Home / Rumah Tangga / Pesona Pembantu Cantik / 21. Memanfaatkan Kesempatan

Share

21. Memanfaatkan Kesempatan

Author: Taurus Di
last update Last Updated: 2025-09-09 22:37:35

Mawar sedang membersihkan kaca jendela di lantai dua, ketika matanya menatap ke arah sosok wanita di rumah sebelah. Gadis itu langsung mengernyitkan keningnya.

“Bu Rossa ada di rumah … jadi hanya pak Andy yang pergi … dengan nyonya?”

Seulas senyuman tipis menghiasi wajah cantiknya. Mawar tahu kalau Mona pergi dengan Andy, karena dia sempat mencuri dengar ketika majikan perempuannya itu sedang asyik berbincang di telepon dengan suami tetangga sebelah.

Tak disangka keduanya sudah tak tahan lagi berduaan di luar sana. Sayang sekali dia tidak punya akses untuk mengetahui apa saja yang dilakukan oleh Mona di liburannya. Tentu saja perempuan itu tidak mungkin pamer foto kemesraan.

“Bagaimana seandainya … Bu Rossa tahu kalau suaminya selingkuh dengan sahabatnya sendiri?” gumam Mawar sendirian.

Dia menggenggam lap di tangannya dengan erat. Gadis itu sedang memikirkan cara bagaimana caranya agar bisa membuat Rossa memergoki hubungan gelap mereka.

Rasanya sudah tidak sabar sekali melihat kehan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pesona Pembantu Cantik   27. Pergi Dari Sini!

    “Dasar kamu pelakor!” Rossa bergerak cepat untuk menyerang Mona lagi, tetapi Andy memasang badan melindungi selingkuhannya itu. Rossa jadi semakin marah melihat sikap suaminya. Dia pun melayangkan tamparan keras ke wajah pria yang sudah mengkhianatinya itu.“Kamu menjijikan Andy! Kamu berani sekali melindungi dia, apa bagusnya perempuan tua itu?” g

  • Pesona Pembantu Cantik   26. Terciduk

    Rossa yang melihat kasak-kusuk di ujung tangga pun menyeruak masuk dengan penasaran. Dia terkejut melihat adegan mesra di depannya. Darahnya langsung mendidih dan kemarahan luar biasa membakar jiwanya. Perempuan itu karena syok masih diam di tempat dan menyiksa diri dengan melihat perlakukan suaminya terhadap sang tetangga. Napasnya terengah- enggah dan setelah beberapa detik berlalu, Rossa akhirnya menumpahkan kemarahannya.“Andyyy!” Rossa langsung histeris saat melihat suaminya dan Mona sedang berpelukan. Bibir kedua orang itu yang sedang bertautan mesra dan tangan Andy yang sedang meraba-raba tubuh Mona pun seketika terhenti. Kedua pasangan selingkuhan itu terkejut melihat sudah ada banyak orang di lantai atas.Rossa berdiri dengan kedua tangan yang terkepal menatap kecewa pada suaminya yang sedang bermesraan dengan sahabatnya. Matanya merah dan bibirnya bergetar. Dia merasa dipermalukan dengan kejadian ini. Tak disangka suami tampan yang begitu dibanggakannya, ternyata berselin

  • Pesona Pembantu Cantik   25. Jebakan

    Mona menatap tajam ke arah Mawar. Pelayan itu sudah membuat perasaannya marah dan dia belum sempat menuntaskan, karena adanya pesta mendadak. Namun, pelayan itu sudah berani menggoda Andy di depan matanya. Meskipun Mona tak yakin kalau Mawar tahu hubungannya dengan pria itu, tetapi dia tidak suka jika pembantunya itu sampai berani genit. Sekarang, diam-diam naik ke lantai dua dan membawa dua gelas kosong juga champagne, tentu saja Mona curiga kalau Mawar hendak berduaan dengan seseorang.“Sedang apa kamu di sini?” Suaranya penuh dengan tuduhan.“Nyonya … saya … saya hanya menyiapkan area atas jika saja Nyonya atau tamu yang lainnya ingin santai sambil menikmati langit yang cerah.” Mawar menujuk ke arah bintang- bintang yang bertaburan di cakrawala.“Hmm ….” Mona melirik ke langit dan harus diakui cuaca memang sangat bagus.“Permisi, Nyonya, saya mau turun dulu.” Mawar menunduk dan siap untuk turun.“Tunggu!” Mawar menghentikan langkahnya. “Nyonya?” “Aku belum buat perhitungan deng

  • Pesona Pembantu Cantik   24. Pesta.

