Share

18. Selembar kertas

"A-aku ... "

"Tentu saja kami tau dari Mbak Ambar!" celetuk si kembar Joko dan Juki memotong perkataan Marsodi dengan entengnya.

"Jika bukan karena dia yang memberi kabar, mana mungkin kita bisa tau bahwa kakek sedang kritis!" imbuh Santo.

"Oh!"

Tanggapan Junaedi singkat sembari menaikkan salah satu ujung bibirnya. Gelagat Marsodi menunjukkan bahwa mereka sekeluarga memiliki andil pada kejadian semalam.

"Jika di rumahmu sedang ada teror, bukankah berarti lebih aman menempatkan kakek di rumah kami saja daripada di rumahmu, Junaedi?" ujar Mejo berpendapat.

Wito pun mengangguk setuju dengan pendapat putranya.

"Aku tidak masalah di manapun kakek berada. Tapi, ehem. Apa kalian nggak keberatan kalau aku bakal sering singgah di rumah kalian?" tanya Junaedi memastikan. Dia sangat paham bahwa dulu, Karso sekeluarga sangat tidak menyukainya.

"Huh!" Susi mendengus melirik kerabatnya satu per satu. Wanita itu benar-benar tahu siapa saja yang tulus merawat Kakek Sutejo. "Apapun yang terbaik untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status