Home / Romansa / Pesona Presdir Posesif / Dilarang Menjalin Hubungan dengan Pria Lain!

Share

Dilarang Menjalin Hubungan dengan Pria Lain!

last update Last Updated: 2024-05-11 20:00:48

Hari ini, Claudia seharusnya berangkat lebih siang ke kampus karena dirinya mengajar di kelas malam. Namun, karena keberadaan Sam di rumah yang masih membuatnya sedikit tidak nyaman, Claudia memutuskan untuk tetap datang lebih awal.

Tiba di ruangan dosen, saat Claudia hendak masuk, dia berpapasan dengan Claire. Sepertinya Claire akan masuk kelas jam selanjutnya.

Claudia pun menyapa, “Hai, Clai–”

WHOOSH

Claudia membeku. Claire hanya melewati dirinya tanpa sedikit pun melirik ke arahnya.

Alis Claudia berkerut dan dia pun menoleh ke belakang, melihat Claire berjalan pergi bersama dengan dua orang lain yang tertawa kecil saat melihat wajah terkejut Claudia.

Hal tersebut membuat Claudia agak kebingungan. Namun, kemudian dia menepis pikiran buruk dan hanya membatin, ‘Mungkin, dia terburu-buru ….’

Tapi, ternyata tidak berhenti sampai di sana. Sampai jam makan siang tiba, keduanya sama sekali belum bicara sepatah kata pu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Ken Aziz
ni kebanyakan iklan jdi kurang seru
goodnovel comment avatar
shrfhnrhfkh_.
im so excited for ending cant wait anymore
goodnovel comment avatar
Gina Nurpia
mantaf setu hehe
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pesona Presdir Posesif   Daddy

    Digoda seperti itu, Claudia malu setengah mati. Wajahnya terasa panas dan tiba-tiba membuatnya kegerahan sehingga Claudia mengibas-ngibaskan tangannya di udara. Tanpa menatap wajah Ryuga, Claudia menjawab dengan penuh percaya diri, “Poin ini tidak seharusnya ada. Aku tidak merasa ini perlu!” Sudut bibir Ryuga terangkat. “Kamu … yakin?” Melihat Ryuga dengan tampang yang seolah tengah mengejek dirinya, membuat Claudia kesal. ‘Sial,’ rutuk Claudia dalam hatinya lantas menatap Ryuga. Pria ini sengaja menggodanya ‘kan!? Sejenak, Claudia terdiam. Dia berpikir percuma saja membantah Ryuga, toh pria itu selalu mempunyai cara untuk membuatnya menyetujui syarat ini, bukan? “Cepat selesaikan sebelum makanannya datang,” tegas Ryuga membuat Claudia kembali tersadar dari lamunannya. ‘Ah! Masa bodolah!’ seru Claudia dalam hati seraya langsung menandatangani dokumen pertunangan kontrak tersebut. “Sudah,” ucap

    Last Updated : 2024-05-12
  • Pesona Presdir Posesif   Perubahan Claudia

    “Apa yang kamu pikirkan, Claudia?” Bisa-bisanya Ryuga bertanya seperti itu dengan entengnya. “A-Aruna p-putrimu, Ryuga?” Claudia dengan gugup memberanikan diri bertanya. Jari telunjuknya mengambang dan mengarah ke luar jendela. Raut wajah Ryuga terlihat berbeda. Pria itu biasanya memasang wajah datar atau dingin. Namun, kali ini tampak agak ramah. “Mmm.” Ryuga mengangguk-anggukkan kepalanya pelan. Dia menatap Claudia dan bertanya, “Ingin bertemu dan berkenalan, Claudia?” Belum sempat merespons, tangan Ryuga lebih dulu membuka kunci pintu mobil. “R-Ryuga!” desis Claudia tertahan. “J-jangan!” tahan Claudia kemudian memegangi pergelangan tangan Ryuga. Namun, Claudia terlambat. Matanya terbelalak saat pintu sebelah Ryuga terbuka. Dengan gerakan cepat dan terburu, Claudia menarik tangannya lalu membuka pintu mobil sebelahnya dengan kasar. Saat Claudia turun dari mobil, saat itulah Aruna melihat punggung belak

    Last Updated : 2024-05-13
  • Pesona Presdir Posesif   Apakah Pertemanan Kita Seburuk Ini?!

