Home / Fantasi / Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa / 137. Menyerang Gaius Fong

Share

137. Menyerang Gaius Fong

Author: Zhu Phi
last update Last Updated: 2025-05-15 21:10:35
TRANG!!!

Suara logam bertemu logam memekakkan telinga, disertai semburan energi yang memantul liar di sekeliling mereka. Serangan Kevin ... dihentikan.

Dengan hanya dua jari, Gaius Fong menahan bilah Pedang Iblis Suci.

Ujung pedang itu menempel di sela-sela jarinya, tapi tidak menembus. Aura mengerikan dari pedang itu bergetar, mencoba menerobos pertahanan spiritual si tetua, namun cahaya putih dari tubuh Gaius menyala terang, menekan balik kekuatan hitam kebiruan itu.

“Cepat ...” gumam Gaius, suaranya dalam dan tenang. “Tapi belum cukup untuk melukai seseorang sepertiku.”

Seketika, telapak tangan kirinya menyala, dilingkari rune berkilau merah keemasan. Tanpa ragu, ia menghantam dada Kevin dengan hantaman spiritual penuh kekuatan.

DUAARR!!!

Tubuh Kevin terpental keras, menciptakan retakan di tanah tempatnya mendarat. Debu mengepul tinggi, namun dari balik kabut tanah itu, tubuh Kevin terlihat berdiri kembali. Ringan, seperti angin. Tegap, seperti tak pernah tersentuh.

Di matanya, kila
Zhu Phi

Bab Bonus Gems : 2/3 Bab Extra Author : 0/1 Bab Bonus Hadiah : Kurang 20 koin lagi ...

| 8
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   507. Kemurkaan Kevin Drakenis

    BOOOM!Sebuah ledakan sunyi, namun menyisakan bekas kehancuran total. Asap pekat mengepul, meninggalkan hanya abu hitam yang melayang terbawa angin.Kevin berdiri tegak di tengah reruntuhan formasi. Matanya membara bukan dengan amarah... melainkan dengan kehampaan. Suaranya bergema, tidak keras, tapi cukup menusuk hati siapa pun yang mendengarnya.“Kalian takut pada Arkantra Drago?”“Lucu. Dia tidak akan pernah datang ke rumahku.”“Karena KALIAN yang akan datang... KE NERAKAKU!”Teriakannya membelah langit seperti kilat menyambar bumi. Tanpa memberi waktu bagi musuh untuk memahami, tubuh Kevin menyatu dengan pusaran petir dan melesat ke altar utama—tempat empat sekte menyatukan formasi penyegel besar.Para tetua dan pelindung sekte baru saja menyelesaikan aktivasi formasi ketika Kevin menghentakkan kedua tangannya ke tanah. Tatapan matanya menjadi gila, penuh delusi dan kekuatan absolut.“PHANTOM GODS BLAST!”Langit di atas mereka seolah terbelah. Ledakan energi qi bercahaya putih men

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   506. Pembantaian Berdarah

    KRAAAKKKK!!!Langit yang semula kelabu mendadak terbelah oleh seberkas kilat menyilaukan, bagai cambuk dewa yang menghantam cakrawala. Awan-awan hitam seketika menggulung, membentuk pusaran kolosal yang menyedot udara di sekitarnya. Angin bertiup dengan lolongan mengerikan, mencabut genteng dan membuat pohon-pohon merintih, seolah alam sendiri menahan napas.Dan di tengah kehancuran itu—Kevin melesat seperti meteor petir.Tubuhnya dibalut aurora energi menyala biru-putih yang memekakkan indera. Setiap langkahnya menggetarkan tanah, dan ketika ia menerobos garis pertahanan Paviliun Kabut Abadi, suara ledakan qi terdengar seperti guntur meledak tepat di telinga.BOOOMMM!!!“KEVIN! MUNDUR—” teriak salah satu tetua sekte. Tapi semuanya sudah terlambat.Formasi spiritual mereka—yang selama ini diyakini tak terkalahkan, perlindungan kuno warisan leluhur—retak dalam satu serangan. Puluhan cultivator terhempas seperti daun gugur diterjang angin badai, tubuh mereka terpental, beberapa menabrak

