Share

Malam Penyerangan.

Author: Jimmy Chuu
last update Last Updated: 2025-02-13 13:08:01

Pemuda itu duduk bersila di dalam gua yang gelap dan lembap, tempat yang telah lama menjadi persembunyiannya di Abyss of Suffering. Cahaya redup dari lampu minyak di dinding gua memantulkan bayangannya yang bergerak di dinding batu.

Di hadapannya, terbentang sebuah buku tua yang kulitnya telah lapuk dimakan zaman.

Buku itu adalah catatan peninggalan sang pewaris kultivasi iblis, warisan berharga yang ia pelajari dengan penuh ketekunan.

Rong Tian membalik halaman demi halaman dengan cermat, matanya menelusuri setiap kata dan simbol yang tertulis di sana.

Tanpa bimbingan seorang guru, ia harus mempelajari setiap langkah dalam kultivasi iblis ini dengan hati-hati dan penuh kewaspadaan.

“Kultivasi iblis adalah jalan tercepat menuju keabadian,” bisiknya dalam hati, mengingat peringatan yang telah ia baca berulang kali. Namun, teknik ini memanfaatkan energi spiritual yang jahat, menyebabkan banyak ahli kehilangan akal sehat atau binasa sebelum mencapai puncak.

Pikirannya tertuju pada Amulet
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
makin seru
goodnovel comment avatar
Syariful Piliang
strain...culminasi...wow..
goodnovel comment avatar
MISTERIOUS
Menarik....
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Tempat Yang asing.

    Sekejab setelah memaksakan diri sadar dari kecanggungan mimpi...Dengan susah payah, Rong Tian membuka matanya. Langit biru terbentang di atasnya, awan-awan putih berarak perlahan seperti domba-domba yang digembala angin.Ia tidak lagi berada di bawah pohon pinus, melainkan di sebuah pondok sederhana dengan atap jerami."Ah, tuan muda sudah sadar," sebuah suara lembut menyapa telinganya.Rong Tian menoleh perlahan, menemukan seorang gadis muda duduk di sampingnya.Gadis itu mungkin berusia enam belas atau tujuh belas tahun, dengan kulit kecoklatan yang terbakar matahari dan rambut hitam panjang yang dikepang sederhana. Pakaiannya terbuat dari kain kasar berwarna biru laut, khas pakaian nelayan di pesisir timur."Minumlah ini," gadis itu menyodorkan mangkuk berisi cairan hijau kecoklatan yang mengepul. "Ramuan obat dari rumput laut dan akar pinus merah. Akan membantu mengurangi rasa sakit dan mempercepat pemulihan."Dengan bantuan gadis itu, Rong Tian berhasil duduk dan menerima mangku

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Harga Sebuah Kekuatan.

    Langit timur mulai memudar dari hitam pekat menjadi biru kelabu, seperti tinta yang perlahan tercuci air.Cahaya pertama matahari mengintip malu-malu dari balik horizon, menyentuh awan-awan dengan semburat keemasan. Burung-burung mulai bernyanyi, menyambut hari baru dengan melodi yang riang.Di tengah keindahan pagi yang damai itu, sebuah sosok hitam terbang dengan kecepatan tinggi. Sayapnya yang lebar mengepak lemah, semakin lama semakin tidak beraturan.Tubuh kelelawar raksasa itu bergetar, energi hitam keunguan yang menyelimutinya mulai memudar.Tiba-tiba, sosok itu berhenti di udara. Sayapnya mengepak putus asa, berusaha mempertahankan ketinggian. Namun energi yang tersisa tidak cukup.Dengan suara melengking lemah, kelelawar raksasa itu mulai terjatuh.Saat tubuhnya meluncur ke bawah, sosok kelelawar itu berubah. Sayap hitam menyusut, tubuh besar mengecil, hingga yang tersisa hanyalah sosok manusia dalam balutan jubah hitam yang berantakan.Rong Tian, sang Raja Kelelawar Hitam, j

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Sang Pewaris Kegelapan – Part II.