    Claire dan dua dosen muda itu terkejut dengan keyakinan Claudia. Mereka tidak menyangka Claudia akan bersikap begitu keras. Namun, walau tahu ucapan Claudia benar, mana mungkin mereka bersedia kalah semudah itu dari Claudia yang hanya seorang diri? Salah satu dosen muda pun mendengus. “Kami dengar dari Claire kamu menyukai tunangannya, dan ternyata sekarang terbukti kalau itu benar. Apa kamu nggak merasa malu sama sekali, Clau? Kulihat-lihat, kamu bahkan tidak menyangkal hal tersebut!” ujarnya dengan nada menyindir. Dosen kedua pun tertawa sinis. “Astaga, konyol sekali. Teman dekat macam apa yang menyimpan rasa untuk tunangan sahabatnya?!” Claudia memasang wajah datar dan menjawab, “Aku tidak akan menyangkal bahwa aku pernah menyukai tunangan Claire, itu kenyataannya.” Dia menambahkan, “Akan tetapi, perlu kalian ketahui kalau itu hanyalah masa lalu.” Tak berhenti sampai di sana, Claudia lanjut berkata selagi menatap Claire lurus, “Sebaliknya,

    Last Updated : 2024-05-13
  • Pesona Presdir Posesif   Bedakan Urusan Pekerjaan dan Pertemanan

    Usai kelas terakhir, Claudia kembali ke ruang dosen lantas menaruh beberapa buku di loker sebelum dirinya pulang.Saat menutup pintu loker, dia tak sengaja menatap ke arah jari manisnya yang tersemat cincin berlian pemberian Ryuga.Senyumnya terbit. Namun, hanya bertahan beberapa detik. Claudia menggelengkan kepala dan mengerjapkan mata, ‘Ngapain aku senyum segala?!’Claudia rasa ada yang salah dengan dirinya. Terlebih soal sikapnya yang berani membalas perlakuan Claire dan dua dosen muda tadi. Memikirkan itu membuat Claudia tanpa sadar melamun.Salah satu dosen yang kebetulan berdiri tak jauh dari Claudia akhirnya menegur. “Claudia, kamu nggak apa-apa?”Perlahan Claudia memutar kepalanya ke arah sumber suara. Ternyata Bu Desi. Claudia langsung tersenyum … sedikit kikuk. “Eh, Bu Desi,” sapanya. “Baru selesai kelas, Bu?” tanya Claudia mengalihkan topik.Dia dengan cepat mengunci pintu loker dan menurunkan tangannya.“Iya

    Last Updated : 2024-05-14
  • Pesona Presdir Posesif   Kamu Menipuku!?

    Mata Dirga menyorot dingin saat pria bernama Ryuga menarik Claudia dan membisikkan sesuatu di telinga wanita itu. Jadi, seperti ini rupanya sosok Ryuga.Tak butuh waktu lama bagi Dirga untuk menarik Claudia agar membuatnya aman di sisinya.“Ada keperluan apa Anda ke sini?”Ryuga sempat mengerutkan dahi mendengar perkataan Dirga lalu melempar pandangan ke arah Claudia.“Mbak sama Ryuga ada urusan kerja, Dirga.” Claudia berucap lebih cepat. Dia membasahi bibir bawahnya.Saat ini pikiran Claudia sedang ribut. Kehadiran Ryuga membuka ingatan Claudia ketika di parkiran tadi. Soal Aruna ….“Gue nggak nanya Mbak,” sahut Dirga ketus. Dia menatap lurus-lurus ke arah Ryuga. “Gue tanya dia.” Tunjuk Dirga dengan dagunya.Ryuga mendengus kasar. Satu tangannya masuk ke dalam saku celana. Manik hitam miliknya menatap tajam Dirga.“Jawabannya sama seperti Claudia.” Ryuga menyahuti Dirga tak kalah ketus.Berani sekali p

