Home / Fantasi / Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam / Kemarahan Sang Pewaris Kultivasi Iblis - Bagian I

Share

Kemarahan Sang Pewaris Kultivasi Iblis - Bagian I

Author: Jimmy Chuu
last update Last Updated: 2025-03-16 17:49:46

Kabut tipis menyelimuti Gunung Bisikan, menelan segalanya dalam kegelapan saat sosok bertopeng yang mengaku Raja Kelelawar Hitam melesat ke dalam hutan pinus. Pedang Berhati Api, terenggut dari Sekte Langit Murni, kini berada di tangannya.

Para kultivator dari berbagai sekte masih terpaku, bagai patung batu yang terkejut.

Di tengah kerumunan, Rong Tian berdiri, wajahnya sepucat salju. Keringat dingin membasahi pelipisnya. Bukan karena rasa takut pada sosok misterius itu, melainkan karena kebenaran yang jauh lebih mengkhawatirkan—ia tahu, sosok itu bukanlah Raja Kelelawar Hitam yang sesungguhnya.

"Tidak mungkin..." Rong Tian bergumam pada dirinya sendiri, tangannya mengepal erat, buku-buku jarinya memutih. "Bagaimana bisa dia menyaru sempurna sebagai Raja Kelelawar Hitam?"

Sebagai pewaris sejati Raja Kelelawar Hitam, Rong Tian mengenali dengan jelas bahwa teknik yang digunakan sosok bertopeng itu hanyalah tiruan kasar dari Teknik Kelelawar Hitam yang asli. Namun, Rong Tian harus mengak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Misi Rahasia di Istana Kaisar.

    Malam di Istana Kaisar Bei Fang, selalu diliputi keagungan. Bulan purnama, bagai permata di langit, memancarkan cahaya keemasan pada atap-atap istana.Para penjaga, bagai patung batu, berdiri tegak di pos mereka. Para pelayan dan dayang, bergerak bagai hantu, menyelesaikan tugas terakhir sebelum istana terlelap.Di atas salah satu bubungan istana, bayangan hitam bergerak lincah. Rong Tian, berpakaian serba hitam, menutupi seluruh tubuhnya, bahkan wajahnya tertutupp sapu tangan, kecuali mata.Dia melompat ringan dalam tekni Qinggong yang sempurna, tampak seperti dewa-dewa.Gearakannya begitu mengesankan, saat berpindah dari satu bubungan ke bubungan lain. Pakaiannya yang ketat berwarna gelap, tak bersuara, meski angin malam berdesir kencang.Rong Tian berhenti sejenak, matanya yang tajam menyapu kompleks istana. Paviliun-paviliun megah berdiri anggun, dikelilingi taman-taman indah dan danau-danau kecil yang memantulkan cahaya bulan."Di mana kediaman Guru Negara Lin Zhao?" gumamnya pel

    Last Updated : 2025-03-17
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Paviliun Anggrek

    Rong Tian mengamati Pavilium Anggrek dari kejauhan, menimbang langkah selanjutnya. Sosok guru negara yang misterius yang dilihatnya tadi telah menghilang ke dalam keramaian, meninggalkan banyak pertanyaan di benaknya. "Aku harus masuk ke dalam," putusnya.Sebagai kultivator iblis tahap Kuasi Eliksir Emas, menyusup ke dalam rumah bordil semewah apapun bukanlah tantangan berarti baginya. Dengan gerakan cepat, Rong Tian melompat turun dari atap, mendarat tanpa suara di gang sempit di samping bangunan.Matanya yang tajam segera menemukan pintu belakang yang menuju ke dapur. Dua pelayan sedang keluar membawa sampah, memberikan kesempatan sempurna bagi Rong Tian untuk menyelinap masuk.Di dalam dapur, suasana sibuk dengan para koki dan pelayan yang mondar-mandir menyiapkan hidangan dan minuman untuk para tamu. Rong Tian dengan cepat mengambil seragam pelayan yang tergantung di dekat pintu belakang dan mengenakannya. Ia juga mengambil nampan berisi cangkir-cangkir arak, sempurna untuk p

    Last Updated : 2025-03-17
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kejutan di Paviliun Anggrek.

