Beranda / Fantasi / Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam / Pertemuan Tak Terduga di Kota Xingguang

Share

Pertemuan Tak Terduga di Kota Xingguang

Penulis: Jimmy Chuu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-25 20:23:11

Matahari telah terang di ufuk timur, menyirami Kota Xingguang dengan cahaya keemasan yang lembut. Kota Xingguang ini, yang namanya berarti "Bintang Bersinar", memang pantas menyandang nama tersebut.

Bangunan-bangunan dengan atap melengkung berwarna merah dan biru berkilau tertimpa sinar matahari pagi, sementara jalan-jalan berbatu yang lebar mulai dipenuhi penduduk yang memulai aktivitas harian mereka.

Rong Tian berdiri di balkon penginapan "Bulan dan Bintang", salah satu penginapan terbaik di Kota Xingguang.

Matanya yang tajam mengamati pemandangan kota di bawahnya.

Berbeda dengan kota-kota di Kekaisaran Bai Feng yang didominasi oleh pedagang dan pejabat pemerintahan, Kota Xingguang dipenuhi oleh kultivator dari berbagai aliran.

Di sudut jalan, sekelompok pemuda berpakaian putih dengan bordiran awan biru berlatih gerakan pedang dengan gerakan yang seirama, seperti "burung-burung yang terbang dalam formasi."

Di dekat mereka, seorang pria tua dengan jubah abu-abu duduk bersila di at
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Rahasia Pangeran Mahkota.

    Mata Xiao Hu melebar. "Pangeran Mahkota? Di sini? Apa yang...""Ssttt... Dengarkan," potong Rong Tian. Ia menajamkan pendengarannya untuk menangkap percakapan di meja tengah.Suara Pangeran Mahkota Liu Jinhai terdengar jelas, penuh percaya diri dan sedikit angkuh. "...jadi, Tetua Feng, bagaimana pendapat Anda tentang tawaranku?"Pria tertua di antara kultivator Sekte Tianyi—pria berjenggot putih panjang dengan mata tajam seperti elang—mengelus jenggotnya dengan gerakan lambat. "Tawaran Yang Mulia sangat... menarik. Tapi saya harus bertanya, mengapa Sekte Tianyi? Kami bukan lagi sekte terkuat di Dataran Tengah."Liu Jinhai tersenyum lebar, menuangkan arak ke cawan Tetua Feng dengan gerakan anggun. "Justru karena itu, Tetua Feng. Sekte Tianyi memiliki sejarah panjang dan reputasi yang tak ternoda. Kalian mungkin tidak lagi berada di puncak, tapi integritas kalian tidak diragukan. Itulah yang aku butuhkan.""Untuk apa Anda seorang pangeran, ingin menjadi Pemimpin Dunia Persilatan?" ta

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-25
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pertemuan di Bawah Rembulan.

    Malam merangkak perlahan di atas Kota Xingguang, membawa keheningan yang tidak biasa. Rembulan menggantung sempurna di langit, bagai permata putih raksasa yang dikelilingi ribuan bintang kecil. Cahayanya yang keperakan menyirami atap-atap bangunan, menciptakan bayangan-bayangan aneh yang seolah bergerak dengan kehidupannya sendiri.Namun di balik keindahan itu, ada sesuatu yang tidak wajar. Angin malam yang biasanya lembut kini terasa menggigit, membawa aroma dingin yang menusuk hingga ke tulang. Daun-daun pohon willow bergetar meski tidak ada angin kencang, seolah berbisik tentang bahaya yang mengintai. Bahkan hewan-hewan malam yang biasanya riuh kini terdiam, menciptakan kesunyian yang mencekam."Zi Shi! Waktu Zi Shi telah tiba!" Suara petugas kota memecah keheningan, diikuti dentangan gong yang bergema di seluruh penjuru. Pria tua itu berjalan dengan lentera di tangan, tongkat kayu di tangan lainnya mengetuk-ngetuk jalan berbatu. "Pastikan semua aman! Kunci pintu rumah, karena

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-26
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pengeroyokan Tak Tahu Malu.

    Raja Kelelawar Hitam mengedarkan pandangannya, menghitung jumlah lawan. Dua pemimpin sekte dengan kultivasi tingkat tinggi, ditambah belasan murid elit—bahkan dengan kemampuannya, ini bukan pertarungan yang mudah."Kau telah merencanakan ini," bisiknya pada Pangeran Mahkota, suaranya terdengar dipenuhi kebencian.Pangeran Mahkota tersenyum tipis. "Selalu ada rencana cadangan, Raja Kelelawar Hitam."Tetua Feng Yuxian dan Biksu Agung Tian Kong bergerak bersamaan, melancarkan serangan kombinasi yang mematikan. Pedang Tetua Feng menciptakan gelombang qi biru yang membelah udara, sementara tasbih Biksu Tian Kong memancarkan cahaya keemasan yang membentuk telapak Buddha raksasa.WUUUT!Raja Kelelawar Hitam langsung melepaskan cengkeramannya pada leher Pangeran Mahkota. Dia tinggi dengan gerakan yang menyerupai kelelawar terbang. Ia melakukan salto di udara, jubahnya berkibar seperti sayap hitam yang membentang, menghindari kedua serangan dengan keanggunan yang menakjubkan.Saat ia melay

