Home / Romansa / Pesona Presdir Posesif / Tangga Darurat Ketiga Kalinya

Share

Tangga Darurat Ketiga Kalinya

last update Huling Na-update: 2024-07-23 17:47:43

Entah apa yang dibicarakan Ryuga dan Bu Yuli, tapi setelah Claudia masuk lalu mengobrol satu dua hal dan memutuskan berpamitan karena Bu Yuli ada kesibukan lain, Ryuga lebih banyak diam dibandingkan biasanya.

“Kamu sakit, Ryuga?” Claudia memutuskan bertanya.

Kini keduanya sudah berada di luar, tepatnya di depan ruangan dekan.

Claudia memandangi wajah Ryuga lamat-lamat. Kulit putih pria itu tampak kelihatan pucat. Manik hitam tajam itu juga tampak sendu kala bersinggungan mata dengan Claudia.

Keterdiaman Ryuga membuat Claudia langsung berinisiatif mengangkat tangan untuk menempelkannya di dahi Ryuga.

Tapi, pria itu lebih dulu menahan lengan Claudia dan menurunkannya. Sepasang manik hitamnya menyorot Claudia dalam.

“Khawatirkan dirimu sendiri, Claudia.” Ryuga mengucapkannya dengan penuh kelembutan.

Claudia menaikkan satu alisnya. Meskipun mentalnya tidak sepenuhnya baik, tapi fisik Claudia sangat prima. Ryuga terlihat aneh.

“Aku–

“Claudia!”

Panggilan itu refleks membuat Claudia menolehk
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pesona Presdir Posesif   Bertemu Satu Sosok

    Tidak sampai terlibat dalam hubungan asmara atasannya, Diana harus terlibat pula dalam hubungan rumah tangga Sang Presdir.“Pak Ryuga, kalau kita sampai ketahuan Bu Clau, saya tidak mau bertanggung jawab.” Wanita itu merengut pelan sambil menurunkan topi yang dikenakan.Diana tak ingin lagi memperhatikan ke depan, pada rombongan Claudia yang sedang menyeret koper untuk masuk ke dalam penginapan hotel tempat liburan mereka berada.Ya, ternyata inilah alasan Ryuga kemarin meminta pergi ke flat tempat dirinya tinggal. Ryuga menyuruh Diana berkemas dan dipaksa ikut untuk berlibur.Sempat Diana melayangkan protes. “Bagaimana dengan proyek kerja sama Pak Ryuga dengan beberapa klien?”Dengan entengnya, Ryuga menjawab, “Lupakan sejenak soal pekerjaan. Lagipula percuma saja, aku tidak akan fokus kalau Claudia pergi sejauh dan selama itu.”Pada tahap tersebut, Diana ingin mengerti bahwa Presdir-nya ini memang sangat mencintai Sang istri. Akan tetapi–“Para pemegang saham tidak akan tinggal diam

  • Pesona Presdir Posesif   Raffael Logan Waluyo

    “Apa kabar?”Bagi Riel, itu bukan sekadar pertanyaan basa-basi. Itu sebuah pertanyaan tulus yang ingin dia tanyakan pada sosok Diana Rachel.“Seperti yang terlihat, Pak. Saya baik.” Tidak ada alasan bagi Diana untuk merasa tidak baik-baik saja. Wanita itu menyeruput es kopi yang dipesannya beberapa saat lalu.Ya, siapa sangka Diana mengiakan permintaan Riel untuk duduk mengobrol usai Dokter Tirta berpamitan untuk menyusul Ryuga. Diana ingin menguji dirinya sendiri, apa dia sudah bisa berdamai dengan masa lalunya?Ternyata … lumayan.Riel menganggukkan kepalanya pelan. Berusaha percaya dengan apa yang Diana ucapkan.“Tidak perlu bersikap formal padaku, Diana.” Itu bukan permintaan, melainkan perintah.Mendengarnya, Diana refleks mengudarakan tawa yang renyah. Namun, cepat-cepat dia memasang ekspresi wajah datar. Dia hanya merasa apa yang diucapkan Riel terlalu lucu.“Maaf, tapi saya rasa tetap perlu, Pak.”Rasanya itu memang diperlukan untuk membuat batasan di antara keduanya. Tidak ba

