija(Mondi)
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-12 16:59:24

"Ya, sudah, biar Mama yang antar kalian ke sekolah pagi ini." Amelia mengelus puncak kepala Arusha dengan penuh kasih sayang. "Sashi ga apa kalo kepagian berangkat sekolahnya?" lanjut Amelia sambil menatap lembut pada anak perempuannya yang pendiam dan pemalu itu.

 

"Iya, ga, apa." Sashi seolah tahu apa yang menimpa kedua orang tuanya. 

 

Sashi semalam tidak sengaja mendengar kedua orang tuanya berbicara. Ia memang belum paham apa yang dikatakan sang mama 'perceraian' itulah yang didengarnya. Hanya saja, gadis yang wajahnya sangat mirip dengan Arusha itu merasa sedih. Ia takut akan kehilangan kebersamaan dengan kedua orang tuanya.

 

"Nah, Aron, kita antar kakak ke sekolah, ya. Mama pesan taksi online dulu," kata Amelia membuat anak bungsunya kini berbinar-binar karena bahagia.

 

"Holeee ... ikut cekolah Kakak Alu dan Kakak Sashi." Aron kini kegirangan sambil mengangkat kedua tangannya dan hendak melompat.

 

Amelia hanya tersenyum, ia bahagia melihat ketiga anaknya kali ini baik-baik saja. Wanita yang kini sudah siap dengan baju berkerah dan celana panjang berbahan katun berwarna hitam itu segera mengambil ponselnya. Jari-jemarinya yang lentik itu dengan cepat mengetikkan pesanan sebuah mobil taksi online untuk mengantar kedua anak kembarnya sekolah. Pagi, masih sangat pagi untuk ukuran anak SD berangkat sekolah.

 

"Tunggu sebentar, Mama ambil dompet dan tas juga siapkan susu dan air putih untuk Aron. Kalian jangan lupa bawa bekalnya," kata Amelia sambil berjalan menuju ke kamarnya.

 

Saat masuk ke dalam kamar, terdengar suara mandi terburu-buru. Arsa, ia mandi sangat terburu-buru saat ini. Entah, semalam tidur pukul berapa. Sebab, tidak biasanya Arsa terlambat bangun dan tergesa-gesa. 

 

Ponsel Arsya berkedip berulang kali. Nama seorang wanita tertera pada layar benda pipih itu. Nama kesayangan yang membuat hati Amelia merasakan sakit yang luar biasa. Arsa memberi nama Prita dengan sebutan Bungaku.

 

Sepintas, Amelia membaca pesan yang terpampang dalam layar tersebut. Sebuah pesan dari wanita yang kini juga nasibnya sedang diujung tanduk. Pesan untuk membuat drama. Tak terasa air mata Amelia menetes.

 

"Ka-kamu ...." Arsa tampak gugup saat Amelia sedang menatap ponselnya.

 

Amelia buru-buru menghapus air matanya dan segera mengambil tas selempang lamanya. Tas yang dikirim oleh Diana--sahabat baiknya saat SMA dulu. Tas yang menjadi kesayangan mereka bertiga bersama dengan Tia. Arsa tampak kelimpungan saat ini.

 

"Tenang saja, aku tidak membuka ponselmu. Lagi pula ponsel itu ada pasword rahasianya." Amelia berusaha tersenyum meski ingin sekali marah.

 

"Mel ... aku bisa jelaskan semuanya. Ada yang harus kamu dengar saat ini," kata Arsa dengan panik karena melihat Amelia tidak baik-baik saja.

 

"Maaf, aku akan mengantar anakku ke sekolah dulu. Pesanan mobil online-ku juga lima menit lagi sampai." Amelia menolak ajakan Arsa untuk berbicara saat ini.

 

"Mereka juga anak-anakku, Mel. Tak bisakah kamu memberikan aku waktu hingga semua masalah ini selesai?" tanya Arsa berusaha lembut, tetapi Amelia tetap berjalan keluar dari kamar.

 

Arsa tidak bisa mengejar Amelia saat ini. Ia harus ke kantor dengan cepat. Berita perselingkuhannya langsung menyebar dengan pesat bak debu yang bertebaran dan semua orang langsung tahu. Arsa tidak tahu bagaimana bisa Fajar, atasannya sendiri bisa memergokinya kala itu.

 

"Argh ...!" Arsa berteriak karena sangat frustrasi saat ini.

 

Teriakan Arsa terdengar hingga ruang tamu. Anak-anak sangat terkejut saat mendengar suara keras dari sang ayah. Aron langsung memeluk Arusha karena ketakutan. Amelia juga terkejut mendengar suara teriakan sang suami.

