Share

170. Mengapa?

Air mata masih setia menemani. Termasuk rasa sakit di hati.

Bersama luka akibat berdebat dengan Yura, Vania menaiki tangga dan menuju ke kamarnya. Ruangan yang selama ini menjadi benteng pertahanannya. Di mana di sana Vania terbebas dari semua serangan sikap tak mengenakkan yang didapatnya selama ini.

Lekas Vania memutar gagang pintu sesampainya di lantai dua. Buru-buru masuk dan mengambil gawai untuk mencurahkan kepedihan.

Namun tiba-tiba Vania teringat pembicaraannya dengan Gavi. 

‘’Kenapa kamu ngambil jurusan dokter, Gav? Kenapa nggak jurusan lain saja?’’ Vania penasaran karena Gavi malas-malasan ketika kuliah. Karena itulah dulu sempat mengira G

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status