    Rong Tian masih terpaku pada gadis pemain pipa, tatapannya tak beranjak. Tiba-tiba, sebuah tepukan keras mendarat di bahunya!"Hei, kau! Apa yang kau lakukan, berdiri bagai arca batu?" Kepala pelayan berdiri di belakangnya, wajahnya merah padam. "Para tamu di meja sebelah sudah menanti arak segar! Cepat layani mereka!"Rong Tian segera menundukkan kepala, berpura-pura ketakutan. "Maafkan saya, Tuan. Saya akan segera.""Dasar tak berguna! Kalau bukan karena kekurangan pelayan malam ini, sudah kutendang kau keluar!" omel kepala pelayan itu sebelum berlalu, melanjutkan omelannya pada pelayan lain.Rong Tian menghela napas pelan. Penyamarannya hampir saja terbongkar. Ia harus lebih berhati-hati.Selama satu jam berikutnya, Rong Tian terpaksa menjalankan peran sebagai pelayan, mondar-mandir mengantarkan arak dan hidangan kepada para tamu yang kian mabuk.Matanya tetap waspada, mencari celah untuk menyelinap ke ruangan VIP di balik tirai merah.Kesempatan itu akhirnya tiba, ketika pertunjuk

    Last Updated : 2025-03-17
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Akhir Drama di Paviliun Anggrek.

    "Sepertinya kita kedatangan tamu tidak diundang, Tuan-tuan," ucap Yue Lin dengan suara dingin dan tegas, sangat berbeda dengan suara lembutnya saat bernyanyi di panggung.Tanpa peringatan lebih lanjut, tangan Yue Lin bergerak secepat kilat. Dari lengan bajunya, tiga belati perak melesat ke arah pintu. Belati-belati itu berputar di udara dengan kecepatan luar biasa, memancarkan kilatan energi spiritual yang hanya bisa dihasilkan oleh kultivator tingkat Kuasi Eliksir Emas."Pedang Bayangan, lindungi tuanmu," bisik Rong Tian dengan tenang.Seketika, sebilah pedang hitam muncul di hadapannya, bergerak sendiri tanpa disentuh. Pedang itu berputar dengan kecepatan tinggi, menciptakan perisai energi yang menangkis ketiga belati Yue Lin.TRANG! TRANG! TRANG!Suara benturan logam bergema di lorong, diikuti percikan api dari gesekan pedang dan belati. Ketiga belati Yue Lin terpental ke berbagai arah, menancap di dinding lorong."Kultivator tingkat tinggi!" teriak Yue Lin, wajahnya memucat. "Pan

    Last Updated : 2025-03-18
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kereta Kuda Mewah dari Barat.

    Dua minggu berlalu sejak kejadian di Pavilium Anggrek. Dunia persilatan Kekaisaran Bai Feng tampak tenang, seolah badai besar yang akan datang masih tersembunyi di balik awan-awan gelap yang menggantung di cakrawala.Di kejauhan, di hamparan luas Gurun Hadarac yang gersang, tampak iring-iringan kecil bergerak perlahan dari arah barat. Matahari senja menyinari pasir-pasir keemasan, menciptakan pemandangan yang memukau sekaligus mematikan. Gurun Hadarac terkenal dengan panasnya yang menyengat di siang hari dan dinginnya yang menusuk tulang di malam hari.Iring-iringan itu terdiri dari sebuah kereta mewah yang ditarik oleh empat ekor kuda putih bersih. Kereta tersebut dihiasi ukiran-ukiran rumit berwarna emas dan merah, dengan tirai sutra tipis menutupi jendela-jendelanya. Di belakang dan di depan kereta, dua belas tentara menunggang kuda dengan gagah, mengenakan baju zirah ringan berwarna merah dengan lambang matahari terbit—simbol Kekaisaran Matahari Emas.Para tentara itu membawa s

    Last Updated : 2025-03-18
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Aksi kejam Sang Pembunuh Bayaran.

    Angin gurun bertiup lembut, menggerakkan pasir-pasir halus di sekitar kereta mewah dan para pengawalnya yang kini dikelilingi oleh lima puluh perampok. Matahari senja menyinari pemandangan tegang itu, menciptakan bayangan-bayangan panjang yang menari di atas pasir keemasan.Hanim berdiri dengan anggun di hadapan pemimpin perampok yang masih terpana oleh kecantikannya. Senyum manis tersungging di bibirnya, namun matanya yang biru cemerlang tetap dingin dan waspada."Bagaimana, Tuan Perampok?" tanya Hanim dengan suara selembut sutra. "Apakah kau tertarik dengan tawaranku?"Pemimpin perampok menelan ludah dengan susah payah. Wajahnya yang penuh jerawat semakin memerah. Dia turun dari kudanya dengan gerakan canggung, lalu berjalan mendekati Hanim dengan langkah yang tidak stabil."T-tentu saja," jawabnya dengan suara serak. "Apa... apa yang kau tawarkan, Nona Cantik?"Hanim tertawa kecil, suaranya bagai denting lonceng perak yang merdu. Dia mengulurkan tangannya yang lentik, menyentuh pip

    Last Updated : 2025-03-19
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Era Kekacauan Di Bai Feng.