    Last Updated : 2024-05-14
  • Pesona Presdir Posesif   Jangan Berpikir yang Aneh-Aneh

    Tanpa ragu Claudia menggelengkan kepalanya. Dia membatin, ‘Untuk apa aku kecewa?’.Claudia sempat menarik napas sebelum menjawab, “Aku cuma … terkejut. Gimana pun Aruna mahasiswa dan aku dosen di sini.” Itu yang menjadi kekhawatiran Claudia.Dia menatap tepat di manik hitam Ryuga. “Apa Aruna tahu soal pertunangan ini?” tanyanya lagi.Giliran Ryuga yang menggelengkan kepala. Pria itu lalu mengucapkan sesuatu yang lagi-lagi membuat jantung Claudia berdegup kencang.“Karena ini pertunangan kontrak, kamu tidak perlu repot-repot mengambil hatinya Aruna,” jeda Ryuga. “Kecuali … kalau kamu memang berniat menikah denganku.”Lidah Claudia kelu untuk sekadar membalas ucapan Ryuga. Dia bahkan tidak menyadari jika sosok Dirga melewatinya untuk menuju parkiran motor.Tapi itu tak luput dari perhatian Ryuga. “Kulihat kamu populer di kalangan pria muda.” Ryuga mengalihkan pandangan dari sosok Dirga yang berjalan menjauh untuk kembali menatap ke

    Last Updated : 2024-05-15
  • Pesona Presdir Posesif   Cocok dalam Urusan Ranjang

    “R-Ryuga.”“Mmm?”Claudia menolehkan wajahnya untuk menatap sepasang manik hitam yang juga tengah menatapnya.Mobil mewah Ryuga melaju meninggalkan area kampus. Tapi, Claudia tak kunjung membuka mulutnya untuk bersuara.“Bicaralah, apa pun yang mau kamu katakan,” tegas Ryuga yang masih menunggu Claudia berucap.Namun, Claudia ragu-ragu. ‘Lebih baik lain kali saja.’ Wanita itu segera memalingkan wajah, “Tidak ada,” geleng Claudia.“Ada apa, Claudia?” desak Ryuga. Claudia membuatnya penasaran. “Soal teman palsumu itu?”Dahi Claudia mengerut samar, ‘Teman palsu? Apa itu nggak terlalu kasar?'“Boleh aku minta satu hal, Ryuga?” Claudia kembali menolehkan wajahnya.Sorot matanya terlihat nanar. Wajah murung yang Claudia perlihatkan membuat Ryuga enggan menatap wanita itu.“Sudah kubilang, katakan saja,” ucap Ryuga ketus.“Soal Claire, biar itu menjadi urusanku.” Dengan kata lain, Claudia mem

    Last Updated : 2024-05-15
  • Pesona Presdir Posesif   Pencemaran Otak, Kamu Penyebabnya!

    “Arghhhhh,” teriak Claudia sambil menelusupkan wajahnya ke dalam selimut. Dia merasa hampir gila mengingat apa yang Ryuga ucapkan semalam.‘Sejak awal, kita sudah cocok … dalam urusan ranjang.’Belum lagi reaksi dirinya yang berlebihan. Saat itu, entah mendapatkan keberanian darimana, Claudia juga mendekatkan wajahnya untuk berbisik balik di telinga Ryuga. Claudia bahkan sengaja mengembuskan napasnya keras-keras di area telinga Ryuga.“Aku rasa kamu juga melupakan satu hal, Ryuga. Kamu bilang, aku amatir. Jadi, dimana letak kecocokan kita yang kamu maksud barusan?!” ucap Claudia merengut kesal.Astaga. Claudia tidak memercayai dirinya sendiri yang berani membalas perkataan Ryuga.Posisi keduanya sekarang seolah Ryuga tengah memeluk Claudia. Dia bisa merasakan ketegangan dalam setiap ucapan Claudia. Ryuga tersenyum menyeringai.“Apa kamu kesal?” Ryuga kemudian sedikit tergelak. Namun, tak mengubah posisinya sedikit pun. Terdengar