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   505. Kesalahan Besar

    Langit di atas Kota Surgawi biasanya memancarkan ketenangan yang lembut. Namun, hari ini… tidak ada keteduhan.Awan-awan qi yang biasanya berkilau seperti kapas bercahaya kini berputar liar, saling melilit dalam formasi gelap, menyusun pusaran seperti lubang hitam spiritual yang mengisap damai dari setiap sudut angkasa. Cahaya matahari bahkan tak sanggup menembusnya—seolah langit sendiri memutuskan untuk menyaksikan kekacauan dari balik tirai kelam.Pertanda buruk.Di bawah langit yang mengancam itu, dua sosok melangkah di jalanan utama yang membelah pusat Kota Surgawi. Batu-batu altar putih yang mereka lintasi memantulkan cahaya redup dari formasi langit, seakan menyala hampa di bawah kaki mereka.Kevin Drakenis, pewaris iblis dan dewa, dan di sisinya, Celestine, sang putri petir, berjalan dalam diam. Angin qi menggulung di sekeliling mereka, menekan paru-paru, menyiksa setiap hembusan napas. Namun mereka tidak melambat. Setiap langkah mereka bukan sekadar gerakan, tapi pernyataan.M

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   504. Kuil Teratai Merah

    Kabut debu belum sepenuhnya mengendap saat Kevin melangkah pelan dari kawah yang baru terbentuk. Udara terasa mengalir berat—seolah seluruh elemen alam belum pulih dari amukan naga petir yang baru saja dilepaskannya. Sisa-sisa energi listrik masih berdenyut di udara, menyambar acak ke tanah dan bebatuan dengan letupan kecil.Petir surgawi telah padam, tapi keheningan yang menyusul justru lebih mengerikan.Jubah Kevin compang-camping di beberapa bagian, terbakar oleh percikan qi miliknya sendiri. Darah mengalir dari luka di bahunya, menetes pelan, bercampur dengan debu yang menggumpal menjadi lumpur pekat berwarna tembaga. Tapi matanya tetap tenang—tajam, gelap, tak terguncang.“Mereka… takkan kembali.”Suara Kevin lirih, nyaris seperti gumaman, namun menggema dalam sepi. Ia menatap dua titik hitam gosong di tanah, tempat di mana Varkas dan Sherna lenyap dari dunia ini.Dari atas burung raksasa Kurozan, sosok berbayang perak melompat turun dengan indahnya bagaikan sedang terbang. Celes

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   503. Kekuatan Naga Petir

    Pertarungan DimulaiSRAAAAAK!!!Udara pecah oleh kilatan terang saat Kevin melesat ke depan, meninggalkan jejak petir menyala-nyala di sepanjang tanah spiritual yang menghitam. Setiap langkahnya seperti merobek dimensi, membakar udara dengan ion listrik yang menggila.Di tangannya, Pedang Naga Petir bersinar liar—dan secepat kilat, ia meluncurkan jurus Thunder Flash Spiral.SRAAAMMM!!!Pusaran cahaya petir berputar membentuk spiral raksasa, menari seperti ular langit yang hendak melahap segalanya. Angin meledak, tanah meledak, dan pusaran itu menghantam langsung ke arah Sherna, sang wanita cambuk maut.Namun Sherna tak gentar. Tubuhnya melengkung seperti ranting willow di tengah badai, meliuk cekatan, dan cambuk petirnya melingkar di udara. Ujungnya mencambuk langsung ke pusat spiral petir itu—menjerat, lalu menyerap sebagian energinya.“Terlalu lambat,” bisik Sherna, senyum licik menghiasi wajahnya.CZZZZAAAK!!!Dalam sekejap, cambuk itu menghantam bahu Kevin. Tapi bukan sekadar puku

  • Pewaris Ilmu Iblis dan Dewa   502. Varkas dan Sherna

    Dua kilat merah melesat seperti tombak iblis dari langit, menghantam tanah spiritual di depan Kevin dengan dentuman dahsyat.DUUUARRRR!!!Tanah bergetar, retak dalam pola bercahaya, dan Hellrider Chopper mengerem mendadak—ban spiritualnya menciptakan percikan api qi merah yang melingkar di sekitar roda. Aroma ozon dan debu terbakar menyengat hidung. Angin panas menyapu wajah Kevin, menyibakkan rambutnya yang hitam panjang saat ia menoleh perlahan ke depan.Kabut asap yang menggulung terbuka oleh tekanan qi…Dua sosok mengerikan berdiri di tengah-tengah pusaran api spiritual.Varkas dan Sherna. Dua nama yang mewakili teror. Dua dari sisa Tujuh Petir Iblis, tangan kanan dan kiri Grand Elder Tyraz dari Sekte Petir Langit. Aura mereka menggetarkan ruang seolah alam enggan menampung mereka terlalu lama.Varkas berdiri seperti gunung yang marah—tubuh raksasanya dipenuhi sisik baja petir berwarna hitam keperakan. Setiap napasnya menghasilkan percikan kilat, dan matanya bersinar biru terang,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status