"Ely, mau kah kau berdansa dengan ku?" Eliot berdiri di samping Elysia yang sejak tadi memperhatikan Lucas dan Alice."Aku tidak bisa berdan" ucap Elysia yang terdengar kikuk.Eliot yang mendengarkan hanya tertawa kecil."Tidak masalah Ely, kaki ku sudah terbiasa di injak oleh mu saat kita berdan" ucap Eliot sambil tertawa.Eliot meraih tangan Elysia dan meletakkan tangan Elysia di bahunya sementara Eliot memegang pinggul Elysia.Disisi lain Lucas diam-diam memperhatikan Elysia dan Eliot yang mulai berdansa."Aku dengar kau dan Felix akan membatalkan pertunangan kalian" ucap Eliot sambil tersenyum."Aku memang berniat membatalkan nya, tetapi orang tua ku terlalu mendesak dengan cara yang cukup kasar" Ucap Elysia yang terdengar lelah dari suaranya.Eliot hanya menanggapi dengan mengangguk.Lantunan musik di ball room mengiringi kaum-kaum bangsawan berdansa. Beberapa ada yang menikmati jamuan, dan beberapa ada yang duduk mengobrol.Suasana yang sangat asing bagi Elysia, membuat dirinya
"Tetapi kau tahu kan, kalian selalu bersama sejak kecil, walaupun Lucas sekarang sedikit berubah, tetapi perasaannya pada mu tidak pernah berubah" ucap Eliot yang mencoba meyakinkan Elysia.Elysia kesal mendengar hal yang berkaitan dengan Lucas."Aku mau mencari udara segar" ucap Elysia yang berjalan meninggalkan Eliot.Elysia berjalan menuju balkon, ia bersandar di pembatas balkon, ia tidak menyadari Lucas berada disana."Menyebalkan" gumam Elysia."Jika yang kau maksud adalah aku, aku minta maaf jika tanpa sadar aku menyusahkan serta membuang-buang waktu mau" Ucap Lucas.Elysia terkejut mendengar suara Lucas, segera ia melihat ke arah Lucas."Lucas?!" seru Elysia yang tampak sangat terkejut melihat Lucas berada diujung balkon."Kenpa kau berada disini?" tanya Elysia yang tampak sedikit kikuk, ia khawatir Lucas akan mendengar pembicaraan antara ia dengan Eliot tadi."Menghindari mu, karena tampaknya kau sangat tidak nyaman dengan keberadaan ku, makanya aku memutuskan untuk berada di b
"Tetapi kau tahu kan, kalian selalu bersama sejak kecil, walaupun Lucas sekarang sedikit berubah, tetapi perasaannya pada mu tidak pernah berubah" ucap Eliot yang mencoba meyakinkan Elysia.Elysia kesal mendengar hal yang berkaitan dengan Lucas."Aku mau mencari udara segar" ucap Elysia yang berjalan meninggalkan Eliot.Elysia berjalan menuju balkon, ia bersandar di pembatas balkon, ia tidak menyadari Lucas berada disana."Menyebalkan" gumam Elysia."Jika yang kau maksud adalah aku, aku minta maaf jika tanpa sadar aku menyusahkan serta membuang-buang waktu mau" Ucap Lucas.Elysia terkejut mendengar suara Lucas, segera ia melihat ke arah Lucas."Lucas?!" seru Elysia yang tampak sangat terkejut melihat Lucas berada diujung balkon."Kenpa kau berada disini?" tanya Elysia yang tampak sedikit kikuk, ia khawatir Lucas akan mendengar pembicaraan antara ia dengan Eliot tadi."Menghindari mu, karena tampaknya kau sangat tidak nyaman dengan keberadaan ku, makanya aku memutuskan untuk berada di
PRAAANGGGGElysia kaget mendengar sesuatu yang sepertinya barang pecah belah terjatuh. Ia langsung membuka matanya, ia kaget karena tiba-tiba berada ditempat aneh yang terlihat sangat mewah tetapi juga berantakan dengan barang-barang yang pecah dan sesuatu seperti cairan berwarna merah di lantai dan di dinding."Eh? Dimana ini?" Ucap Elysia dengan panik. Saat matanya sedang sibuk menelusuri tempat tersebut, ia dikagetkan oleh suara seorang pria."Aku sudah menyingkirkannya pria itu demi mendapatkan mu, sekarang menikahlah denganku! Aku akan membahagiakan mu, memberikan mu kemewahan dan barang-barang mahal" Ucap pria berambut hitam yang terlihat berantakan tetapi sangat elegan, di pipinya terdapat percikan berwarna merah yang terlihat seperti darah dan tangan kanannya sedang memegang sebilah pedang.Elysia terdiam kaku, lalu menunduk saat menyadari bahwa dia sedang duduk dilantai dan tangannya sedang memegang sesuatu. Ia sedang memangku seorang pria berambut silver yang terlihat tampan