    Last Updated : 2024-05-16

Latest chapter

  • Pesona Presdir Posesif   Berbaikan

    Ternyata Claudia juga tetap tidak bisa membujuk Ryuga.Sesuatu yang menyangkut dengan Aruna, tidak bisa didebat dengan Ryuga. Claudia kalah suara.“Aku percaya Aruna bisa mandiri tanpa kita. Tapi, di luar sana terlalu tidak aman, Claudia. Lepas dari pengawasanku, bisa saja keluarga Adiwilaga dan Blair berbuat sesuatu,” jelas Ryuga cukup panjang siang itu.Keduanya berbicara di dapur. Sementara Aruna sudah masuk kembali ke kamar tamu atas perintah Claudia.Mendengar nama belakang Blair, seketika Claudia menaikkan satu alisnya. “Keluarga Blair? Natasha punya keluarga, Mas Ryuga?”Dari cerita yang Claudia dapatkan, Natasha sudah dicoret dari keluarga Blair bahkan tidak lagi dianggap putri dari keluarga tersebut saat mengetahui Natasha hamil di luar pernikahan. Pun, saat Ryuga memutuskan menikahinya, itu tak membuat keluarga Blair bisa kembali menerima Natasha.Ekspresi Ryuga tampak kesulitan. Dia mengusap wajahnya, tampak sedikit frustasi. Manik hitamnya memberikan sorot kegelisahan.“Se

  • Pesona Presdir Posesif   Serahkan Padaku

    Kabar mengenai proses persalinan Lilia belum sampai di telinga Claudia. Karena saat ini, wanita yang juga tengah hamil itu masih tampak santai bahkan merasa tidak sabar untuk menghadiri festival di dekat tempat tinggalnya. Dia mengetuk pintu kamar tamu. “Aruna,” panggil Claudia. “Siap-siapnya sudah atau belum?” sambungnya. Claudia sudah siap dengan gaun di bawah lutut berwarna hitam yang dikenakan. Sebelum Ryuga berpamitan pergi karena Aji membutuhkan bantuannya, suaminya itu sudah menyiapkan gaun tersebut dan menaruhnya di tempat yang bisa Claudia jangkau dengan mudah. “Tunggu sebentar, Mom!” Bibir cherry Claudia menyunggingkan senyum ketika pintu kamar di hadapannya terbuka. Namun, dia mengernyit kebingungan mendapati Aruna ke luar dengan menggendong tas ransel pink miliknya. “Na … kita hanya mau ke festival, kenapa kamu membawa ransel segala?” tanya Claudia memperhatikan putrinya lamat-lamat. Ditodong dengan pertanyaan itu, seketika membuat Aruna tidak memiliki pilihan selain

  • Pesona Presdir Posesif   Tolong Cintai Aku

    “Jangan mengebut, santai saja, Yel.” Mendengar ucapan perintah itu, Riel melirik wanita yang duduk di kursi penumpang dengan tatapan horror. Bisa-bisanya dalam kondisi genting seperti sekarang, dia menyuruh Riel untuk mengemudi dengan santai?! “Kamu akan melahirkan, Lilia.” Dengan suaranya yang dalam, Riel mengingatkan. Keseluruhan tangannya mencengkram setir erat-erat. Di sampingnya, Lilia memasang wajah tenang. Tampak kesakitan, akan tetapi Lilia menunjukkan seolah sakit yang dia rasakan bukan sesuatu yang besar. “Aku tahu dan aku tidak akan melahirkan di sini kok, aku tidak akan mengotori mobil mewahmu,” kata Lilia. Dia sedikit meringis, “Hanya saja, maaf, celanaku sekarang basah.” Ya, cairan yang tampak membasahi kaki Lilia adalah air ketuban yang pecah. “Apa masalah itu penting?” sindir Riel kentara menunjukkan perasaan kesalnya. Sebenarnya, apa yang ada dalam pikiran Lilia? Riel hanya ingin tiba lebih cepat supaya dia bisa segera ditangani. Melihat ketuban Lilia pecah, Ri