    Rong Tian duduk bersila di atas batu besar di tengah Hutan Kabut Ungu, berusaha bermeditasi di bawah cahaya bulan yang menembus kabut tebal. Sudah tiga hari dia bersembunyi di hutan ini, namun konsentrasinya terus terganggu.Suara geraman rendah terdengar dari kegelapan, diikuti oleh kilatan mata merah yang mengintai dari balik semak-semak. Ini adalah kali kelima dalam satu malam binatang iblis mencoba mendekatinya, tertarik oleh energi spiritual yang dipancarkan Rong Tian selama bermeditasi."Cukup sudah," gumam Rong Tian sambil membuka matanya. Dia bangkit berdiri, menepuk-nepuk jubah hitamnya yang kotor oleh debu dan daun kering.Hutan Kabut Ungu memang terkenal dengan aura mistisnya yang kuat, tempat yang sempurna untuk bersembunyi. Namun, hutan ini juga menjadi habitat bagi berbagai binatang iblis yang terbentuk dari energi jahat yang terkumpul selama berabad-abad. Binatang-binatang ini terus mengganggu Rong Tian, membuatnya sulit untuk berkonsentrasi pada kultivasi."Gurun Had

    Last Updated : 2025-03-19
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Selir Baru Kaisar

    Dua minggu berlalu dengan cepat. Rong Tian telah menghabiskan waktu tersebut di kedalaman Abyss of Suffering, tempat pemakaman kuno di Gurun Hadarac. Di sana, ia bermeditasi dan menyerap energi gelap untuk meningkatkan kultivasi iblisnya.Duduk bersila di atas batu hitam yang dingin, Rong Tian membuka matanya perlahan. Cahaya merah samar terpancar dari matanya sebelum kembali normal. Ia bisa merasakan kekuatannya bertambah, meski belum cukup untuk menembus ke tahap Eliksir Emas sepenuhnya."Sudah waktunya kembali ke Biramaki," gumamnya sambil bangkit berdiri. "Aku perlu tahu perkembangan situasi terbaru."Dengan gerakan ringan, Rong Tian melompat tinggi ke udara. Jubah hitamnya berkibar, mekanisme baling-baling tersembunyi di dalamnya aktif, membuatnya melayang di atas pemakaman kuno. Sepatu spiritualnya bersinar samar, siap membantunya melakukan perjalanan jauh."Qinggong Raja Kelelawar: Terbang Seribu Li," bisiknya.Seketika, tubuhnya melesat ke arah timur, menuju Kota Biramaki. Ke

    Last Updated : 2025-03-20

Latest chapter

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Darah dan Pasir: Kebangkitan Tuan Muda Iblis.

    Selama tiga bulan penuh, Rong Tian tenggelam dalam kultivasi intensif.Waktu seolah kehilangan maknanya di gua itu. Kadang-kadang, sosok muda Xiao Hu muncul di mulut gua, membawa perbekalan dari Kota Biramaki.Ia tidak pernah berani mengganggu gurunya yang sedang dalam kondisi kultivasi mendalam, hanya meninggalkan makanan dan ramuan di dekat pintu masuk sebelum kembali menuruni tebing dengan langkah ringan yang menunjukkan kemajuan qinggong-nya.Xiao Hu sendiri telah mengalami kemajuan pesat. Di bawah bimbingan tidak langsung Rong Tian dan dengan bantuan manual kultivasi dasar yang diberikan padanya, bocah pengemis itu kini telah mencapai Ranah Awal level 3.Tubuhnya yang dulu kurus kering kini mulai menunjukkan otot-otot yang padat, dan matanya yang dulu redup oleh kelaparan kini bersinar dengan kewaspadaan seorang kultivator muda.Yang mengejutkan, Xiao Hu tidak mengikuti jalur kultivasi iblis seperti gurunya.Sebuah manual kultivasi peninggalan Dinasti Xi Tian yang Rong Tian temuk

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Tablet Emas dan Benih yang Terkutuk.

