Setelah Amanda Santika dikhianati oleh pacarnya, dia merasa sakit hati ketika dia tahu pacarnya telah menjebaknya. Kemudian, dia menggunakan kalung berlian sebagai modal untuk kembali ke kampung halamannya dan mulai untuk bertani dan berkebun. Dengan keahliannya, dia menanam di bidang pertanian dan menanam dibidang perkebunan lalu menjual hasil bumi yang ditanamnya. Setelah itu, dia membangun kerajaan pertaniannya hingga besar. Suatu hari, di sebuah desa tempat Amanda Santika tinggal... Seorang anak kecil yang lucu mencoba yang terbaik untuk bergerak berjalan sendiri. Ketika dia akhirnya berhasil mengangkat kepalanya, dia menegakkan tubuh. Mata hitam bulatnya yang besar dan indah sedikit menyipit, dan dia bertanya kepada seorang pria dengan rasa penasaran, "Paman siapa? Mengapa paman sangat mirip denganku?" Seorang pria menatap ke arah anak lucu yang tampak persis seperti dia ketika dia masih kecil. Pria itu bertubuh tinggi, tampan, dan memancarkan aura yang menawan. Dia menyipitkan matanya juga dan bertanya dengan dingin, "Kenapa kamu bertanya demikian?" Dalam hati si Pria, dia mencoba menebak siapa wanita yang berani menelantarkan anak ini. Balita kecil yang lucu ini datang dan memegang tangan si Pria. Dengan tatapan penuh kerinduan, dia berkata, "Paman, aku tersesat. Bisakah kamu mengantarku pulang?" Saat pria itu memegang tangan anak kecil itu dan membawanya ke sebuah rumah pertanian ada kejadian yang tidak terduga, dia mendengar suara gembira anak kecil itu. "Ibu, kamu bisa menikah sekarang! Akhirnya aku menemukan pria yang mirip denganku!" Semua orang terkejut mendengarnya.
View MoreSetelah Amanda Santika memberi kedua orang tua itu uang sewa setengah tahun, dia merenung dan pergi membeli sepeda listrik roda tiga yang bisa melewati gang-gang kecil. Dia menghabiskan hampir semua uang yang dibawanya. Amanda Santika tidak mengendarai sepeda listrik roda tiga untuk pulang. Dia menyimpannya di rumah sewaan.Setelah itu, Amanda Santika pergi ke toko mainan untuk membeli beberapa mainan untuk Oki dan naik bus pulang ke Desa Padi. Dia tidak menunda jika dia akan ketinggalan bus terakhir. Cukup lama ia mencari gudang dan membeli sepeda listrik roda tiga .Ketika Amanda Santika sampai di Desa Padi, hari sudah gelap. Dia turun dari bus, dan disambut oleh Oki yang secara tiba tiba menerkamnya. Oki melapor kepada Amanda Santika, "Kak Amanda, aku pergi menggembalakan sapi hari ini." Matanya beralih ke seluruh tubuh Amanda Santika hingga tertuju pada tas yang dipegang Amanda Santika. Dia melompat kegirangan dan berkata, "Kak Amanda, apakah itu untukku?"Amanda Santika menepuk
Ada banyak gudang penyimpanan yang disewakan di sekitar pasar grosir. Namun, Amanda Santika ingin mencari gudang yang tenang, terpencil, dan tidak mencolok. Artinya, lokasinya harus jauh dari pasar grosir.Namun, Amanda Santika tetap mengunjungi pasar tersebut karena banyak pemilik gudang akan memasang pemberitahuan sewa di sana. Amanda Santika berjalan mengelilingi pasar dan memperhatikan gudang yang akan disewakan. Dia mencatat informasi seperti nomor telepon dan alamat pemilik gudang.Amanda Santika mencari gudang yang akan disewakan di setiap jalan dan menyadari tidak ada satu pun yang cocok. Mungkin karena ukurannya terlalu kecil atau terlalu mahal. Beberapa dari gudang yang disewakan terlalu jauh, bahkan sangat terpencil. Beberapa lagi sesuai dengan kebutuhan Amanda Santika, tetapi gudang itu juga disewakan kepada orang lain.Amanda Santika lelah. Dia duduk di sebuah bangku jalan. Saat dia mengeluarkan sebotol air mineral, dia mendengar seseorang berkata, "Nenek, ayo kita sewaka
