Share

Bab 20. Sembarangan Melamar

'Pulang kuliah, kita harus bicara!'

Raina menghela napas. Bicara apa lagi? Bukannya sudah jelas, dia tidak mau menikah dengan Irham. Titik. Tanda seru.

Seharusnya, dia tidak pernah menerima tawaran Irham untuk bicara.

Bicara dalam ruang dosen adalah pilihan paling tepat. Raina tidak mau bicara di taman atau kafe. Tidak mau pokoknya. Jangan sampai semut melihat mereka berdua sedang bicara.

Terasa aneh bagi Raina saat memasuki ruang dosen. Dia melihat dosen-dosen lain dalam ruangan itu tersenyum. Ada apa dengan mereka? Raina memegang tali tas Selempangnya untuk mengurangi malu. Malu? Iya, malu. Kentara sekali ada apa-apa pada orang-orang itu.

Belum sempat Raina membuka pintu ruangan ekslusif Irham, dia sudah terkejut. Pria itu membukanya dengan tiba-tiba. "Kamu lama banget jalannya!" gerutu Irham setengah berbisik.

Ups! Kenapa kalimat itu terdengar manja di telinga Raina. Tampak seperti seorang kekasih yang sedang merajuk.

Ish! Geli!

Ya, Raina tentu saja geli mendengarnya. Dia ha
Ulfah N

Selamat membaca. Vote gem untuk novel ini bila kalian merasa terhibur. Tinggalkan komentar dan rate bintang lima. Terima kasih! Gomawo!

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status