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-26
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Ending Pertarungan Sengit

    Pertarungan meningkat intensitasnya. Empat belas kultivator tingkat tinggi melawan satu Raja Kelelawar Hitam. Mereka bergerak begitu cepat hingga mata biasa hanya bisa melihat kilatan cahaya dan bayangan yang saling berkejaran. Pohon-pohon willow tercabik, batu-batu hancur, permukaan kolam beriak liar seolah dilanda badai.Namun, meski jumlahnya jauh lebih banyak, keempat belas kultivator itu kesulitan mendaratkan serangan berarti pada Raja Kelelawar Hitam. Sosok iblis kelelawar ini bergerak seperti hantu di antara mereka, muncul dan menghilang sesuka hati, melancarkan serangan yang mematikan lalu menghilang sebelum serangan balasan datang."Empat belas melawan satu, dan kalian masih kesulitan?" Raja Kelelawar Hitam tertawa, suaranya bergema dari segala arah. "Sungguh memalukan. Bahkan anak kecil di pasar bisa menghitung lebih baik dari kemampuan kalian bertarung."Salah satu Pengawal Bayangan—wanita dengan cambuk berduri—menggeram marah. "Berhenti bermain-main dan hadapi kami den

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-26
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kemakmuran Dataran Tengah.

    Jika Kekaisaran Bai Feng di wilayah barat adalah tanah kontras yang tajam — antara kemiskinan yang mencekik dan kemewahan yang membutakan — maka Kekaisaran Tian Yuan di Dataran Tengah adalah lukisan harmoni yang sempurna. Jalan-jalan berbatu yang rata dan bersih, rumah-rumah bertingkat dengan atap melengkung yang indah, dan taman-taman yang tertata rapi dengan pavilion-pavilion anggun di setiap sudut kota.Rong Tian dan Xiao Hu berdiri di atas bukit kecil, memandang hamparan sawah yang menguning di kejauhan. Petani-petani bekerja dengan gembira, menggunakan alat-alat pertanian yang jauh lebih maju dibanding di Kekaisaran Bai Feng. Bahkan sistem irigasi mereka menggunakan roda air yang digerakkan oleh energi qi, memungkinkan air mengalir melawan gravitasi ke ladang-ladang yang lebih tinggi."Shizun, lihat itu!" Xiao Hu menunjuk ke arah sebuah kereta yang bergerak tanpa kuda, didorong oleh mekanisme rumit dengan formasi qi yang berpendar kebiruan. "Para ahli dan tenaga teknis meranc

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-27
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Murid-murid Akademi Linchuang.

    Karena lapar, Rong Tian memilih untuk mampir di sebuah restoran bernama "Sembilan Rasa Surgawi" di distrik tengah kota. Ini adalah restoran bertingkat tiga ini terkenal dengan hidangan khasnya—bebek panggang dengan saus plum yang konon bisa membuat orang biasa merasakan sensasi qi seperti kultivator selama beberapa saat."Kita akan makan di lantai dua," kata Rong Tian pada kusir mereka, seorang pria paruh baya bernama Lao Wang yang telah menemani mereka sejak Kota Xingguang. "Pemandangannya lebih baik dari sana," katanya.Xiao Hu sebagai anak dari kota kecil di Kekaisaran Bai Feng, kini di ibukota sebuha negri yang modern, seketika ia diliputi rasa antusias."Aku ingin makan yang banyak... Daging setengah kati, pasti akan aku lahap," ujarnya dengan ekspresi sedikit rakus. Tapi Rong Tian hanya tertawa, dan kusir kereta hanya menggelengkan kepala.Mereka bertiga memasuki restoran yang ramai pada saat itu penuh dengan konsumen, seiring jam makan siang. Lantai satu hampir penuh, dengan

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-27
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Hantu Lapar yang Tak Kasat Mata

    Suasana di Restoran Sembilan Rasa Surgawi berubah secepat awan musim panas yang tertiup angin kencang. Para pengunjung yang semula menikmati hidangan lezat dengan tenang kini berdiri, berkerumun, dan menunjukkan wajah tidak senang. Bisikan-bisikan halus berubah menjadi gumaman keras, lalu teriakan penuh kemarahan yang ditujukan pada tiga orang asing yang berani menentang murid-murid Akademi Linchuan."Sungguh tidak tahu diri! Berani sekali menentang Tuan Muda Zhao Yun!" seorang pedagang gemuk dengan jubah sutra berwarna hijau tua berseru, sumpit masih tergenggam di tangannya yang gemuk.Seorang wanita paruh baya dengan perhiasan jade yang berkilauan mengangguk setuju. "Lihat pakaian mereka. Seperti 'katak di dasar sumur yang tidak pernah melihat luasnya samudra'. Pasti orang kampung yang tidak tahu aturan.""Mereka pasti tidak tahu siapa Nona Kelima dari Istana Timur," tambah seorang pejabat dengan topi resmi. "Bahkan Gubernur Provinsi Barat harus membungkuk tiga kali di hadapannya!