Elysia duduk didepan meja rias, memandangi pantulan dirinya yang terlihat baru. "Trapped?" Gumamnya sambil berfikir.~ Flashback 4 Tahun Yang Lalu ~Elysia duduk di bangku perpustakaan, membaca sebuah buku disaat jam istirahat."Elysia, bisa tolong taruh buku-buku ini di rak buku? Ibu lagi ada urusan" pinta seorang pustakawan yang bekerja di perpustakaan sekolah Elysia. Elysia kerap dimintai bantuan karena ia sangat rajin dan baik hati."Iya Bu" jawab Elysia sambil berjalan mengambil buku-buku baru yang akan disusun dirak buku. Saat sedang menyusun buku satu persatu, ada sebuah buku yang menarik perhatian Elysia."Trapped" gumamnya sambil membawa buku tersebut ke meja untuk dibaca. Buku yang berkisah tentang wanita yang merupakan anak dari seorang adipati disebuah kerajaan yang bertunangan dengan bangsawan dari negeri asing, hanya saja pangeran dari negeri wanita tersebut sangat menyukainya dan terobsesi hingga sang pangeran membunuh tunangan wanita tersebut dan memaksanya menikah den
"Halo lagi Nona Ely, silahkan mandi dan bersiap-siap, saya akan menunggu anda untuk bersiap selama 15 menit lalu akan kita mulai pembelajarannya" Ucap Lucas sambil tersenyum puas melihat ekspresi Elysia.Elysia menatap Lucas dengan jengkel, ia tidak sedang tidur, melainkan memikirkan rencana pelarian dia agar terhindar dari Lucas.Jenette masuk ke kamar. "Nona, maafkan saya, tuan Lucas ngotot ingin tetap pembelajaran hari ini dimulai, mari nona, kita bersiap-siap". Jenette menghampiri Elysia.Elysia berdiri dari tempat tidur dan mengikuti Jenette ke kamar mandi. Jenette mempersiapkan Elysia layaknya seorang wanita bangsawan. Menggunakan parfum, pakaian yang mewah perhiasan, serta sepatu heels yang tidak terlalu tinggi, sekitar 3cm.Setelah Elysia rapi, ia keluar dari kamar mandi yang sekaligus menjadi tempat ia mengganti baju karena Lucas berada di kamarnya."Nona, saya pamit, saya ada pekerjaan mengatur ulang jadwal anda" ucap Jenette seraya menundukkan kepalanya dan keluar dari kama
SrraaakkkJenette membuka gorden jendela kamar Elysia, sinar matahari pagi mengenai wajah Elysia dan membuatnya membuka mata."Nona sudah pagi, kegiatan anda hari ini dimulai pukul 9, skrg sudah pukul 7, anda harus segera bersiap-siap" Ucap Jenette yang menata pakaian yang akan dipakai oleh Elysia."Hari ini ngapain?" Elysia beranjak dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi"Hari ini nona akan belajar berkuda" ucap Jenette mengikuti Elysia ke kamar mandi.Elysia membuka pakaian dan masuk ke bath tub, sementara Jenette menggosok punggung Elysia."Pelajaran bangsawan memang seperti ini ya?" Batin Elysia"Nona sangat ahli dan pintar dalam hal materi, tetapi Nona cukup payah kalau soal hal praktek, saya jadi ingat dulu saat masih kecil Nona pernah tidak sengaja menginjak kaki Tuan Lucas saat belajar berdansa" Jenette cekikikan mengingat hal yang terjadi dulu."Aku pernah berdansa dengan Lucas?" Elysia bingung, ia sama sekali tidak ingat pernah membaca hal ini di novel, bahkan tidak a
"Karena hari ini aku yang akan mengajarimu, akan lebih aman jika kita berkuda bersama, aku tidak ingin istri ku dimasa depan ini terluka" Ucap Lucas sambil tersenyum.Semburat merah muncul dikedua pipi Elysia, ia dapat merasakan hangatnya tubuh Lucas dipunggung."Nyebelin banget" Batin Elysia.Mau tidak mau agar latihan ini cepat selesai Elysia menurunkan ego-nya."Ajarin" gumam Elysia kepada Lucas.Lucas yang mendengar itu sangat senang, bahkan jantung berdebar kencang."Apa? Ga dengar, coba ulang lagi" Lucas berniat untuk menjahili Elysia."Iiihh, ajarin!!" Elysia menaikkan nada bicaranya. Tanpa sadar ia berbicara selayaknya dia berada di dunianya yang sebelumnya.Lucas berteriak di hatinya."Lucu banget!!" Ia bahkan menunjukkan senyuman diwajahnya.Elysia melirik kebelakang, Elysia terpukau dengan senyuman Lucas, serta matanya yang menatap Elysia terlihat penuh kasih sayang. "Hmm.. bisa juga dia senyum gitu" batin Elysia.Lucas sedikit maju, sehingga tubuhnya benar-benar menempel p