 

"Mama ... Papa kenapa?" tanya Sashi dengan mata berkaca-kaca.

 

"Eh, mungkin Papa kaget ada cicak. Yuk, kita berangkat, itu mobil online-nya sudah nungguin kita." Amelia menunjuk ke depan di mana ada sosok sopir yang sudah turun dari mobil yang dikemudikannya.

 

Mereka berempat pun segera menuju ke halaman. Ada sebuah kebiasaan yang mendadak hilang dari ketiga anak-anak Amelia. Mereka kini sudah sangat jarang mencium punggung tangan papa mereka. Alasan kesibukan membuat Arsa juga lupa memperhatikan ketiga anaknya. 

 

"Maaf, Pak, jadi menunggu lama." Amelia merasa tidak enak hati pada sosok sopir muda dan tampan itu. 

 

"Ga, apa, Bu. Saya barusan datang juga. Mari, silakan masuk." Sopir itu mempersilakan Amelia dan ketiga anaknya masuk ke dalam mobil.

 

Arusha duduk di kursi depan samping kemudi. Kebiasaan ketika mereka semua bepergian bersama. Sedangkan Amelia dan kedua anaknya berada di kursi penumpang nomor dua. Entah kapan terakhir keluarga mereka naik satu mobil yang sama. Amelia kini justru berkaca-kaca saat mengingat nasib rumah tangganya yang diambang kehancuran.

 

"Nah, sudah, sampai," kata sopir itu dan membuat Amelia terkejut..

 

"Wah ... ayo kita turun. Ini ongkosnya, saya bayar cash saja," kata Amelia sambil menyerahkan uang pecahan lima puluh ribuan. 

 

"Ini gratis, Bu. Aplikasi sedang promosi besar-besaran." dusta sopir itu yang entah tujuannya apa.

 

"Wah ... saya kok ga perhatikan, ya, Pak, kalo ada gratis kaya gini. Terima kasih, semoga ke depannya semakib maju dan banyak rezekinya," doa Amelia dengan tulus. 

 

Mereka berempat pun turun dari mobil taksi online itu. Tanpa menyadari siapa sebenarnya sosok sopir taksi itu. Amelia merasa tidak mengenal sosok laki-laki muda itu. Entahlah, pernah lihat, tetapi di mana.

 

"Ma ... Mama kenal sama Om tadi?" tanya Sashi yang saat ini tangannya digandeng oleh Amelia.

 

Amelia menoleh ke arah sang putri. Ia tidak paham siapa yanh dimaksud olehnya. Apa maksudnya sopir taksi tadi? Rasanya untuk apa sang putri menanyakan hal itu?

 

"Om? Om siapa?" tanya Amelia dengan bingung.

 

"Om yang tadi nyupirin kita," kata Shasi sambil memegang tangan sang mama.

 

"Oh, enggak. Baru lihat pagi ini saja. Emang kenapa?" tanya Amelia yang mendadak penasaran lalu menoleh ke belakang mencari sosok yang ditanyakan oleh sang putri.

 

"Om itu dari tadi liatin Mama dari spion depan. Pas aku ga sengaja liat, Om itu senyum ke aku," adu Sashi pada sang mama.

 

 

"Oh, mungkin karena tadi udah dekat, makanya Om supirnya liatin Mama." Amelia tidak mau memikirkan banyak hal saat ini. "Nah, itu kelasnya, Mama, antar sampai sini, ya. Nanti kalo pulang sekolah, Mama, jemput lagi. Jangan pergi-pergi sebelum Mama datang," pesan Amelia pada kedua anak kembarnya.

 

Kedua anak kembarnya hanya mengangguk sebagai jawaban. Amelia paham beberapa waktu belakangab ini, kedua anaknya mendadak menjadi pendiam. Mereka berdua seolah paham dengan yang menimpa kedua orang tuanya. Benar atau tidak, kedua anaknya pasti pernah sesekali melihat mama mereka menangis.

 

Sementara itu, Sultan masih berada di depan gerbang sekolah kedua anak Amelia. Ia mengamati Amalia dari jauh. Tentu, wanita yang telah lama mencuri hatinya itu tidak akan sadar. Sultan--kakak tingkat beda jurusan dengan Amalia saat kuliah dulu.

 

Sultan Akbar, sosok sederhana yang sebenarnya kaya raya. Sejak kecil sudah terbiasa hidup sederhana. Begitulah didikan kedua orang tuanya. Hingga usia tiga puluh enam tahun ini, ia masih betah melajang.