  • Pesona Presdir Posesif   Rencana Ryuga

    Semua orang tampak sibuk menyiapkan keperluan untuk pergi berlibur … terkecuali Ryuga.Kepergiannya pagi itu di rumahnya sendiri bahkan tidak diperhatikan, seolah Ryuga berubah menjadi makhluk tak kasat mata. Maka, mengingat itu membuat suasana hati Ryuga memburuk. Dia sedikit membanting cangkir kopi miliknya ke atas meja dengan kesal.“Serius kamu tidak diajak, Ryu?”Mendengar sepagi ini Ryuga membagikan keresahannya adalah sesuatu yang langka. Kapan lagi melihat Presdir yang selalu bertingkah seenaknya itu tidak bisa berbuat apa-apa?“Apa wajahku tidak terlihat serius, Ta?” tanya Ryuga balik sambil mendengus kasar.Sementara Tirta–teman karibnya, terkekeh kecil. Dia lalu meletakkan cangkir kopi miliknya di atas meja bulat kecil dan menatap Ryuga penuh keseriusan. Entah karena terbawa suasana, perlahan dia mencondongkan tubuh ke arah pria itu.“Apa mungkin Claudia membencimu, Ryu?”Seketika Ryuga melirikkan tatapan tajamnya. Tidak ketinggalan alis tebalnya yang sudah menukik tajam. R

  • Pesona Presdir Posesif   Mencoba Lari Dariku?!

    “Aku tidak mengizinkan.”Sesuai prediksi, Ryuga tidak menyetujui saat Claudia dan Aruna memberitahukan rencana liburan saat mereka tengah makan malam di rumah.Manik hitam Ryuga menatap keduanya bergantian. “Batalkan saja.”Sama halnya ketika siang tadi, saat Ryuga hendak menemani Claudia untuk kelas yoga, Aruna menghubunginya dan menyuruhnya untuk tidak datang saja.“Daddy sedang sibuk ‘kan? Biar Aruna yang temani Mommy untuk kelas yoga. Lagipula … pasangan tidak hanya suami dan istri, bisa juga ibu dan anak. Jadi, biar Aruna yang temani Mommy.”Sebenarnya Ryuga sedikit keberatan. Seharusnya dia yang temani, bukan Aruna. Akan tetapi, suara Claudia menyahut di telpon setelah Aruna berbicara. Kira-kira begini, “Mas Ryuga tidak perlu datang. Sudah ada Aruna, Tante Ratih, dan Pras yang akan menemaniku pergi.”Ryuga langsung mengetahui bahwa Claudia menghindarinya. Terbukti malam ini, istrinya itu banyak menghindari kontak mata dengannya.“Yahhh, Daddy … ayolah, Dad, kapan lagi Mommy bisa

  • Pesona Presdir Posesif   Rencana Aruna

    Mengetahui bahwa Claudia ada di apartemen, Aruna segera bergegas. Untungnya Pras dapat menyusul sehingga bisa mengantarkan kekasihnya itu.Sepanjang perjalanan, Aruna banyak terdiam, sebagian besar memikirkan kejadian di rumah sakit. Tanpa sadar, wajahnya terlihat tampak murung.‘Jangan-jangan semalam memang terjadi sesuatu sama Mommy dan Daddy?’ batin Aruna. Dia menjadi gelisah dalam duduknya.Pras berkali-kali menolehkan pandangan. Pada akhirnya, dia mendaratkan satu tangannya untuk mendarat di punggung tangan Aruna. Kemudian menepuk-nepuknya pelan.“Apa yang mau kamu lakukan setelah ini?”Mendapatkan pertanyaan itu, Aruna menggelengkan kepala. Semuanya terlalu rumit. Masa lalunya rumit. Namun, tepukan pelan tangan Pras sedikit menenangkan perasaannya.“Melindungi Mommy?” jawab Aruna tidak merasa yakin.Pasalnya, dengan cara apa Aruna harus melindungi Claudia? Aruna hanya memiliki dirinya sendiri. Akan tetapi, meskipun begitu, Aruna tidak akan membiarkan Natasha mendekati Claudia da

  • Pesona Presdir Posesif   Argus x Asha x Aruna

    “Om!”Terlambat satu detik saja seruan itu mengudara, mungkin Argus benar-benar akan menghilangkan nyawa sesosok wanita yang terbaring lemah tak berdaya di atas ranjang pasien. Setengah tidak rela, Argus melepaskan cengkeramannya.Di belakang sana, Pras menghela napas lega. Dia terkejut saat berhasil tiba di pintu dan disuguhkan oleh pemandangan yang nyaris membuatnya mengumpat.Lantas Pras menolehkan wajah untuk melihat keadaan Aruna. Kekasihnya itu pasti terkejut sampai-sampai mematung dan tidak bisa berkata satu kata patah pun.“Aruna,” panggil Pras dengan ragu.UHUKK UHUKKKPasien wanita itu terbatuk-batuk hebat. Dia merabai lehernya dengan tangan yang gemetaran sambil menatap Argus penuh ketakutan.“Ini peringatan, Asha.”Suara Argus mengudara. Tidak peduli jika dua bocah di belakangnya ikut mendengarkan. Pria itu terkesan tenang, seolah tidak memiliki perasaan bersalah setelah aksinya barusan.“Dalam kondisi sekarat, seharusnya kamu bertobat.” Argus mendengus kasar. “Atau paling

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status