Ibu Amanda menghela napas, "Lupakan saja. Kita bisa memelihara anak sapi itu. Tapi, sepertinya induknya akan mati." Dia tidak tahu harus berkata apa lagi.Amanda Santika tersenyum, "Bu, percayalah, induk sapi tua tidak akan mati secepat itu."Ibu Amanda menggelengkan kepalanya tak berdaya dan berkata, "Baik. Karena kamu sudah membelinya, kamu bisa membuat peraturan sendiri.""Terima kasih Ibu!" Amanda Santika mengucapkan terima kasih dengan gembira. Setelah mengobrol sebentar dengan orang tuanya, Amanda Santika kembali ke kamarnya. Amanda Santika mengunci pintu begitu dia sampai di kamarnya. Kemudian, dia memasuki dimensi lain menuju lahan pertanian rahasia. Dia disambut dengan kejutan besar.Beberapa benih yang disemai beberapa waktu lalu sudah berbunga. Kecepatan pertumbuhannya luar biasa. Timun normal membutuhkan setidaknya dua bulan untuk tumbuh dan matang. Namun, di lahan pertanian rahasia ini, hanya butuh dua hari saja. Amanda Santika mempelajarinya dan yakin timun bisa dipane
Pak Lee pergi ke berbagai desa karena pekerjaannya. Semua orang di lima belas desa Kota Greenland mengenal Pak Lee. Pak Lee akrab dengan Pak Abdurrahman dan istrinya.Pak Abdurrahman tersenyum saat melihat Pak Lee, "Pak Lee, hari ini sudah mulai gelap. Apakah Pak Lee masih berkeliling?"Pak Lee tersenyum, "Tidak, aku sedang mengantarkan barang!"Pak Abdurrahman dan Ibu Amanda bingung lalu bertanya, "Apa maksudmu?"Pak Lee tertawa dan menunjuk ke arah Amanda Santika. "Pak Abdurrahman Wahid, itu putrimu, kan? Dia membeli dua ekor sapi di Kabupaten Greenland, dan dia tidak tahu cara menggembalakannya kembali ke sini. Jadi aku menawarkan bantuan untuk mengirim sapinya ke sini," Pak Lee bergerak untuk mengungkap kebenaran.Pak Abdurrahman dan Ibu Amanda terkejut lalu bertanya kembali, "Dua ekor sapi?" Mereka sudah mempunyai mesin bajak mekanis. Mengapa Amanda Santika membeli dua ekor sapi? Mereka akan menanyakan pertanyaan ini pada Amanda Santika nanti.Mereka berjalan ke bagian belakang
Kerumunan itu berhenti dan memandang Amanda Santika dengan bingung. Pak Dahlan adalah pria yang penggembala anak sapi itu, bertanya, "Nona, ada apa?"Amanda Santika tersenyum dan berkata, "Paman, aku hanya ingin tahu tentang apa yang terjadi pada anak sapi itu?" Anak sapi itu seperti menangis dan meminta bantuan kepada Amanda Santika. Dia tidak bisa mengabaikannya meskipun dia bingung bagaimana anak sapi bisa melakukan semua itu.Pak Dahlan adalah orang yang baik hati. Dia berkata, "Saya mempunyai seekor sapi di rumah. Dia adalah induk anak sapi ini. Saya akan membawanya ke rumah jagal hari ini. Anak sapi tersebut telah menimbulkan masalah sejak pagi hari. la menabrak kandang dan akhirnya keluar. Saya takut ia akan melukai orang lain, jadi saya meminta penduduk desa datang untuk membantu saya menangkapnya."Amanda Santika terkejut. Pantas saja anak sapi itu menangis. Induk dari anak sapi itu akan disembelih. Amanda Santika bertanya dengan sopan, "Paman, bolehkah aku tahu mengapa kamu
