Share

50. Cinta yang Menyakitkan

Tiffara mulai membuka matanya, betapa terkejutnya dia berbaring di ranjang rumah sakit. Sebentar dia mengingat-ingat apa yang terjadi. Sontak dia bangun dan hendak turun dari tempat tidur tapi tiba-tiba perutnya mual dan pusing-pusing. Akhirnya kembali dia roboh di tempat tidur.

"Tiffa, istirahatlah dulu! Kamu masih terkena pengaruh racun ular," gumam Bagas yang baru saja masuk ruangan.

Bagas membantu membaringkan tubuh Tiffara kemudian memeriksa keningnya apakah masih demam ataukah sudah membaik.

"Syukurlah kamu sudah membaik, Tiffa," gumam Bagas lega.

"Bagaimana keadaan anak-anak dan Kak Ahem, Mas?" tanya Tiffara khawatir.

"Anak-anak sudah baik-baik saja, Tiffa. Jangan khawatir!" hibur Bagas.

"Gimana dengan Kak Ahem?" tanya Tiffara masih khawatir.

"Kenapa kamu mengkhawatirkan dia? Dia kan bukan apa-apa kamu?" tanya Bagas menggoda.

"Dia kan papa dari kedua anakku, Mas. Dia juga dosenku, apakah salah kalau aku mengkhawatirkannya?" jawab Tiffara tersipu malu.

"Ooo jadi seorang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status