Share

Dendam Nina

Riris hanya menjagai mereka sampai Devan pulang. Devan juga sekarang pulangnya lebih awal. Kerinduan akan istri dan putri serta calon anaknya lah yang membuatnya selalu kangen rumah.

Seperti biasa, setelah Devan datang, Riris langsung berpamitan pulang. Dia wanita yang tangguh. Meski begitu, Devan tak bisa membiarkannya pulang sendiri. Jadi dia menyuruh Satrio untuk mampir menjemput Riris.

"Gagal," ujar Devan pada Kiara.

"Maksudnya?" tanya Kiara. Dia menyantolkan jas suaminya ke hanger, lalu duduk di samping Devan dengan mengelus perut buncitnya. Kebiasaan yang akhir-akhir ini kerap tanpa dia sadari. Kebiasaan ibu hamil tua.

"Iya. Satrio ternyata sudah menyukai wanita lain," tukasnya.

"Oh, begiut. Ya gimana. Mungkin belum jodohnya kali."

"Iya juga sih. Tapi takutnya dokter Sarah sudah terlanjur berharap bagaimana?"

Kiara tersenyum. Memijit bahu Devan.

"Dia akan baik-baik saja. Aku kenal Sarah dengan baik," ujarnya.

"Semoga saja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status