    Rong Tian kemudian beralih ke Tian Guan Zong yang berusaha bangkit dengan bertumpu pada pedangnya.Dengan satu tendangan ringan, ia mengirim pedang itu terbang, membuat Tian Guan Zong jatuh kembali ke lantai. Tangannya yang cepat meraih kubus kristal berisi Benih Rumput Emas dari kantong penyimpanan Tian Guan Zong."Kau... tidak tahu apa yang kau lakukan, anak muda," ucap Tian Guan Zong di antara batuk darahnya. "Kedua harta itu tidak boleh disatukan..."Rong Tian hanya tersenyum tipis, memasukkan kedua harta karun legendaris itu ke dalam kantong penyimpanannya.Kemudian, dengan gerakan yang mengejutkan semua orang, ia melompat tinggi ke udara, menembus atap aula yang terbuat dari kayu keras seolah itu hanyalah kertas tipis.Para tamu undangan bergegas keluar aula, mendongak ke langit untuk melihat sosok Rong Tian yang kini melayang di udara seperti burung rajawali.Cahaya bulan menyinari sosoknya yang gagah, jubah hitamnya berkibar tertiup angin malam. Dengan satu gerakan anggun, ia

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Dua Master vs. Sang Iblis.

    Energi qi keemasan berputar di sekitar Rong Tian seperti badai pasir, menyerang dari segala arah dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa.Nyonya Huang dan Tian Guan Zong berusaha bertahan, menggunakan harta karun mereka untuk menciptakan perisai pelindung, namun serangan Rong Tian terlalu kuat dan terlalu cepat."Naga Emas Menyembur," serunya, melanjutkan ke jurus kelima.Energi qi keemasan berkumpul di ujung pedangnya, membentuk kepala naga yang mengaum sebelum melesat dengan kecepatan luar biasa. Lantai aula bergetar hebat saat energi naga itu menyerang, meninggalkan jejak keemasan di udara.Nyonya Huang menggigit bibirnya hingga berdarah, matanya berkilat marah."Tidak kusangka seorang bocah berani menentang dua pemimpin sekte bintang lima sekaligus!" Ia mengaktifkan kekuatan penuh Tablet Emas Langit Barat, menciptakan kubah energi merah keunguan yang melindunginya.Tian Guan Zong tidak kalah murka. Dengan gerakan cepat, ia mengeluarkan seluruh kekuatan Benih Rumput Emas, men

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Teknik Pedang Angin Padang Rumput.

    Tian Guan Zong tidak kalah cepat. Tangannya bergerak dalam pola yang berbeda, menciptakan gelombang qi putih kebiruan dengan semburat hijau yang membentuk sembilan bintang bercahaya di sekitarnya."Formasi Bintang Utara," balasnya dengan suara dalam yang bergema.Kedua serangan melesat ke arah Rong Tian dari dua arah berbeda, menciptakan pemandangan spektakuler berupa gelombang energi merah keunguan dan putih kebiruan yang menyatu dalam pusaran mematikan.Udara bergetar hebat oleh kekuatan dahsyat yang dilepaskan, menciptakan angin kencang yang membuat jubah dan rambut para penonton berkibar liar.Namun Rong Tian tetap berdiri tenang di tempatnya, seolah tidak melihat bahaya yang mendekat. Saat kedua serangan hampir mencapainya, ia akhirnya bergerak.Dengan gerakan yang hampir tidak terlihat oleh mata biasa, ia mengaktifkan Jaring Kegelapan, salah satu jurus iblis tingkat tinggi yang ia kuasai."Jaring Kegelapan," bisiknya, suaranya hampir tidak terdengar.Seketika, energi qi hitam pe

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Tawaran Menggoda di Aula.

    Aula Bunga Peony yang megah kini menjadi saksi bisu pertarungan kekuasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah dunia persilatan.Udara terasa berat oleh sisa-sisa energi qi yang saling bertabrakan, menciptakan lapisan tipis kabut spiritual yang berpendar dalam berbagai warna.Lantai marmer yang semula putih bersih kini dipenuhi retakan dan kawah kecil, bukti nyata dari pertarungan dahsyat antara Nyonya Huang Wenling dan Tian Guan Zong.Para tamu undangan berdiri mematung di pinggir aula, wajah mereka pucat oleh ketakutan dan kekaguman. Tidak ada yang berani bersuara, bahkan untuk berbisik.Semua mata tertuju pada tiga sosok yang berdiri di tengah aula: Nyonya Huang Wenling dengan Tablet Emas Langit Barat, Tian Guan Zong dengan Benih Rumput Emas, dan Rong Tian yang baru saja bangkit dari kursi kehormatannya.Nyonya Huang Wenling adalah yang pertama memecah keheningan. Dengan gerakan anggun yang diperhitungkan, ia melangkah mendekati Rong Tian. Gaun hitamnya yang mewah ber

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pedang Pemurnian Langit vs Peony Abadi.