  • Pesona Presdir Posesif   Kekhawatiran Riel

    “–Akan tetapi, tolong antarkan aku pergi ke tempat lapangan lari. Aku ingin jalan-jalan pagi.” Riel memukul stir yang dikemudikannya lalu memutar mobilnya ke arah tempat lapangan lari. Bisa-bisanya dia menuruti permintaan Lilia, dan parahnya membiarkan wanita yang tengah mengandung anaknya itu keluyuran sendirian. Sesaat, hatinya dilanda perasaan bersalah. Riel menyadari bahwa semakin hari, setiap minggu, dan beberapa bulan ke belakang sikapnya sangat acuh pada istrinya itu. “Ayo, angkatlah,” gumamnya pelan. Dia memutuskan menghubungi Lilia. Teleponnya aktif. Namun, tidak diangkat. Pikiran Riel terpecah. Sebelum Lilia turun dari mobil, dia sempat menatap Riel seolah ingin mengatakan sesuatu. “Katakan saja.” Berulah saat itu, Lilia mengutarakan pikirannya. Wanita itu mencengkram seatbelt yang sudah terlepas. “Aku serius dengan ucapanku tadi. Ayo berpisah setelah anak ini lahir.” Riel tidak memberikan respons. Manik hitamnya menyorot tajam, mencari kebenaran dibalik pernyataan Li

  • Pesona Presdir Posesif   Muak (Revisi Besok)

    Ketegangan pagi itu tidak hanya terjadi pada sepasang ayah dan anak, melainkan juga terjadi pada sepasang suami istri di kediaman keluarga Waluyo.“Tidak bisakah kamu membatalkan agar tidak jadi pergi, Yel?”Istri mana yang tidak marah apabila suaminya baru saja pulang beberapa jam, harus kembali pergi meninggalkannya seorang diri … ditambah dengan keadaan hamil besar.Lilia memperhatikan baik-baik Riel yang sudah siap dengan pakaian berkudanya. Ya, Riel akan pergi berkuda bersama rekan-rekan bisnisnya.“Membatalkannya?” ulang Riel lantas menggelengkan kepala. “Itu tidak mungkin. Aku sudah merencanakannya lama dengan teman-temanku.”Setelah Riel kembali untuk menggantikan sang ayah memimpin perusahaan, dia mulai memiliki kesibukan-kesibukan di luar pekerjaan utama sehingga tidak memiliki banyak waktu untuk menemani Lilia sehingga berujung … mengabaikannya tanpa sadar.“Bagaimana dengan aku, Yel?” tanya Lilia dengan pandangan yang meredup. Perlahan, dia menundukkan pandangan dan mengus

  • Pesona Presdir Posesif   Perdebatan Kecil

    “Daddy!” Sebuah protesan dilayangkan Aruna tepat saat dia diinterograsi Ryuga di ruang tamu bersama Pras. Ya, suara lain itu milik Ryuga. Bukan milik hantu penunggu rumah ataupun kucing jadi-jadian. “Semua yang Daddy tuduhkan pada Kak Pras salah besar,” ucapnya dengan tegas. Aruna sudah menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Namun, ekspresi Ryuga menunjukkan jika dirinya tidak percaya. Kedua alis Ryuga berkedut samar. “Oh, kamu membelanya, Aruna?” Mata besar Aruna memicing menatap ke arah Daddy-nya. Besok-besok, Aruna harus memberikan saran pada Aji untuk memasang CCTV di dalam rumah agar kejadian seperti ini bisa terekam oleh bukti. “Bukan begitu, Daddy …,” geleng Aruna dengan suara yang putus asa. Aruna frustasi. Mencoba menghilangkan ketakutannya, dia berucap, “Mommy mana? Cuma Mommy yang bisa bersikap netral dan tidak kekanakan seperti Daddy.” Aruna tidak peduli lagi jika kemarahan Ryuga bertambah dua kali lipat. Saat Ryuga mengeluarkan tanduk tak kasat mata di kepalanya, Arun

