Sebelum Madeline bisa menyelesaikan kalimatnya, ia disela oleh Tanner.Dia bisa menunjukkan sebuah ciri khas di tubuhnya. Seakan-akan dia ingin memastikan hubungan lamanya dengan Madeline.Namun, di saat itu, sebuah tatapan terkejut terpampang di wajah Meredith saat dia berteriak, “Ya Tuhan! Maddie, jadi pria ini bukan mantanmu? Dia memberimu uang setiap kali kalian melakukan itu? Bukankah itu artinya kau menjual tubuhmu demi uang? Bagaimana kau bisa melakukan itu pada dirimu sendiri, Maddie? Kau bisa tidur dengan lelaki mana pun asalkan mereka membayarmu seratus dolar!”Madeline merasa muak. Ia ingin menyangkal tuduhan Meredith, tapi ia merasakan sakit teramat sangat yang tiba-tiba datang dari tempat di mana tumornya berada, dan ia tak bisa berkata apa-apa.Sikap diamnya terlihat seperti konfirmasi secara tidak langsung buat Jeremy.Sebelum ini, ada Daniel. Sekarang Tanner.Berapa banyak laki-laki yang pernah tidur dengan gadis ini?Pembuluh darah di kening Jeremy mulai bermunculan, d
‘Madeline, kau membuatku jijik.’Kata-katanya itu terasa seperti jutaan panah yang menancap di hatinya. Panah-panah itu tepat diarahkan ke hatinya yang sudah lebih dulu hancur.Pria itu sangat mempercayai kata-kata Meredith hingga dia tidak memberinya kesempatan untuk memberi penjelasan.Air sedingin es menerjang masuk ke mulut dan hidungnya. Ia mulai tenggelam. Namun, tiba-tiba ia tidak ingin melawan lagi.Bukankah akan bagus jika ia mati dalam keadaan seperti ini?Akan tetapi, tepat di saat Madeline menutup matanya dengan putus asa, Jeremy menariknya keluar dan melemparnya ke lantai.Madeline bagaikan boneka rusak. Basah kuyup, ia meringkuk di lantai tanpa bergerak.Tumor di dalam tubuhnya terasa sangat menyakitkan. Membuatnya menderita setiap kali menarik nafas. Meskipun begitu, ia mengangkat kepalanya lurus-lurus.“Aku tidak tahu siapa lelaki itu. Kenapa kau tidak mempercayai apa yang aku katakan, Jeremy…”“Kenapa aku harus percaya pada perempuan jahat dan kejam sepertimu?”Jeremy
Sosok yang ia temui adalah seorang wanita kelas atas yang elegan dan menawan.Setelah berinteraksi dengannya beberapa kali, Madeline akhirnya tahu bahwa wanita itu adalah Eloise Patton, juga dikenal sebagai Mrs. Montgomery. Dia adalah salah satu anggota keluarga yang menempati posisi teratas dari empat besar keluarga paling kaya dan berpengaruh di Glendale.Untuk beberapa alasan, Madeline merasakan sebuah koneksi yang dekat dan penuh kasih dengan Eloise setiap kali ia berbicara dengannya.Keluarga Montgomery mempunyai banyak sekali aset di bawah nama mereka, dan Eloise bertanggung jawab pada perhiasan. Dia sangat puas dengan konsep pertama Madeline.Karena beberapa alasan khusus, Eloise mengundang Madeline ke rumahnya di hari seharusnya ia menyerahkan konsep final desainnya.Saat ia tiba di sana, ia baru mengetahui kalau hari ini adalah hari ulang tahun ke-24 anak perempuan Eloise dan Sean yang sangat berharga, Brittany Montgomery.Madeline lalu teringat kalau hari ini juga hari ulang
Setelah mendengar kata-kata Eloise, Madeline tahu kalau ia sudah tamat.Ia tidak peduli kalau orang menghinanya atau salah sangka terhadapnya, tapi bisnis ini sangat penting untuknya.“Konsep? Kapan kau jadi desainer, Maddie?” Meredith terkejut. “Apakah kau menjiplak desain-desain dari internet dan mengklaim kalau itu adalah karyamu, seperti yang kau lakukan saat kelulusanmu? Mengapa kau membiarkan dirimu melangkah terlalu jauh, Maddie?” Meredith menatapnya dengan tatapan kecewa.Saat Eloise mendengar ini, wajahnya semakin menggelap. Ia melirik ke Madeline dalam kemarahan dan kemudian pergi dengan anak perempuannya.Madeline merasakan kembali sakit di hatinya setelah Eloise menatapnya dengan ekspresi jijik.Ia ingin mengejarnya untuk memberi penjelasan, tapi seseorang menariknya ke belakang.Saat Meredith melihat tak seorang pun ada di dekat mereka, dia mempertunjukkan seringai jahat. “Kau lihat, orang desa rendahan, jangan pernah berpikir untuk bersaing denganku memperebutkan posisi M
