Share

Panglima Zombie.

Author: Jimmy Chuu
last update Huling Na-update: 2025-05-15 20:46:23

Zarina mundur selangkah, wajahnya yang semula penuh kemenangan kini berubah pucat pasi.

"Ti-tidak mungkin," bisiknya, suaranya bergetar oleh ketakutan murni.

"Jurus itu... jurus itu seharusnya sudah punah bersama Raja Kelelawar Hitam!"

Cakar pertama bergerak dengan kecepatan yang mustahil untuk ukurannya, menampar Zarina dengan kekuatan yang mampu menghancurkan batu karang.

Suara tamparan itu bergema di seluruh alun-alun, diikuti suara tulang yang remuk dan jeritan pendek yang terputus.

Tubuh Zarina terlempar seperti boneka kain, menabrak tiang bendera festival hingga patah menjadi dua.

Darah segar menyembur dari mulut dan hidungnya, matanya melebar oleh keterkejutan dan kesakitan yang tak terbayangkan. Tulang rusuknya yang remuk menonjol dari balik kulit, merobek gaun sutranya yang indah.

Sebelum tubuhnya menyentuh tanah, cakar kedua melesat maju, jari-jarinya yang panjang melingkari leher Zarina dengan presisi mematikan. Cengkeraman itu mengangkat tubuhnya yang remuk ke udara, kaki-
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Luka Tersembunyi Sang Kultivator.

    Keheningan terjadi, sebelum akhirnya Rong Tian menjelaskan..."Mereka berada di antara, jiwa yang terperangkap dalam tubuh yang dikendalikan oleh kehendakku. Inilah salah satu rahasia kekuatan yang tidak diajarkan di sekte-sekte ortodoks."Ia berpaling pada Meihua, zombie wanita muda dengan rambut hitam panjang yang kini kusam dan kaku seperti rumput laut kering."Meihua, mulai hari ini kau akan mematuhi perintah muridku, Xiao Hu, selama aku tidak ada. Kau akan melindunginya dan ayahku dengan nyawamu. Kau mengerti?""Aku... mengerti... Tuan," jawab Meihua dengan suara monoton yang terdengar seperti angin melewati gua kosong.Rong Tian kembali menatap Xiao Hu, matanya yang tajam menyiratkan kekhawatiran yang jarang ia tunjukkan."Aku harus pergi ke Selatan, mencari jawaban tentang sosok berjubah perak dan Pedang Emas Langit Barat. Perjalanan ini terlalu berbahaya untukmu yang baru mencapai Tahap Pembentukan Inti.""Tapi Guru, aku ingin ikut," protes Xiao Hu, keberaniannya muncul dari k

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Jarum Hitam Pengendali Jiwa".

    Rong Tian tersenyum puas melihat hasil karyanya, buah dari sebulan penuh ritual dan pengorbanan."Bangkit, Panglima Zombie Zarina," perintahnya dengan suara penuh otoritas yang mengandung kekuatan spiritual.Tubuh Zarina bergerak patah-patah, seperti boneka yang dikendalikan oleh tali tak terlihat dari dunia lain. Ia bangkit dari altar, berdiri tegak dengan mata hitam yang menatap kosong ke kedalaman jiwa.Kulitnya yang pucat kebiruan kini dipenuhi simbol-simbol hitam yang berpendar samar, tanda segel pengendali jiwa yang telah tertanam dalam tubuhnya."Tuanku," suara Zarina terdengar serak dan tidak alami, seperti suara yang berasal dari kedalaman kubur yang telah tertutup selama ribuan tahun. "Aku... melayanimu.""Siapa dirimu?" tanya Rong Tian, menguji keberhasilan ritual kuno yang baru saja ia sempurnakan."Aku... Zarina... Panglima Zombie... milik Tuan Rong Tian," jawabnya dengan suara monoton dan terputus-putus, seperti angin yang melewati tulang kering. "Aku... akan melayani...

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Ritual Kegelapan di Bulan Purnama.

