Share

Bab 17 Menerima Lamaran

"Maaf, ada perlu apa?"

Raina tidak menyangka akan bersikap dingin begini pada wanita di hadapannya. Dia bahkan mengabaikan tatapan polos seorang anak perempuan berumur lima tahun.

"Aku ... kembali." Ucapan itu sungguh memancing emosi Raina yang sudah bertahun-tahun tertampung sempurna.

"Kembali? Mau ngapain? Udah bosen di luar negeri?" sindir Raina.

"Bisa masuk dulu, nggak?" tanya wanita berambut panjang itu sambil tersenyum. Anak kecil di sampingnya hanya berani menatap Raina.

"Aku larang pun Kak Mayra tetap akan masuk, 'kan?" Raina menyedekapkan tangan dan berlalu dari hadapan kakaknya.

"Ini rumah Mama, bukan rumah kamu."

Kalimat itu berhasil membuat Raina menaiki tangga menuju kamarnya. Dia menghentakkan kaki seperti biasa.

"Dia pikir dia siapa? Masih mengakui gue sebagai adiknya? Setelah bertahun-tahun pergi. Emangnya bertahan hidup sendiri itu gampang? Sumpah! Jahat banget punya kakak kayak dia!" keluh Raina dengan suara pelan, tapi penuh penekanan.

Raina merebahkan bada
Ulfah N

Salam untuk readers. Terima kasih untuk yang sudah mengapresiasi dari pembelian bab berbayar, vote bintang lima, atau vote gem di novel ini. Mohon maaf bila up lama dikarekan fisik yang kurang sehat. Sekali lagi terima kasih.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status