Share

Bab 16 Keputusan Berada di Tangan Amanda Santika

Raiden marah karena ditampar pipinya oleh dua wanita berturut-turut. Terlebih lagi, dia sudah menyimpan banyak amarah.

Dia mengusap tangannya dan membalas tamparan pada Wayan Indriyani.

“Plak!” suara nyaring dari balasan tamparan Raiden ke pipi Wayan Indriyani.

Raiden menghardik, "Brengsek! Bukankah kamu yang merayuku untuk menjebak Amanda Santika? kamu menawari aku kekuasaan dan uang!"

Wayan Indriyani merasa terhina. Wajahnya memerah karena amarah yang memuncak. Dia mengertakkan gigi dan mengutuk, "Raiden! Dasar pria tak tahu malu! Jika kamu benar-benar mencintai Amanda Santika, kamu tidak akan menyerah pada rayuanku. Dasar pria bermuka dua! Pada akhirnya, kamulah yang munafik, dan serakah untuk mendapatkan semuanya. Kenapa kamu selalu menyalahkan diriku atas rencana busukmu itu?"

Semua orang memandang Raiden dan Wayan Indriyani. Pasangan itu saling menyerang.

"Wah wah wah, apa yang kita miliki sekarang? Sebuah kebenaran perlahan terungkap ke permukaan," ucap Maulana Ibrahim sambil
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status