 

Sultan, sosok karismatik dengan sepasang lesung pipi menambah daya tarik bagi kaum hawa. Tidak hanya itu, tatapan matanya yang teduh banyak membuat lawan jenisnya terpikat. Tak banyak yang tahu tentang kehidupan pribadinya. Ia sosok pribadi yang sangat tertutup.

 

'Mel, kamu masih sama seperti dulu. Cantik dan baik hati, dua hal yang bikin aku ga bisa move on pada gadis lain. Hampir empat belas tahun aku menunggumu, apakah juga akan sia-sia?' Sultan hanya bermonolog di dalam hatinya.

 

 

 

 

 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu selidikin arsa Sultan .kasian Amelia telah d poligami sama Arsa .padahal polisi g boleh punya istri dua dn Arsa telah berselungkuh dr Amelia .kmu sdbar d medsos perselingkuhan nya Arsa dn Prita biar 2 orang itu d pecat ...
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
kamu aja yg tolol dan g ingin menyelamatkan rumahtangga mu. udah dari sejak lama kau tau suami mu selingkuh tapi g berbuat apa2. terlalu drama
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pernikahan yang Dicurangi Suami Polisi   Ekstra Part 3

    Semenjak kejadian itu, Sashi memilih tinggal bersama dengan Arusha--saudara kembarnya. Sudah enam bulan dan Aditya sama sekali tidak mencarinya. Entah apa yang mereka lakukan setelah Sashi keluar dari neraka yang mereka sebut rumah. Arusha merasa geram dengan ulah Santika."Mending kamu ajukan gugatan. Apa yang mau kamu pertahankan bersama dengan dia? Sejak awal, aku udah rasa jika mereka hanya akan memanfaatkan kamu saja." Arusha mengepalkan tangan karena merasa tidak terima saudara kembarnya diperlakukan tidak adil oleh mereka semua. "Aku menggugat cerai? Tidak, tidak akan aku lakukan. Aku ingin membuat mereka paham, siapa aku dan siapa mereka. Aku sedang menunggu kehancuran mereka satu per satu." Sashi tampak tidak setuju dengan pendapat saudara kembarnya."Kamu pikir dengan menunggu mereka akan hancur? Bodoh! Mereka justru sedang berbahagia sekarang. Lihat, gundik Aditya sedang memamerkan test pek ini," kata Arusha menyerahkan ponselnya pada Sashi.Sekuat apa pun Sashi, tetaplah

  • Pernikahan yang Dicurangi Suami Polisi   Ekstra Part 2

    Anak-anak Amelia bersama Arsa sudah dewasa. Sashi bahkan sudah menikah. Hidup Amelia pun bahagia bersama dengan Sultan. Ia benar-benar merasa diratukan oleh laki-laki yang tepat."Ma, kenapa dulu Mama mengambil keputusan cerai?" tanya Sashi yang siang ini berada di rumah sang mama. Wajah Sashi seperti sedang menahan kesedihan yang luar biasa dalam. Amelia menatap sang putri yang sudah dua tahun menikah dengan tatapan benyak pertanyaan. Selama ini, Sashi tidak pernah menceritakan masalah rumah tangganya pada siapa pun. Ia menutup rapat-rapat masalah keluarga."Kenapa tanya seperti itu?" tanya Amelia yang merasa aneh pada pertanyaan sang putri.Sashi meraih piring di depannya dan mulai memakan buah potong. Amelia menyuguhkan camilan buah untuk sang putri. Ia tahu jika Sashi tidak begitu suka kue atau kudapan yang berbahan dasar tepung. Bukan diet, hanya saja Sashi memang kurang suka."Hanya tanya saja, Ma. Apa karena ada perempuan lain?" tanya Sashi dengan santai agar sang mama tidak c

  • Pernikahan yang Dicurangi Suami Polisi   Ekstra Part

    "Terima kasih, Sayang, penantianku selama dua puluh satu tahun ga sia-sia. Akhirnya kamu menerima kamu." Sultan memeluk sang istri yang tak lain adalah Amelia putri.Mereka menikah setelah Amelia menjanda selama lima tahun. Tidak mudah bagi Sultan untuk meyakinkan hati sang istri. Amelia punya trauma luar biasa pada pernikahan. Apalagi Sultan punya semua yang wanita inginkan. "Maaf, aku belum sepenuhnya bisa percaya pada laki-laki." Amelia mengatakan terus terang pada sang suami.Menerima lamaran Sultan secara resmi pun karena ketiga putranya yang memintanya. Sejak kematian Arsa, Amelia memilih untuk menyibukkan diri dengan bekerja. Ia seolah menjaga jarak dengan banyak laki-laki. Cenderung galak pada laki-laki yang datang mendekatinya.Sejak Suriyana meminta Amelia membuka hati untuk Sultan, ternyata keduanya cocok. Ditambah lagi, ketiga anak Amelia sangat lengket pada Sultan. Mereka membutuhkan sosok seorang ayah yang tidak didapatkan dari mendiang Arsa. Sultan memberikan semua hal

