Halo Sobat Readers ...
Jumpa lagi dengan Author di Catatan Penulis ...
Kali ini Author akan membahas Jurus Pedang Dewa Ilahi dan Jurus Mahadewa Pedang Tak Terkalahkan yang dimiliki oleh Kevin Drakenis biar mudah mengikuti pertarungannya di setiap cerita ...
JURUS PEDANG DEWA ILAHI :
~Phantom Gods Blast
Serangan Kevin yang mengandalkan kecepatannya bergerak bagaikan tanpa bayangan dan bagaikan hantu yang melewati lawan dengan kematian di pedangnya.
Kemampuan gerakannya yang tidak menimbulkan aura yang bisa dideteksi lawan membuat Kevin dengan mudah melewati mereka dengan cepat sambil menebaskan Pedang Dewa Ilahi ke leher lawan tanpa sempat menghindar.
Jurus ini ampuh untuk melawan musuh yang banyak dan dalam jarak dekat.
~Flying Gods Blast
Serangan yang lebih mirip Niat Pedang tapi hanya mengandalkan satu Pedang Dewa Ilahi yang bergerak menebas lawan dengan mengandalkan Roh Pedang yang bisa menggerakkan pedang ini atas perintah Kevin.
Selain itu Kevin juga dapat menggunakan ratusan pedang spiritual menggunakan jurus ini.
Jurus ini sangat ampuh untuk melawan musuh yang sangat banyak dan digunakan dari jarak jauh sambil tetap melawan musuh terkuat dengan jurus lainnya.
~Demon Strike Sword
Pedang Dewa Ilahi juga memiliki jurus pedang yang bisa digunakan saat bertarung jarak dekat danampuh digunakan untuk Duel.
Jurus-jurus yang membuat pedang bergerak bagaikan bayangan hitam yang mengandung kekuatan demon yang mematikan.
Tubuh yang terkena bayangan hitam ini akan melepuh dan meleleh seketika, sedangkan tubuh yang terkena pedang akan keracunan oleh elemen iblis yang muncul saat jurus ini dilakukan.
~Flying Sky Sword
Serangan biasa yang mengandalkan serangan dari atas untuk menerobos kepungan lawan atau untuk berhadapan dalam duel satu lawan satu.
Kevin akan berputar bagaikan spiral dengan kencang menabas semua musuh ke segala arah.
Serangan ini juga dapat memanggil ratusan pedang spiritual yang jauh lebih kuat dari jurus sebelumnya.
~Infinity Lightning Blast
Serangan yang memungkinkan Kevin untuk memanggil Petir Ilahi dari langit dengan menggunakan Pedang Dewa Ilahi kemudian menggerakkannya bersamaan dengan pedang yang telah diselimuti petir abadi ini untuk menyerang lawan sehingga akan menghasilkan kerusakan yang besar.
Jurus ini cukup menguras energi spiritual sehingga akan digunakan pada saat terdesak saja atau menghadapi lawan yang banyak sekali.
JURUS MAHADEWA PEDANG TAK TERKALAHKAN :
Jurus Pedang Dewa Ilahi Level 2 yang akan menguras habis energi spiritual Kevin. Digunakan saat melawan lawan yang sangat kuat bagaikan kekuatan dewa seperti Varion dari Celestial Myrad.
Pedang Dewa Ilahi akan memancarkan aura putih kebiruan sementara pinggirannya akan menyala lembut keemasan seakan pedang ditempa dari serpihan bintang yang telah mati dan dijiwai oleh para leluhur.
Pedang Dewa Ilahi juga seakan memiliki nyawa yang hidup yang detak jantungnya menyatu dengan Kevin menjadi satu kesatuan.
~Heaven-Sundering Flash
Pedang Dewa Ilahi membelah langit dan turun bagaikan meteor surgawi dengan kekuatan besar yang mampu memisahkan bumi dan langit. Serangan yang akan memberikan efek kejut yang besar yang mengguncang area pertarungan dan akan menghancurkan perisai pertahanan yang sekuat apapun.
