Share

18

Bagian 18

            “Pa, aku ingin tetap di sini. Aku percaya Papa.” Aku mengatakan kalimat tersebut dengan keteguhan hati yang mulai tumbuh. Aku yakin jika Papa sungguh tak akan membuatku kecewa.

            “Terserahmu. Itu adalah pilihanmu sendiri. Aku tidak memaksamu untuk tinggal atau pun pergi.” Papa memberikan tatapan tajamnya. Aku tidak merasa tertekan atau bagaimana sebab menangkap sorot matanya tadi. Namun, malah timbul sebuah semangat untuk terus menjalani setiap kejadian tak terduga yang bakal diciptakan oleh lelaki yang bakal menjadi mantan suamiku tersebut.

            Suara notifikasi pada ponsel yang tergelatak di atas kasur, tiba-tiba berbunyi. Anehnya, bunyi penanda ada pesan masuk di aplikasi WhatsApp tersebut berderet-deret. Seperti ada beberapa bahkan pu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status