Share

Bab 18. Pergilah Devan!

Dada Rangga sedikit bergetar tapi masih mampu mengusai emosi membuatnya tak begitu menampilkan kepanikan. Tak ada pilihan lain selain menatap wajah kakaknya yang mudah tersulut emosi.

“Wow ... kejutan apa ini?” kata Devan.

“Gini Mas, kita bicara dulu!” suara Rangga sangat bergetar.

Dengan sangat tergesa-gesa Devi turun dari mobil melangkah menuju rumah. Devan yang melihat Devi menghindar lantas mengikuti dari arah belakang meninggalkan Rangga.

“Dev ... Dev ... tunggu!”

Devi terdiam tak menjawab atau pun menoleh, kini berdiri di hadapan pintu merogoh tasnya mencari kunci rumah. Karena panik Devi hanya mengaduk-aduk tas tak menemukan kunci yang ia cari.

“Kita tak perlu bicara!” kata Devan di sampingnya. Devi tetap sama tak menoleh atau menjawab tanganya terus mencari kunci di dalam tas.

“Dev!” Suara Devan terdengar keras.

Tangan Devi berhenti bergerak, tertunduk sejenak. “Mau apa?”

“Jelaskan semua!”

“Apa lagi yang harus aku jelaskan?”

Tangan Devan kembali mengepal kuat, dadany
Zedanzee

Terima kasih untuk pembaca yang budiman telah menikmati karya saya, semoga bisa menghibur kita semua. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dan bentuk apresiasi kalian untuk saya dengan cara memberi komentar yang positif, rate bintang lima dan gem. Terima kasih.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status