~Infinity Soul Slash
Tubuh Kevin akan meledak bagaikan ledakan bintang yang mengisi langit dengan aura keemasan yang kemudian membentuk pilar cahaya raksasa menembus lapisan langit. Kemudian dari balik awan akan muncul pedang kolosal yang panjangnya mencapai ratusan meter dengan bilah bening seperti kristal surgawi namun di dalamnya mengalir energi yang hidup seperti nafas para makhluk abadi yang membentuk jiwa pedang.
Simbol-simbol kuno juga akan muncul sepanjang tubuh pedang yang akan turun bagaikan membelah langit dan turun dengan kekuatan yang besar menyebabkan ledakan besar yang akanmenghancurkan perisai spiritual sekuat apapun.
ROH PEDANG DEWA ILAHI :
Roh Pedang yang masih menjadi misteri karena akan muncul saat kekuatan Jurus Pedang Dewa Ilahi Kevin sudah dianggap mencapai tahap Master Ilahi yang diinginkan oleh Roh Pedang Dewa Ilahi.
Langit perang kini pecah menjadi ratusan kilatan cahaya dan gelombang energi. Di setiap sudut medan, pertarungan antar legenda berlangsung. Sorakan pasukan teredam oleh deru kekuatan maha dahsyat.***~ Voltron vs Helena & Kael ~Pedang raksasa milik Voltron berayun dengan kecepatan yang mustahil untuk tubuh sebesar itu. Setiap gerakannya mencabik udara, meninggalkan retakan panjang di tanah berbatu. Suara gesekan logam membuat bulu kuduk siapa pun yang mendengarnya berdiri.“Helena, sisi kiri!” teriak Kael, pedangnya dilapisi pusaran angin yang menderu. Setiap tebasannya menimbulkan badai kecil, mencoba menahan hantaman brutal dari lawan.Helena menukik dari udara, rambut pirangnya berkibar liar tertiup tekanan spiritual. Pedang di tangannya menyala api biru membara, panasnya membuat udara bergetar.“Flameburst Sword!” serunya. Dengan teriakan itu, pedang menghujam bahu Voltron, disertai ledakan api biru yang membuat getaran hebat.Namun, Voltron hanya menggerakkan pedang besarnya. D
Langit bergemuruh. Petir mengelagar di balik awan hitam yang terus berputar, seolah semesta sendiri tenggelam dalam kekacauan. Tiba-tiba, aura menyesakkan muncul, jauh lebih berat dari ribuan iblis yang baru saja menelan setengah medan perang.Suara langkah logam menghentak bumi. Sosok raksasa setinggi menara maju dari kegelapan—Voltron, pemimpin Celestial Myrad, dengan pedang besar di punggungnya yang berkilat bagai potongan bintang jatuh. Matanya memancarkan cahaya biru keperakan, dingin dan tak berperasaan.Di sampingnya, Vesta melangkah anggun. Jubah hitamnya berdesir, jemarinya sudah menggenggam kipas lipat berlapis racun, dan dari lengan bajunya bergemerincing jarum-jarum beracun, siap menghujam kapan saja. Senyum tipis terukir di wajahnya, senyum seorang pemburu yang sudah mencium bau darah mangsa.Vega mengaum rendah, tubuhnya menjulang seperti singa raksasa dengan cakar baja yang berkilau lima warna. Setiap langkahnya mencakar tanah, meninggalkan goresan membara dari elemen a
Sorakan pasukan manusia baru saja mereda ketika tanah bergetar hebat. Dari balik pusaran portal hitam, ribuan iblis menerobos maju. Tubuh mereka menjulang, kulit legam retak-retak mengeluarkan cahaya merah menyala dari dalam, seakan setiap iblis adalah tungku neraka berjalan. Iblis ini lebih mirip makhluk api yang menyebarkan bara yang panas.Iblis dari dasar terdalam Dunia Naga Seiryu ini sengaja dilepaskan oleh Tian Long sebagai pasukan iblis yang akan berada di garis depan penyerangan, sebelum Celestial Myrad turun tangan menghabisi Kevin Drakenis dan rekan-rekannya.“Mereka datang! Formasi!” teriak seorang kapten Dracarys, suaranya pecah tertelan gemuruh langkah musuh.Benturan pertama meledak ketika barisan terdepan iblis menghantam tembok api Dracarys. Api merah menyembur tinggi, menjilat kulit iblis, membuat mereka meraung. Sebagian jatuh terbakar, namun lebih banyak lagi yang menerobos dengan tubuh melepuh tapi terus mengamuk.“Phoenix Merah, sayap terbuka!” teriak Claudia dari
