Rumah Euphorbia no 1
Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini.
Seperti itulah pertemuan pertama Diany dengan Mahendra. Setelah 2 bulan berlalu tanpa ada komunikasi lanjutan apapun.
Padahal mereka sudah bertukar nomor WhatsApp ,tetapi Diany tidak terlalu ambil pusing. Karena Diany anggap kalau ini hanya pertemuan biasa saja walaupun dia sedikit menyukai sosok Mahendra,tapi takdir berkata lain.
"Siang diany " sapa Devi.
"Oh halo Devi, mau setoran lagi ya, tunggu sebentar! saya hitung di mesin " kata Diany sambil mengambil slip setoran dan uang tunai dari Devi.
"Ini slip setorannya " kata Diany sambil menyerahkan ke Devi.
"Terimakasih! oia Diany besok malam kamu ada waktu luang ngga?" tanya Devi sambil memasukan slip setoran tadi ke dalam tas salempang merah yang dia bawa.
"Loh kamu juga datang ya ,kenapa ngga bilang jadi kan bisa pergi bareng" ucap pria itu yang ternyata adalah Mahendra.Di dalam lift ada empat orang cowok lainnya, sepertinya mereka adalah teman Mahendra ."oh ko Mahendra datang juga ya, aku dapat undangan dari Devi kemarin" ujar Diany.Tak lama pintu lift terbuka ,kami sudah sampai di lantai tempat acara di adakan."Hendra , siapa itu? gebetan baru mu ya. kenalin dong?" kata salah seorang pria yang memakai kemeja coklat"Oia perkenalkan ini teman-temanku ini Rio, Jack, Sammy, dan Febrian" kata Mahendra sambil menunjuk dan menyebutkan nama temannya satu per satu."Salam kenal semua , saya Diany" sambil tersenyum kepada mereka semua."Kau cantik sekali Diany! karena kau sendiri datang malam ini ,pasti kau tidak punya pacar kan. Bagaimana kalau mau masuk ke dalam dengan ku " kata Rio ,lelaki berkemeja warna coklat tadi ."Eits dilarang menikung! Diany malam ini jadi pasangan ku "k
Rumah Euphorbia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini.Seketika meja kami jadi penuh ,karena ketiga teman Mahendra juga sudah datang dan duduk bersama kami."wah Ferry sudah mulai berani yah. Aku akan memberikan pelajaran kepadanya" gerutu Febrian."Salah mu sendiri! wanita sebaik Sisca malah kau sia-siakan. Jadi saat kalian sudah putus, pasti banyak laki-laki yang mendekati nya " lanjut Sammy kembali."Kau terlalu genit, bisa-bisanya terlibat cinta satu malam dengan wanita baru di klub. kalau aku jadi Sisca juga akan melakukan hal yang sama" sahut Rio."Itu benar adik perempuanku sampai tidak mau aku berteman denganmu lagi " kata Jack."Karena Jaquita ,adikmu merupakan salah satu sahabat Sisca ,pasti dia memihak temannya. Tapi terimakasih atas informasinya , aku akan segera mendapatkan
Rumah Euphorbia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini.Diany bergegas masuk ke lift , menuju lantai 8 ,kamar mahendra.Setelah memberikan obat , Diany harus langsung pulang ,badannya juga jadi tidak enak , mungkin dia tertular sakitnya mahendra . Batin Diany."Koko bangun dulu ,minum obatnya " ucap Diany sambil sedikit menepuk bahu MahendraNamun tiba-tiba Mahendra bukan meminum obatnya , dia malah mencium Diany ,ciumannya sangat ganas , dan anehnya Diany malah suka dengan perlakuannya ini . Mereka pun larut dalam ciuman yang makin intens.Tubuh Diany malah makin terasa panas. Dia merasa tidak nyaman tetapi ciuman Mahendra seperti alkohol yang membuat dia ketagihan . Saat bibir mereka saling berpangutan, menyentuh satu sama lain. Diany merasakan dingin dan menyejukkan .
Rumah Euphorbia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini."Diany aku akan bertanggungjawab, kamu jangan kuatir" ucap Mahendra kembali."Sudahlah ko, aku tidak masalah! jangan sampai karena hal ini koko jadi terbebani. Lagipula kita melakukannya juga tanpa paksaan, kita sudah sama-sama dewasa kok" kata Diany berusaha untuk tidak menyusahkan Mahendra."Tidak tidak ,kau jangan begitu , aku akan bertanggungjawab , lagipula aku sejak awal memang suka denganmu , aku jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihat dirimu secara langsung ,aku tidak merasa terbebani" kata Mahendra kembali sambil menatap wajah dan menggenggam kedua tangan Diany."Hah! koko serius, jangan karena masalah ini koko jadi tidak enak padaku? kalau koko menyukai ku kenapa koko tidak menghubungi ku sama sekali?" tanya Diany.
