Share

06

"Jadi kamu menolak?" tanya Fadil pada Latifa.

"Bu-bukan seperti itu, Pak," jawab Latifa.

Ia merasa tidak nyaman dengan permintaan Fadil yang lebih terasa seperti keharusan untuk dipenuhinya.

"Jika kamu tidak mau, tidak mengapa. Banyak yang mengantri posisi yang saya tawarkan ke kamu, kok. Nanti biar saya lempar ke yang lain saja." Fadil beranjak dari kursi kebesarannya menuju pintu keluar.

Latifa yang mengira Fadil marah karena jawabannya itu, reflek mengiyakan permintaanya," baik, Pak saya akan coba."

Fadil menghentikan langkah kaki kala mendengar jawaban Latifa yang sesuai dengan keinginannya.

'Yes,' gumam Fadil.

Laki laki itu kembali menguasai diri saat memutar tubuhnya yang kini telah berhadapan langsung dengan Latifa. Wanita yang sama yang pernah mengisi sebagian hatinya kala mereka masih menjadi teman sekelas di bangku sekolah menengah atas dulu.

"Keputusan tepat, nanti sore tugas pertama kamu untuk belajar jadi sekretaris saya," ucap Fadil, yang kembali terdengar seperti perin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status