  • Pernikahan yang Dicurangi Suami Polisi   81. Akhir Cerita

    Mita tersenyum ke arah Ratna yang saat ini ketakutan. Entah mengapa, sejak menjalani sidang, Mita adalah sosok yang menakutkan bagi Ratna. Padahal, mereka sama sekali tidak bersinggungan satu dengan lainnya. Mita tidak ditunjuk menjadi tim penyidik kasus besar ini. "Apakah aku begitu mengerikan di matamu? Hai! Ternyata kamu juga dalang penculikan anak-anak di kota ini. Kamu menikmati uang dari itu semua. Ck! Ternyata otakmu luar biasa. Ya, tapi semua harus berakhir di sini sekarang. Nikmati sisa usia kamu!" Mita langsung meninggalkan Ratna setelah sukses membuat mama Arsa itu ketakutan dan histeris.Mita lantas meninggalkan RSJ tempat Ratna dirawat. Hanya tinggal satu orang yang akan dibuat gila lagi. Dia adalah Prita. Wanita yang menjadi duri dalam rumah tangganya. Mita juga tidak ingin Prita hidup tenang dalam penjara."Antar aku ke penjara. Aku ingin ketemu Prita," kata Mita pada sopir pribadinya."Baik, Bu!" Sopir itu menjawab dengan tegas.Rupanya hari ini adalah jadwal para nar

  • Pernikahan yang Dicurangi Suami Polisi   80. Pada Akhirmya

    Satu per satu dari mereka yang ditetapkan sebagai terdakwa harus menjalani proses sidang. Hari ini adalah sidang Prita dan Arsa. Mantan suami Amelia putri sebelumnya datang ke sidang putusan cerai. Ia menangis ketika harus melepaskan Amelia."Aku titip anak-anak," kata Arsa setelah selesai sidang putusan perceraian mereka berdua kepada Amelia.Arsa berlinang air mata saat mengatakannya. Amelia baru pertama kali melihat mantan suaminya menangis. Sebelumnya sama sekali tidak pernah. Akan tetapi, hatinya sudah benar-benar mati rasa saat ini."Ya. Sudah kewajibanku mendidik dan membesarkan mereka. Aku ikhlaskan agar suatu saat kamu bersama Prita." Amelia menegaskan hal itu lalu pergi meninggalkan Arsa.Arsa sadar, hidupnya setelah ini tidak akan baik-baik saja. Ia harus bertanggungjawab atas semua kesalahan di masa lalunya. Penjara sudah menanti dan jabatannya pun dicopot begitu saja oleh pihak kepolisian. Terlalu banyak kejahatan yang diperbuat oleh Prita dan Arsa.Hanya saja, Arsa mungk

  • Pernikahan yang Dicurangi Suami Polisi   79. Kemunculan Suriyana

    "Mau mengamuk silakan. Kamu akan ditangkap oleh rekan kerja sendiri. Kalian yang selama ini menutupi kebusukan suami saya, juga sudah saya laporkan." Mita menunjuk dua orang ajudan Joko yang kini wajahnya pias."Argh!" Joko frustasi saat ini menghadapi sang istri.Atasan Joko dikenal tidak bisa kompromi sama sekali. Sudah jelas jabatan akan diturunkan atau dipecat. Hanya tinggal menunggu nasib baik saja yang memihak. Ternyata selama ini diam-diam Mita mengintai semua kegiatan Joko. Satu bulan setelah masa penyidikan dan ketiga tersangka pembunuhan Salina harus disidang di pengadilan. Ditambah satu lagi; Joko. Joko dianggap ikut terlibat karena berselingkuh dengan korban. Ratna adalah sosok yang pertama kali disidangkan. Sesuai dengan janjinya, Dandi tidak melibatkan Mita.Salina jatuh terduduk seorang diri bukan karena didorong. Setelahnya dibunuh dengan ditembak tepat pada kepalanya. Sebenarnya bukan kasus yang rumit. Menjadi rumit karena banyak pihak yang terlibat karena dendam. "

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status