Rumah Euphorbia no 1 Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini. Deg , Diany lupa akan posisi dirinya ,baiklah akan diam saja. Gumamnya dalam hati. Tak lama makanan datang, karena Mahendra memesan room service dan baju pun juga datang. Kami pun makan bersama ,lalu aku berganti pakaian, setelah itu Mahendra yang mandi. Memang laki-laki ini tidak tahu malu, dia seenaknya saja keluar dari kamar mandi memakai handuk dan langsung telanjang ,berganti pakaian di hadapanku , astaga , laki-laki mesum ini. "Kenapa kau menutup matamu , toh tubuhku sudah kau rasakan semalam. Buka tanganmu dan nikmati keindahan tubuhku , kau kan calon istriku ,tidak usah malu" perintah Mahendra. "Calon istri , apaan seh! kan kita harus pengenalan dulu " seru Diany. "Ya aku akan ikuti saja mau mu ,tapi ba
Semenjak malam itu, mereka jadi tinggal berdua. Mahendra membeli sebuah apartemen di dekat pusat kota dan memberikan sertifikatnya atas nama Diany.Namum hanya beberapa pakaian dan barang yang di perlukan saja yg dia bawa, sebagian besar barang Diany masih ada di tempat kost, kepada ibu kost Diany tetap membayar biaya kost bulan ini dan mengatakan kalau temannya ada datang dari luarkota dan meminta di temani selama berada di kota ini. Nanti setelah temannya pulang, dia akan kembali lagi kesini.Untungnya ibu kost bisa memaklumi dan alasannya tidak sepenuhnya berbohong. Mahendra memang teman yang datang dari luar kota ,hehehe. Batin Diany.Di depan pagar tempat kost , sudah ada mobil Mahendra. Dia menjemput karena Diany ingin mengambil beberapa barang di tempat kost."Sudah lama ya?" tanya Diany."Lumayan lah, lihat sudah habis 1 bungkus kuaci karena menunggu mu "kata mahendra sambil memperlihatkan bungkusan kuaci yang kosong dan sekantung plastik k
Rumah Euphorbia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini.Tak lama sebuah mobil berhenti di depan warung tenda. Seorang pria keluar dan memakai setelan jas kantor."Sayang kemarilah, aku ingin mengenalkanmu dengan teman kuliahku dulu " kata Sarah sambil menggandeng tangan pria itu dan menuju bangku sebelah.Diany melirik sebentar ke arah Mahendra, tapi pria ini malah sibuk makan ayam bakarnya yang tadi baru dia pesan kembali ."Hai Diany , kenalkan ini Marthin. Dia adalah manager keuangan di perusahaan Xxx , dia akan menjadi calon suamiku " ucap sarah sambil tersenyum penuh kemenangan di depan meja."Hai Marthin salam kenal ,saya Diany dan ini Mahendra" ucap Diany berusaha bersikap ramah.Tiba-tiba Marthin melepaskan pegangannya tangan Sarah dan membungkukan badan."Ma
Rumah Euphorbia no 1Cerita ini murni fiktif , kemiripan apapun murni kebetulan dan tidak ada maksud untuk menyindir atau mendeskripsikan peristiwa ,orang ,tempat atau entitas nyata dalam latar cerita ini.Hari minggu pagiMahendra ini , sudah 3 hari malah belum ada kembali ke sini. Gara-gara dia ngga ada kok jadi merasa kesepian. Dari kemarin malah ngga ada kabar satu pun dari Mahendra. Sebel deh 😡 gumam Diany dalam hati .kring... kring... kringTiba-tiba handphone berbunyi , saking senangnya langsung mengangkat tanpa melihat di layar siapa yang menelepon , karena Diany begitu mengharapkan telepon dari Mahendra ."Halo , kamu di mana sih, kok ngga ada kabar?" tanya Diany."Hah kabar apaan sih! aku masih di rumah tapi rencananya mau hang out ke mall, kamu mau ikutan ngga?" tanya penelpon itu.Hah mall? astaga ini kan suara Ratna ,yah ampun sudah salah sangka ,kiraiin mahendra 🙄😛"oh ratna, baiklah jam berapa kita han