Seketika Madeline mendengus dalam kesakitan. Jon menggunakan seluruh kekuatannya untuk menyiksanya. Seakan-akan laki-laki itu ingin sekali menghancurkan tulang-tulangnya. Lalu, Madeline mendengar alasan sombongnya.“Jeremy, kupikir aku tidak bisa terlalu keras padanya. Aku seorang ayah dan aku tidak tahan melihat anak kandungku dipukuli seperti ini! Setelah Mer melahirkan anakmu, kau akan tahu bagaimana rasanya menjadi orangtua.”Setelah Jon berkata demikian, ia menggesekkan kakinya ke belakang tangan Madeline.Tangan Madeline yang terkena pecahan botol mulai berdarah lagi.Ia tidak berteriak kesakitan maupun memohon ampun.Jeremy tidak mengatakan apa-apa. Wajah tampannya sedingin es. Buat Madeline, itu artinya dia diam-diam setuju dengan tindakan Jon.“Jeremy, wajahku sakit. Aku sangat takut kalau-kalau wajahku tidak akan pulih.” Meredith sekarang terisak pelan.Jeremy mengerutkan bibirnya dan melirik ke Madeline dengan perasaan jijik. “Dia pantas menerima ini.”Lalu, ia memeluk Mered
Madeline berdiri di bawah hujan di malam musim dingin. Segala sesuatu di depannya berwarna hitam pekat.$10 juta adalah angka yang sangat tinggi buatnya.Meskipun dia adalah nyonya dari keluarga terkaya nomor satu di Glendale, ia tidak pernah mendapat keuntungan dari statusnya. Sebaliknya, ia sekarang babak belur dan kelelahan.Madeline tidak mau tergesa-gesa menelepon polisi karena ia khawatir dengan keselamatan Len.Ia tidak punya pilihan. Ia hanya bisa meminta pertolongan Jeremy.Akan tetapi, mungkin Jeremy sudah memblokir nomornya karena panggilan teleponnya tidak bisa masuk berapa kali pun ia mencoba.Ia memikirkan bagaimana kakeknya mungkin sedang menderita sekarang, ia kembali ke Crawford Manor.Ia mengangkat tangan kanannya dan mengingat bagaimana Jon menginjak-injaknya. Hal itu membuatnya tak bisa mengeluarkan tenaga dengan tangannya.Madeline mengetuk pintu depan dengan tangan kirinya. Setelah beberapa saat, pintu terbuka, namun sebelum ia bisa mengatakan sesuatu, ia disambut
“Kenapa aku menyelamatkan hidup seorang nenek sihir yang kejam sepertimu dengan sumsum tulang belakangku? Jeremy jatuh cinta dengan perempuan sepertimu karena dia buta!”Madeline menampar wajah Meredith lagi, dan lagi, dan lagi. Semua orang di rumah bergegas keluar setelah mereka mendengar keributan itu.Saat Rose melihat Meredith yang sedang menerima tamparan, ia berlari mendekat dan menjambak rambut Madeline. Rose bahkan menendangnya, tapi Madeline tetap saja mencengkeram Meredith erat-erat.“Sakit sekali, Jeremy! Tolong aku, Jeremy! Madeline akan memukuliku sampai mati!”Meredith meratap dan berteriak. Akhirnya, jeritannya sampai ke telinga Jeremy.“Madeline, apa kau sudah gila?” Jeremy menyeret Madeline yang sekarang stres berat menjauh. Kemudian, dia memeluk Meredith.“Huhuhuh… aku kesakitan, Jeremy. Wajahku sakit sekali. Madeline sudah gila!” Meredith mengeluh saat ia bersandar di lengan Jeremy.Madeline menerjang maju. “Meredith, berhentilah berpura-pura. Seharusnya aku yang men
Saat Jeremy menanyakan itu, Madeline sudah bisa menebak jawabannya.Ternyata benar, perawat di ujung lain telepon menyangkalnya. “Apa? Kanker paru-paru? Selain dari kesehatan mentalnya, tubuhnya sangat sehat. Bagaimana mungkin dia menderita kanker paru-paru? Kau pasti membuat kesalahan.”Setelah mendengar penjelasan perawat itu, Madeline merasakan suhu tubuhnya merosot. Sebelum Jeremy menutup teleponnya, perawat itu berkata, “Kau bilang kalau dia hilang baru saja? Dia memang menghilang untuk beberapa saat sebelumnya, tapi dia bilang kalau keponakan perempuannya menyuruhnya bersembunyi karena mereka sedang bermain petak umpet.”Saat mendengar itu, Madeline mengerti semuanya.Kakek tidak kena kanker dan dia tidak diculik. Meredith-lah yang telah merencanakan ini semua!“Maddie, sekarang aku mengerti. Kau dengan sengaja menyuruh kakekmu untuk bersembunyi supaya kau bisa menuduhku menculik orang tua itu.” Meredith berinisiatif menyerang lebih dulu. Dia mulai menangis tersedu-sedu. “Kenapa