    Sebulan telah berlalu sejak pertarungan berdarah di Kota Altandala. Gurun Hadarac yang biasanya gersang dan panas di siang hari kini diselimuti kegelapan mencekam dan hawa dingin yang menusuk hingga sumsum tulang.Bulan purnama menggantung rendah di langit malam, ukurannya tampak tidak wajar, seolah terlalu dekat dengan dunia fana.Cahayanya yang keperakan menembus awan tipis, menciptakan bayangan-bayangan aneh di antara bebatuan dan gundukan pasir, membentuk ilusi makhluk-makhluk mengerikan yang mengintai dalam kegelapan pekat.Di jantung gurun ini, di tempat yang dikenal sebagai "Abyss of Suffering", angin yin bertiup kencang membawa butiran pasir yang menggesek kulit seperti ribuan jarum beracun.Tempat ini sejak dahulu kala dihindari bahkan oleh para kultivator tingkat tinggi, sebab konsentrasi energi yin yang pekat dapat merusak meridian dan mengganggu aliran qi.Lolongan serigala gurun terdengar dari kejauhan, berpadu dengan suara-suara aneh yang tidak berasal dari makhluk hidup

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Panglima Zombie.

    Zarina mundur selangkah, wajahnya yang semula penuh kemenangan kini berubah pucat pasi."Ti-tidak mungkin," bisiknya, suaranya bergetar oleh ketakutan murni."Jurus itu... jurus itu seharusnya sudah punah bersama Raja Kelelawar Hitam!"Cakar pertama bergerak dengan kecepatan yang mustahil untuk ukurannya, menampar Zarina dengan kekuatan yang mampu menghancurkan batu karang.Suara tamparan itu bergema di seluruh alun-alun, diikuti suara tulang yang remuk dan jeritan pendek yang terputus.Tubuh Zarina terlempar seperti boneka kain, menabrak tiang bendera festival hingga patah menjadi dua.Darah segar menyembur dari mulut dan hidungnya, matanya melebar oleh keterkejutan dan kesakitan yang tak terbayangkan. Tulang rusuknya yang remuk menonjol dari balik kulit, merobek gaun sutranya yang indah.Sebelum tubuhnya menyentuh tanah, cakar kedua melesat maju, jari-jarinya yang panjang melingkari leher Zarina dengan presisi mematikan. Cengkeraman itu mengangkat tubuhnya yang remuk ke udara, kaki-

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Zarina Yang Tak Tahu Diri.

    Darah hitam kemerahan menyembur dari mulut Rong Tian, mengalir deras bagai mata air yang pecah. Rasa asin dan pahit memenuhi indera pengecapnya sementara rasa sakit yang tak tertahankan menghujam setiap titik meridian dalam tubuhnya.Serangan sosok berjubah perak itu bukan hanya menghantam fisiknya, tetapi juga merusak aliran qi hingga ke tingkat paling fundamental.Setiap tarikan napas terasa seperti menelan ribuan jarum yang menusuk paru-parunya.Rong Tian terhuyung, lutut kanannya membentur tanah berbatu dengan suara berdebum pelan. Pandangannya berputar liar, dunia di sekitarnya melebur menjadi pusaran warna yang kabur.Keringat dingin membasahi dahinya, mengalir turun membaur dengan darah yang masih mengucur dari sudut bibirnya. Ia berusaha bangkit, namun tubuhnya seolah dirantai oleh beban tak terlihat, terlalu berat untuk digerakkan.Di tengah kesakitan yang mencabik-cabik kesadarannya, telinganya menangkap suara gerakan halus. Suara kain sutra yang bergesekan dengan angin, dii

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Sosok Silver Misterius.

    Rong Tian melangkah mendekat, domain energinya masih aktif di sekitarnya. Ia membungkuk untuk mengambil pedang, jari-jarinya hampir menyentuh gagang pedang yang berkilau keemasan.Tepat saat itu, langit di atas mereka mendadak berubah. Awan-awan yang tadinya putih bersih kini berputar cepat, membentuk pusaran gelap yang menakutkan. Suara gemuruh terdengar, seolah langit sendiri sedang marah.Sebuah kilatan cahaya perak menyambar dari pusat pusaran, diikuti hawa dingin yang menusuk hingga ke tulang. Langit seolah terbelah, menciptakan celah dimensi yang menampakkan kegelapan tak berujung di baliknya.Dari celah itu, satu sosok muncul.Berpakaian serba perak dengan topeng yang menutupi separuh wajahnya, sosok itu memancarkan aura kultivasi yang jauh melampaui Rong Tian dan Zarina. Hawa dingin yang memancar darinya membuat udara di sekitar membeku, menciptakan kristal-kristal es kecil yang melayang di udara.Tanpa kata, sosok itu mengulurkan tangannya. Pedang Emas Langit Barat yang terge

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kejatuhan Zarina.