  • Pesona Presdir Posesif   Beruang Kembar

    Selang beberapa menit di kamar mandi, Aruna baru ke luar dengan wajah yang sudah tampak lebih segar. ‘Nggak perlu panik, Na. Itu cuma Kak Pras ‘kan? Bukan Kak Sam aktor terkenal?’ batinnya mencoba menenangkan diri. Tidak dipungkiri jika debar itu hadir dalam dadanya saat melihat Pras bersama Aland tadi. Wajahnya dibiarkan setengah basah. Tidak ada poni yang menghiasi dahi Aruna. Rambutnya terurai, sedikit berantakan. Namun, justru itu daya pikat alaminya. Mata besar Aruna celingukan melihat ke arah ruang tamu yang sudah tidak ada siapa-siapa. “Ke mana perginya beruang kembar itu?” Satu alis Aruna naik, keheranan. Yang Aruna maksud dengan beruang kembar itu Pras dan Aland. Rasa-rasanya julukan beruang kembar sudah cocok untuk keduanya. Detik setelah gumaman itu mengudara, knop pintu dibuka dari luar. Satu sosok beruang yang Aruna cari muncul. Dia melangkah masuk dan mengambil asbak kecil yang ada di atas meja. Belum sempat Aruna bertanya, suara berat pemuda di hadapannya lebih du

  • Pesona Presdir Posesif   Dua Suasana Pagi yang Berbeda

    Ternyata Ryuga benar. Dia sama sekali tidak salah mendengar. “Mas Ryuga?” ulang Ryuga lalu menusukkan ujung lidahnya di salah satu pipi. Dia mengurungkan niat–sebenarnya Ryuga hanya sekadar menggoda Claudia. Mendapati Ryuga yang merangkak mendekatinya, Claudia buru-buru meraih selimut dengan susah payah untuk menutupi tubuhnya yang polos. Setengah dari wajahnya sudah hampir tertutupi selimut, hanya saja Ryuga berhasil menariknya turun sebatas leher. “Ulangi, Claudia,” pintanya dengan suara yang rendah. Claudia menaikkan pandangan, menatap Ryuga, sebab tangan suaminya itu mengangkat dagunya. Seluruh wajah Claudia memanas. Bibir cherry-nya perlahan disentuh Ryuga dengan cara yang sensual. “Baiklah, jika memang Nyonya Daksa ini tidak mau bicara, aku menganggapmu tidak ingin melanjutkan– “Ja-hat!” Mendengar Claudia merutuk, sudut bibir Ryuga tertarik ke atas. Demi apapun, Claudia tampak menggemaskan. Apalagi Claudia yang menghindari kontak mata dengan manik hitamnya. “A–aku masih b

  • Pesona Presdir Posesif   Kunjungan Kesekian Ryuga (Vit.C)

    Warning: Mature content! Bagi yg kurang nyaman untuk baca, bisa skip bab ini okayyyy. Thank u … di atas ranjang.Namun, bukan berarti kehadiran calon anaknya yang sebentar lagi akan lahir tidak diinginkan oleh Ryuga. Dia sudah sangat menantikannya.“Lebih turun sedikit lagi, Claudia,” pinta Ryuga berbisik pelan di telinga istrinya itu dengan suaranya yang dalam. Tangannya membelai sisi pinggang atas Claudia yang terasa lembut.Pada kehamilan Claudia yang sudah menginjak tujuh bulan, Claudia tampak lebih berisi di beberapa bagian tubuh, salah satunya di bagian dada. Tangan Ryuga sudah bergeser pada bagian itu. Menekan lalu menggoda cherry di dada Claudia menggunakan dua jarinya.Satu lenguhan pelan mengudara. “Engh~”Dia

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status