    Namun, Tian Guan Zong tidak bergerak hingga detik terakhir.Dengan gerakan cepat yang hampir tidak terlihat, ia mengangkat telapak tangannya, menciptakan perisai qi putih kebiruan berbentuk bintang delapan sudut."Perisai Bintang Utara," ucapnya tenang.Bunga peony bertabrakan dengan perisai bintang, menciptakan ledakan energi kedua yang lebih kuat dari sebelumnya. Lantai marmer di bawah kaki mereka retak lebih dalam, serpihan-serpihan kecil melayang ke udara sebelum jatuh kembali seperti hujan kristal.Tanpa jeda, Tian Guan Zong melancarkan serangan balasan. Ia mencabut pedangnya dengan gerakan cepat, menciptakan suara berdenting yang tajam membelah udara. Pedang panjang berwarna biru langit itu berkilau tertimpa cahaya, memancarkan aura suci yang membuat beberapa kultivator iblis mundur dengan tidak nyaman."Pedang Pemurnian Langit," serunya, mengayunkan pedang dalam gerakan melintang.Sebuah gelombang qi putih kebiruan melesat dari ujung pedangnya, membentuk bulan sabit raksasa yan

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Duel Takdir Dunia Persilatan.

    Sosok tinggi besar melangkah masuk dengan langkah mantap yang membuat lantai marmer bergetar.Ia mengenakan jubah putih bersih dengan bordiran awan biru yang rumit, kontras dengan rambutnya yang putih seperti salju namun wajahnya yang tampak tidak lebih dari empat puluh tahun.Matanya yang tajam seperti elang memancarkan aura kewibawaan yang tidak bisa dibantah, sementara tangannya yang besar menggenggam sebuah pedang panjang dalam sarung berwarna biru langit."Tian Guan Zong!" bisik beberapa orang dengan suara terkesiap."Pemimpin Sekte Cahaya Surgawi dari Gunung Lima Awan!""Kultivator legendaris dari Utara!"Bisikan-bisikan kagum dan ketakutan memenuhi aula saat sosok legendaris itu melangkah maju dengan tenang.Di belakangnya, belasan murid Sekte Cahaya Surgawi berpakaian biru langit mengikuti dengan sikap hormat, membentuk formasi yang rapi dan teratur.Wajah Nyonya Huang mengeras, senyum percaya dirinya lenyap digantikan ekspresi waspada. Tangannya yang tadinya terulur untuk men

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Era Baru Dunia Persilatan.

    Kesunyian yang mencekam menyelimuti Aula Bunga Peony setelah pertarungan spektakuler antara Nyonya Huang Wenling dan Guru Negara Long Jian.Udara terasa berat oleh sisa-sisa energi qi yang bertabrakan, menciptakan lapisan tipis kabut spiritual yang berpendar kemerahan di bawah cahaya lentera kristal.Guru Negara Long Jian telah dibawa keluar oleh murid-muridnya, meninggalkan bekas darah yang mengering di lantai marmer putih sebagai pengingat akan kekuatan luar biasa sang pemimpin Sekte Hehuan.Nyonya Huang Wenling berdiri di tengah panggung dengan postur sempurna, gaun hitamnya yang mewah tidak menunjukkan sedikit pun kusut meski baru saja menyelesaikan pertarungan.Wajahnya yang cantik dihiasi senyum tipis penuh kepuasan, matanya yang tajam menyapu seluruh ruangan dengan tatapan seorang penguasa yang yakin akan kekuasaannya.Seperti air sungai yang mengalir setelah bendungan terbuka, bisikan-bisikan mulai memenuhi aula. Para anggota sekte iblis tidak bisa menyembunyikan kegembiraan m

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Garis Pertempuran Dunia Persilatan.

    Dengan satu gerakan anggun, kedua tangannya terangkat ke atas. Sembilan bunga peony yang melayang di sekitarnya tiba-tiba bergabung, membentuk satu bunga raksasa yang ukurannya sebanding dengan pedang qi Long Jian.Bunga itu berputar dengan kecepatan luar biasa, menciptakan pusaran energi yang menarik debu dan partikel cahaya ke dalamnya."Peony Abadi: Pengurai Surga dan Bumi," bisiknya, namun suaranya terdengar jelas di seluruh aula yang kini sunyi senyap.Bunga peony raksasa itu melesat ke atas, langsung menuju pedang qi Long Jian. Udara di sekitarnya bergetar hebat, menciptakan gelombang suara yang membuat telinga berdenging.Cahaya merah keunguan dan biru keperakan bertabrakan di udara, menciptakan ledakan energi yang membutakan untuk sesaat.Saat semua orang bisa melihat kembali, pemandangan yang menyambut mereka membuat napas tercekat. Pedang qi Long Jian telah hancur berkeping-keping, serpihan-serpihannya melayang di udara seperti kristal es yang perlahan jatuh ke lantai.Semen

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status