    "Menarik," Zarina tersenyum tipis. "Kultivasi iblis tingkat tinggi. Tapi itu tidak cukup untuk mengalahkanku."Ia mengeluarkan sebuah botol kecil dari kantong di pinggangnya, meminumnya dalam sekali teguk. Seketika, aura qi-nya meningkat drastis, menciptakan pusaran energi ungu keemasan di sekitarnya. "“Eliksir Peningkat Qi," jelasnya dengan senyum percaya diri. "Meningkatkan kekuatan qi-ku dua kali lipat selama seratus napas."Zarina melesat maju, kali ini dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi. Kipasnya berubah menjadi pedang qi ungu yang berkilau mematikan. "Racun Pedang Ungu," serunya, mengayunkan pedang qi dalam gerakan kompleks yang menciptakan gelombang energi berbentuk bulan sabit.Rong Tian mengeluarkan sebilah pedang tipis berpegangan emas dari kantong penyimpanannya. Pedang itu berkilau dengan cahaya keemasan yang lembut, memancarkan aura kuno yang kuat. "Teknik Pedang Angin Padang Rumput Emas," ucapnya tenang."Rumput Emas Bergoyang."Dengan satu ayunan pedang yang tampa

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pertarungan di Kota Sunyi.

    Keheningan mencekam menyelimuti Altandala, kota yang beberapa saat lalu masih dipenuhi kegembiraan dan sorak-sorai.Tubuh-tubuh terbaring tak sadarkan diri di sepanjang jalan utama, wajah-wajah mereka damai seolah tertidur lelap, tidak menyadari pengkhianatan besar yang terjadi di hadapan mereka.Kelopak-kelopak mawar merah dan putih bertebaran di atas mereka, indah namun mematikan, seperti janji manis yang berujung bencana.Di tengah lautan manusia yang tak sadarkan diri, dua sosok berdiri berhadapan. Zarina "Bisik Maut" dengan gaun sutra ungu yang berkibar lembut tertiup angin, tangan lentiknya menggenggam erat Pedang Emas Langit Barat yang baru saja ia rebut dari pinggang Putri Yue Lin.Wajahnya yang cantik kini menampakkan keterkejutan yang tidak ia sembunyikan, mata ungunya melebar menatap sosok di hadapannya.Rong Tian berdiri tenang dengan pakaian sederhana pedagang Dataran Tengah, kontras dengan aura dingin yang kini mulai terasa di sekitarnya. Wajahnya yang pucat tidak menunj

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Mawar Beracun di Bawah Matahari Altandala.

    Putri Yue Lin, dengan kultivasi tingkat tingginya, bertahan lebih lama. Ia menyadari bahaya dan berusaha mengaktifkan perlindungan qi, namun racun telah terlalu banyak masuk ke dalam tubuhnya.Matanya yang keemasan menatap Zarina dengan kemarahan dan pengkhianatan sebelum akhirnya tertutup, tubuhnya yang anggun terkulai di kereta.Bairam, Dalkhan, dan Khorlan juga berusaha melawan efek racun. Mereka bangkit dari kereta masing-masing, berusaha mendekati kereta Putri Yue Lin untuk melindunginya. Namun langkah mereka goyah, dan satu per satu mereka jatuh berlutut, berusaha keras mempertahankan kesadaran."Apa... yang kau... lakukan... Zarina?" tanya Bairam dengan suara berat, berusaha bangkit namun gagal.Zarina turun dari keretanya dengan anggun, kipas sutranya menutupi sebagian wajahnya yang tersenyum puas."Hanya sedikit perubahan rencana, Bairam sayang. Tidak perlu khawatir, kalian hanya akan tidur sebentar."Bairam berusaha melancarkan jurus Cakar Elang Gurun, namun tangannya terlal

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status