Di sisi lain, kegelapan hutan bagai tirai hitam yang menelan langkah dua sosok yang berlari kencang. Nafas Ezio dan Aurora terengah, bercampur dengan aroma darah segar yang masih menempel di pakaian mereka. Di tubuh keduanya, noda merah pekat mengering, bukti pertempuran sengit yang baru saja mereka lalui. Daun-daun hutan berguncang tiap kali mereka menerobos, suara ranting patah bercampur dengan detak langkah kaki yang terburu-buru.Udara malam menusuk, dingin, tapi tubuh mereka terasa panas oleh adrenalin dan amarah. Cahaya rembulan hanya samar menembus rimbunnya pepohonan, membuat jalanan bagai jurang gelap. Aurora sempat menoleh pada Ezio, tatapannya penuh dengan kelelahan, tapi tekad di matanya menyala lebih terang dari api.“Ezio… kita harus sampai sebelum terlambat.” suaranya tercekat, namun keras.Ezio hanya mengangguk, genggaman tangannya pada pedang makin kuat. “Kita tidak boleh berhenti.”Tak lama, kegelapan hutan pecah oleh cahaya obor yang berjajar tinggi. Di depan mereka,
Sementara itu, di sisi timur kota, menara tertinggi Paviliun Dracarys berdiri bagai tombak api yang menusuk langit malam. Angin kencang berputar liar di sekitar puncaknya membuat menara ini tampak gagah. Di ujung menara itu, Claudia berdiri tegak, gaunnya yang merah tua berderak tertiup angin, sementara rambut hitam legamnya berkibar liar seakan ikut terbakar oleh amarahnya.Matanya menyala—bukan hanya oleh pantulan api, tapi oleh tekad yang tak tergoyahkan. Aura merah api yang meledak dari tubuhnya merambat ke udara, membuat malam terasa lebih panas, seakan langit sendiri akan runtuh.“Mobilisasi penuh!” suaranya menggema, pecah bagai petir di atas lautan api. Ia mengangkat tangan, dan lidah-lidah api menjalar ke udara, membentuk simbol Phoenix Merah yang mengepakkan sayapnya.“Semua cultivator tingkat menengah hingga puncak—bergerak sekarang!” teriaknya lagi, suara penuh komando. “Prajurit barisan api, siapkan formasi Phoenix Merah! Ingat baik-baik, tidak ada yang boleh mundur, bahka
Langit Kota Nagapolis berwarna kelabu. Awan hitam pekat bertumpuk, seolah menahan badai raksasa yang siap meledak kapan saja. Dari kejauhan, petir samar kadang menyambar, seperti firasat buruk tentang perang yang akan datang.Di pusat kota, Paviliun Drakenis berdenyut dengan aura kewaspadaan penuh. Setiap dinding batu kuno seakan bergetar oleh formasi pertahanan yang dibangkitkan. Obor spiritual menyala biru, menebar kilau aneh di udara, menandakan markas Kevin tengah dalam kondisi siaga total.Lampu-lampu listrik juga dinyalakan untuk memberikan suasana terang benderang.Informasi dari mata-mata yang dikirim Claudia atas perintah Kevin ini tiba lebih cepat dari dugaan: Celestial Myrad akan menyerbu dalam tiga hari.Di ruang utama paviliun, para tetua dan murid inti berbaris rapi. Udara dipenuhi aura qi yang menekan, setiap helaan napas bagai membawa beban berat di udara. Claudia berdiri di sisi Kevin, tangan kanannya menggenggam gagang pedang spiritual yang tergantung di pinggang. Sor