Share

Bab 64. Debat Kusir

“Mbak, mohon maaf saya ganggu. Ini Dek Jessy tidur tapi seperti pingsan. Terus pengasuhnya ngak ada di rumah. Kalau bisa Mbak Devi pulang sekarang juga saya takut terjadi apa-apa sama Dek Jessy.”

Panggilan telefon dengan informasi singkat itu menjadi akhir perdebatan Devi dangan Rangga. Melahirkan perasaan yang lebih kacau dari pada berdebat dengan Rangga, kini wajah Devi tanpak tegang. Dengan gerakan cepat ia matikan komputer yang masih menyala dan bergegas meninggalkan kantor.  

“Ada apa?” tanya Rangga sambil melangkah mengikuti Devi.

Devi diam tak peduli dengan pertanyaan Rangga. Dengan langkah tergopoh-gopoh ia  melewati tangga sambil memesan taxi online lalu kembali menelfon ARTnya.

“Mbok, bawa Jessy ke Nasional Hospital. Saya sudah telfon taxi online. Jadi kita ketemu di rumah sakit.”

“Tapi Mbak, saya takut...” suara itu terdengar ragu.

Devi menarik napas panjang lalu bicara dengan nada keras. “Nurut apa kata saya Mbok!

Zedanzee

Astaga, saya tidak mengira jika hampir setiap hari mendapatkan kritikan dan cemooh karena bab yang sedikit atau lambat. Oke ngak apa ini adalah cambuk untuk saya lebih semangat menulis. Terimakasih untuk kalian semua yang membaca karya ini semoga sehat selalu. Jangan lupa dukung karya ini dengan gem dan rate bintang lima.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
ayunindy
semangaaaat thooor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status