Jangan lupa klik berlangganan ya, biar tak ketinggalan update terbarunya. Terima kasih.Semoga semua pembacaku sehat dan selalu diberi kelancaran rizki oleh Allah.*****************************************Part 12Suatu Kebetulan Yang MenguntungkankuSekitar setengah jam kemudian, Delia membelokkan mobil ke sebuah rumah tua besar dengan halaman depan yang amat luas."Yuk, Rur. Jangan lupa bawa turun juga sertifikatnya," ucap Delia sambil membuka mobil.Aku pun membawa stopmap yang dari tadi sudah kusiapkan, dan mengekori Delia. Seorang wanita beretnis tionghoa membuakakan kami pintu dan tersenyum ramah."Wah, Delia ayo masuk. Lama sekali kamu nggak main ke sini. Ada apa nih?" ucap wanita yang di panggil Cik Yen oleh Delia itu.
Jangan lupa klik berlangganan ya, biar tak ketinggalan update terbarunya. Terima kasih.Semoga semua pembacaku sehat dan selalu diberi kelancaran rizki oleh Allah.*****************************************Part 13Ajukan Gugatan Cerai"Ternyata keberuntungan memang sedang berpihak kepadamu Rur, pingin tahu aku gimana wajahnya keluarga sampah itu nanti. Besok aku akan belanja ke toko sembako dan sayur milik Bu Minah, yang letaknya persis di sebelah rumah Karen. Aku akan gali banyak info tentang dia, kebetulan si Bu Minah ini biang gosip, jadi cuocok pokokny," kata Delia sambil tertawa saat kami melanjutkan perjalanan menuju pengadilan agama, aku pun ikut tertawa saking bahgianya.Alhamdulillah Allah mempermudah jalanku, mungkin aku seperti kejam dan tak patuh pada suami, setelah pe
Jangan lupa klik berlangganan ya, biar tak ketinggalan update terbarunya. Terima kasih.Semoga semua pembacaku sehat dan selalu diberi kelancaran rizki oleh Allah.*****************************************Part 14Rumah Incaranmu Menjadi Milikku"Rur, kok suami uangnya banyak banget sih? Kamu kan tadi pagi bilang sudah berapa banyak uang yang kamu dapat sejak dia ketahuan selingkuh. Belum lagi yang diberikan ke si Karen. Sesukses itu ya kerjaan suamimu? Hingga cuannya banyak banget, hehhehe," tanya Delia saat kami selesai dari rumah tukang sablon."Gimana ya aku jelasinnya Del. Setahuku sih memang proyek-proyek Mas Satrio itu selalu bagus dan mendapat laba yang berlipat, sih. Tapi nggak tahu juga dia dapat uang banyak juga dari mana, akhir-akhir ini lebih royal, katanya si
Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya, biar tak ketinggalan update terbarunya. Terima kasih.Semoga semua pembacaku sehat dan selalu diberi kelancaran rizki oleh Allah.*****************************************Part 15Keanehan Mas YudhaSaat kembali dari rumah Bude Sumi, tampak mobil Mas Satrio berada di depan rumah Karen, namun tak ada seorang pun yang duduk di teras."Del, nggak usah ngajakin warga untuk menggrebek merek dulu deh, yang ada nanti malah mereka keenakan langsung dinikahin!" ucapku setelah sampai di rumah Delia."Tapi kan mereka langsung dapat malu, Rur. Pasti diarak keliling kampung! Nggak punya muka lagi deh tuh pasangan mes
Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya teman-teman, biar tak ketinggalan update terbarunya.Terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.Semoga sehat dan sukses selalu ya...***************************************Part 16Rahasia Kakak Beradik Itu"Satrio sekarang usahanya apa Rur?" tanya Mas Yudha tiba-tiba sambil menyuapi Rangga."Ya tetap seperti dulu Mas. Papanya Rangga itu kan keahliannya sepertinya di proyek saja." Meski terdengar aneh, tetap saja kujawab pertanyaan kakak iparku itu.Mas Yudha mengangguk-anggukan kepalanya mendengar jawabanku itu, namun dari raut wajahnya terlihat masih seperti ada pertanyaan."Apa kalian nggak ingin pun
Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya teman-teman, biar tak ketinggalan update terbarunya.Terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.Semoga sehat dan sukses selalu ya...***************************************Part 17Percakapan Rahasia ituKumandang adzan subuh kembali membangunkanku, setelah semalam sekitar pukul dua belas, aku bangun dan mengambil handphone yang kugunakan untuk merekam percakapan antara Mas Yudha dan Mas Satrio semalam. Namun saat kuambil, handphone itu mati, mungkin karena kehabisan baterai. Dan langsung saja aku mengisi ulangnya, semoga saja handpone itu mati setelah percakapan keduanya selesai."Pa, bangun dulu,
Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya teman-teman, biar tak ketinggalan update terbarunya.Terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.Semoga sehat dan sukses selalu ya...***************************************Part 18Tas Selempang Warna CoklatUang pemberian dari Mas Yudha dan penjualan tanah itu sebanyak 4M, berarti masih banyak dong, nah aku harus bisa mengambilnya sebelum didahului oleh si Karen itu. Karena seingtku, enam bulan ini, Mas Satrio tak membeli barang berharga apapun.Aku akan segera menelepon suamiku itu, untuk meminta uang lagi dengan sebuah alasan, yang menurutku pasti akan bisa mengambil sedikit uang darinya. Tapi ternyata dia lebih dul
Pesanan Henna Calon Pengantin SuamikuJangan lupa klik berlangganan ya teman-teman, biar tak ketinggalan update terbarunya.Terima kasih banyak untuk yang sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.Semoga sehat dan sukses selalu ya...***************************************Part.19Uang 1M Yang Tak Terduga-dugaSaat masih memegang kwitansi tersebut, handphoneku berbunyi yang menunjukkan sedang ada panggilan masuk, teryata itu dari Delia. Langsung saja aku menerima panggilan itu"Assalamualaikum, gimana Del?" kataku memulai percakapan melalui sambungan telepon."Waalaikusalam . Ada berita bagus banget Del. Semalam Revy di gerebek oleh warga, dan diarak keliling kampung loh!""Astaghfirullah, yang benar kamu, D