    Pesta masih berlanjut. Semua minum dan bersenang-senang. Mereka tertawa dan menari sambil memperbincangkan segala hal yang menarik tanpa berpokir hari esok.Mawar dengan tenang melayani mereka semua. Dia menuangkan anggur di gelas yang kosong dan mengganti gelas yang baru jika mereka hendak mengganti minumannya.Dia mengisi kembali makanan ringan juga buah-buahan dengan sigap, tanpa harus merepotkan Bik Warsih yang membantu Bik Nunung di dapur. Pesta seperti ini sedikit keuntungan bagi para pelayan, mereka bisa makan dan mencicipi minuman mahal. Botol anggur yang belum sepenuhnya kosong pun dibawa oleh Mawar, hingga beberapa pelayan harian juga sopir dan satpam mendapatkan bagian.“Kamu pelayan di rumah ini?” tanya Shanti. Sejak tadi dia memperhatikan pelayan muda ini. Teman arisan Mona itu menyadari kalau gerakan Mawar terlihat cerdas dan terlatih. Pelayan itu terlalu tenang jika tidak memiliki pendidikan tinggi.“Ya, Nyonya.” Mawar menjawab dengan lembut“Wah, Mona suruh kamu pan

  • Pesona Pembantu Cantik   23. Kejutan

    Di dalam rumah Mona langsung saja berjalan cepat menuju ke arah kamarnya. Lampu rumah yang suram tak membuat dia menghentikan langkah kakinya.Mata Mona melotot dengan kedua tangan yang terkepal, saat melihat Mawar sedang berdiri dengan senyum menantang ke arahnya. Tak disangka pelayan itu sudah hilang akal sehatnya sehingga berani mengkonfrontasi dirinya secara langsung.Selingkuhan lainnya hanya akan terus berkelit hingga kepergok. Namun, gadis muda tidak tahu diri ini justru menantang dirinya dengan pamer kemesraan. Dia pikir siapa dirinya? Orang miskin yang hanya akan semakin menggelepar di saat jatuh.Cahaya lampu hanya menyorot di atas kepala Mawar. Wajah halus dari gadis muda itu terasa begitu memuakkan bagi Mona. Gatal rasanya tangan Mona ingin sekali mencakar wajah pembantu tak tahu diri tersebut.“Kamu sialan … berani- beraninya kamu muncul langsung di hadapanku!” Bahkan sebelum tiba di depan Mawar, Mona sudah tidak sabar untuk mengumpat. Tangan kanan Mona sudah terangkat d

  • Pesona Pembantu Cantik   22. Pesan Panas

    ( Bagaimana jadinya kalau foto ini tersebar di media sosial?)Mona melotot melihat saat gambar Mawar memeluk Benny dari belakang, dikirim ke ponselnya. Posisi pria itu sedang duduk di ruang kerjanya dan wajahnya menoleh, hingga seolah hendak mencium pipi si pembantu.Rahang Mona mengeras, begitu juga dengan keningnya berlipat-lipat. Perempuan itu memegang ponselnya dengan erat sehingga tangannya memucat. Apa yang dia lihat sungguh membuat harga dirinya terkoyak.Bagaimana bisa Benny membiarkan dirinya di foto seperti itu. Sungguh memalukan! Bersaing dengan pembantu bukan sesuatu yang harus dibanggakan bagi Mona. Mereka tidak setara. Dia tidak masalah jika Mawar ingin mendaki dan berusaha merayu suaminya, tetapi tidak terima jika Benny sampai jatuh dalam bujukan seorang pelayan yang digaji. Mona sudah berulangkali menunjukkan perbedaan status antara dirinya dan Mawar, tetapi jika pelayan itu masih terus menerus ingin bersaing dengan majikan, maka sudah saatnya bersikap tegas.“Pulang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status