    Jimat itu melesat di udara seperti kilatan cahaya hitam, terlalu cepat untuk dihindari.Jimat tersebut menempel tepat di mulut Xiao Yunhai, menciptakan cahaya ungu kehitaman yang menyebar ke seluruh wajahnya.Pangeran Mahkota mencoba berteriak, namun tidak ada suara yang keluar. Mulutnya terkunci rapat, seolah dijahit oleh benang tak terlihat.Keringat dingin semakin deras mengalir di wajah Xiao Yunhai yang kini dipenuhi ketakutan murni. Tangannya berusaha melepaskan jimat tersebut, namun setiap sentuhan hanya membuat rasa sakit menjalar ke seluruh tubuhnya."Pangeran Mahkota!" seru para pengikutnya dengan panik.Lin Xiaoyu dan Zhao Jingyi, dua murid Sekte Hua San, melangkah maju dengan wajah pucat. Mereka membungkuk dalam ke arah Rong Tian."Tuan Rong," ucap Lin Xiaoyu dengan suara yang berusaha tetap tenang, "atau harus kami panggil Raja Kelelawar Hitam? Kami mohon ampuni Pangeran Mahkota. Dia hanya... terbawa emosi.""Benar," tambah Zhao Jingyi. "Meski dia telah bersikap tidak sopa

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Sang Pewaris Kegelapan.

    Ketakutan merayap di seluruh Kota Daqi seperti kabut beracun yang tak terlihat namun terasa mencekik.Jantung ribuan penduduk berdegup kencang dalam dada mereka, napas tertahan di tenggorokan yang mendadak kering. Bahkan mereka yang berada jauh dari Penginapan Awan Perak merasakan aura mencekam yang mengambang di udara malam.Di distrik timur, seorang ibu muda terbangun dengan keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya. Bayi dalam gendongannya menangis tanpa henti, seolah merasakan ancaman yang tak terlihat."Ada apa ini?" bisiknya pada kegelapan, matanya melebar oleh ketakutan yang tak bisa dijelaskan.Di kuil kecil di pinggiran kota, lilin-lilin pemujaan mendadak padam bersamaan, meski tidak ada angin yang bertiup. Para biksu yang sedang bermeditasi membuka mata mereka, wajah mereka pucat pasi."Energi iblis," bisik biksu tertua, tangannya gemetar saat membentuk mudra perlindungan.Di menara pengawas, para penjaga malam saling berpandangan dengan cemas.Langit malam yang biasanya di

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Seruling Pengundang Kegelapan.

    Kembali ke keadaan yang kacau di penginapan..."Tembak!"Para pemanah mengarahkan anak panah mereka ke paviliun Rong Tian, ujung-ujung tajam berkilau dalam kegelapan seperti bintang-bintang jatuh yang siap menghujam bumi."Lepas!" teriak Xiao Yunhai, tangannya menghempas udara dengan gerakan tajam.Dalam sekejap, ratusan anak panah melesat ke udara, menciptakan desiran tajam yang membelah keheningan malam. Suara itu mengingatkan pada ribuan sayap serangga yang terbang bersamaan, mengerikan dan mengancam. Panah-panah berkilau dalam cahaya bulan seperti hujan perak yang mematikan, melengkung indah di langit malam sebelum menukik tajam menuju paviliun Rong Tian.Aroma logam dan minyak yang digunakan untuk merawat anak panah tercium samar di udara, bercampur dengan bau keringat para prajurit yang tegang menunggu hasil serangan mereka.Wajah Xiao Yunhai mengeras dalam kepuasan kejam, matanya tak berkedip mengikuti lintasan panah-panah yang siap menghujani targetnya.Bibirnya melengkung da

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pertempuran Neraka di Penginapan.

    Dari teras pavilliun, dilingkari hawa kegelapan.Rong Tian hanya tersenyum tipis, tidak menjawab pertanyaan tersebut. Ia mengangkat seruling hitamnya, memposisikannya di bibir."Mungkin sudah waktunya kalian melihat apa yang sebenarnya bisa dilakukan oleh seorang kultivator iblis," ucapnya dengan suara rendah yang mengandung ancaman tersembunyi.Namun sebelum bibirnya menyentuh seruling, sebuah suara lantang memecah keheningan malam."Berhenti!"Rong Tian menoleh, matanya menangkap sosok Pangeran Mahkota Xiao Yunhai yang berdiri di atap bangunan tak jauh dari paviliunnya. Di belakangnya, puluhan prajurit kekaisaran berbaris rapi, siap menerima perintah."Rong Tian," seru Xiao Yunhai, suaranya penuh otoritas. "Serahkan kotak itu, dan aku akan membiarkanmu pergi meninggalkan Kekaisaran Yue Chuan dengan selamat. Ini kesempatan terakhirmu."Rong Tian mengangkat alisnya, sedikit terkejut dengan kehadiran Pangeran Mahkota dan pasukannya. Namun keterkejutannya berubah menjadi kewaspadaan saa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status