Amanda Santika menghela napas lalu berkata, "Manajer, aku akan menerima permintaan maafnya. Aku tidak peduli apakah dia jahat atau tidak, tapi." Amanda Santika menoleh ke etalase toko, "Bolehkah aku merepotkan manajer untuk menyelesaikan transaksi pembelian benih untukku? Ini sudah terlalu lama, dan aku harus segera pulang."Amanda Santika tidak akan mempermasalahkan orang asing yang membuat keributan dengannya.Bang Alex tertegun seolah-olah tidak percaya dengan respon Amanda Santika, tapi dia dengan cepat mengangguk, "Tentu saja!" Dia memeriksa benihnya dan mengerutkan kening saat melihat benih buah Bluberi. "Nona Santika, apakah kamu masih menginginkan benih buah Bluberi?"Amanda Santika menganggukan kepalanya lalu berkata, "Ya. Aku ingin membeli benih itu."Bang Alex mengingatkan, "Nona Santika, Anda mungkin tidak mengetahui hal ini, tetapi tanah pertanian Kabupaten Greenland tidak cocok untuk menanam buah Bluberi. Orang-orang sudah mencobanya di masa lalu. Hasilnya terlalu kecil
Amanda Santika mengambil beberapa benih sayuran dan bertanya, "Berapa total harganya?" Dia melirik ke arah kasir. Staf toko itu melirik barang-barang di atas mejanya sebelum kembali melihat ke ponselnya dan berkata, "Semuanya jadi 200 ribu rupiah."Ketika Amanda Santika hendak membayar semua belanjaannya, dia melihat sebungkus kecil benih berwarna hitam di sudut lemari toko tersebut. Dia menunjuk ke arah benih tersebut dan bertanya, "Benih jenis apa itu?"Staf toko tidak ramah lalu berbalik dan menggerutu, "Benih buah Bluberi."Amanda Santika terkejut dan berkata, "Benih buah Bluberi?" Dia berpikir untuk membeli benih buah Bluberi, dan bertanya lagi, "Berapa harga benih tersebut?"Ketika staf toko melihat benih buah Bluberi di hadapannya, dia merendahkan Amanda Santika. Dia berkata dengan nada mengejek, "Apa? Apakah kamu berencana menanam buah Bluberi? Apakah kamu bodoh? Apakah kamu pikir buah Bluberi dapat tumbuh di sini? Banyak pertanian besar yang mencoba menanam buah Bluberi di si
Salman Alfarisi berencana menemani kakaknya sebelum dia pergi ke sekolah. Amanda Santika berencana membeli dua baju baru untuk Salman Alfarisi. Cuaca di bulan ini tidak menentu terkadang panas, terkadang dingin. Jadi mereka harus bersiap menghadapi perubahan cuaca.Kota Greenland adalah kota terbesar di seluruh wilayah. Kota tersebut dipadati oleh banyak orang dan kendaraan yang lalu-lalang di jalanan. Hal itu yang membuat ramai kehidupan di Kota Greenland.Kota Greenland akan direnovasi enam tahun kemudian. Tetapi sekarang, jalanannya dipenuhi lubang dan lumpur akibat air hujan.Cuacanya baik-baik saja saat hari cerah, namun kota ini akan berubah menjadi kubangan lumpur saat hujan mulai turun. Seseorang harus berhati-hati, atau dia akan jatuh dan langsung menjadi hitam karena tercebur lumpur. Semua orang harus berhati-hati terhadap kendaraan yang lewat dan cipratan lumpur.Meski begitu, para petani dari pedesaan masih cukup sering mengunjungi Kota Greenland.Mereka beranggapan Kota G
Betapapun keinginan orang dewasa untuk mencicipi masakan Ibu Amanda, mereka tidak mungkin bermuka tebal seperti anak-anak. Lagipula, Salman Alfarisi sudah mengatakan bahwa Ibu Amanda hanya menghasilkan cukup uang untuk keluarga mereka dan masak masakan lezat itu secukupnya.Ketika Ibu Amanda mendengar Oki, dia berkata, "Oki! Masuk dan makanlah. Kita masih punya sisa."Tiba-tiba yang masuk bukan hanya Oki sendiri, melainkan bersama dengan tiga orang temannya. Salah satu teman Oki berkata, “Bibi! Kami juga ingin masuk! Kami ingin mencicipi masakan lezat Bibi Santika!”Ibu Amanda bangun untuk mengambil empat set peralatan makan lagi. Syukurlah, dia mendapat penghasilan tambahan hasil menjual hasil bumi. Jadi dia membuat masakannya berlebih.Makanannya enak, tapi tetap saja akan sia-sia jika mereka tidak bisa menghabiskannya. Keluarga Amanda sudah kenyang. Ibu Amanda memutuskan untuk memberikan sisa bubur dan telur mata sapi kepada anak-anak.Salman Alfarisi langsung memprotes, "Bu! Aku a
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.