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-28
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Jarum-jarum Perak

    Rasa panik melanda..."Apa yang..." Zhao Yun tiba-tiba merasakan tekanan luar biasa di punggungnya, seolah seluruh Gunung Kunlun runtuh dan menimpanya. Tulang-tulangnya berderak menyakitkan, meridian qi-nya yang kuat mendadak terasa tersumbat seperti sungai yang dibendung batu besar. Kakinya gemetar hebat, lututnya melemas seperti jeli, dan dalam hitungan detak jantung, ia sudah tengkurap di lantai kayu restoran dengan wajah menghantam permukaan keras dengan suara 'duk' yang menyakitkan."AAAARGHHH!" Jeritannya memenuhi seluruh ruangan, bergema hingga ke sudut-sudut terjauh restoran. "Punggungku! Ada sesuatu di punggungku! Berat sekali! Tolong... tolong aku!"Para pengunjung terkesiap, beberapa wanita bahkan menjerit ketakutan. Murid-murid Akademi Linchuan membelalakkan mata tidak percaya, wajah mereka pucat seperti kertas. Bagaimana mungkin Tuan Muda Zhao yang terkenal dengan "Telapak Penghancur Gunung" dan kekuatan qi internalnya yang luar biasa bisa terjatuh begitu saja, seper

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-28

Bab terbaru

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Darah dan Pasir: Kebangkitan Tuan Muda Iblis.

    Selama tiga bulan penuh, Rong Tian tenggelam dalam kultivasi intensif.Waktu seolah kehilangan maknanya di gua itu. Kadang-kadang, sosok muda Xiao Hu muncul di mulut gua, membawa perbekalan dari Kota Biramaki.Ia tidak pernah berani mengganggu gurunya yang sedang dalam kondisi kultivasi mendalam, hanya meninggalkan makanan dan ramuan di dekat pintu masuk sebelum kembali menuruni tebing dengan langkah ringan yang menunjukkan kemajuan qinggong-nya.Xiao Hu sendiri telah mengalami kemajuan pesat. Di bawah bimbingan tidak langsung Rong Tian dan dengan bantuan manual kultivasi dasar yang diberikan padanya, bocah pengemis itu kini telah mencapai Ranah Awal level 3.Tubuhnya yang dulu kurus kering kini mulai menunjukkan otot-otot yang padat, dan matanya yang dulu redup oleh kelaparan kini bersinar dengan kewaspadaan seorang kultivator muda.Yang mengejutkan, Xiao Hu tidak mengikuti jalur kultivasi iblis seperti gurunya.Sebuah manual kultivasi peninggalan Dinasti Xi Tian yang Rong Tian temuk

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Tablet Emas dan Benih yang Terkutuk.

    Rong Tian kemudian beralih ke Tian Guan Zong yang berusaha bangkit dengan bertumpu pada pedangnya.Dengan satu tendangan ringan, ia mengirim pedang itu terbang, membuat Tian Guan Zong jatuh kembali ke lantai. Tangannya yang cepat meraih kubus kristal berisi Benih Rumput Emas dari kantong penyimpanan Tian Guan Zong."Kau... tidak tahu apa yang kau lakukan, anak muda," ucap Tian Guan Zong di antara batuk darahnya. "Kedua harta itu tidak boleh disatukan..."Rong Tian hanya tersenyum tipis, memasukkan kedua harta karun legendaris itu ke dalam kantong penyimpanannya.Kemudian, dengan gerakan yang mengejutkan semua orang, ia melompat tinggi ke udara, menembus atap aula yang terbuat dari kayu keras seolah itu hanyalah kertas tipis.Para tamu undangan bergegas keluar aula, mendongak ke langit untuk melihat sosok Rong Tian yang kini melayang di udara seperti burung rajawali.Cahaya bulan menyinari sosoknya yang gagah, jubah hitamnya berkibar tertiup angin malam. Dengan satu gerakan anggun, ia

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Dua Master vs. Sang Iblis.

    Energi qi keemasan berputar di sekitar Rong Tian seperti badai pasir, menyerang dari segala arah dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa.Nyonya Huang dan Tian Guan Zong berusaha bertahan, menggunakan harta karun mereka untuk menciptakan perisai pelindung, namun serangan Rong Tian terlalu kuat dan terlalu cepat."Naga Emas Menyembur," serunya, melanjutkan ke jurus kelima.Energi qi keemasan berkumpul di ujung pedangnya, membentuk kepala naga yang mengaum sebelum melesat dengan kecepatan luar biasa. Lantai aula bergetar hebat saat energi naga itu menyerang, meninggalkan jejak keemasan di udara.Nyonya Huang menggigit bibirnya hingga berdarah, matanya berkilat marah."Tidak kusangka seorang bocah berani menentang dua pemimpin sekte bintang lima sekaligus!" Ia mengaktifkan kekuatan penuh Tablet Emas Langit Barat, menciptakan kubah energi merah keunguan yang melindunginya.Tian Guan Zong tidak kalah murka. Dengan gerakan cepat, ia mengeluarkan seluruh kekuatan Benih Rumput Emas, men

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Teknik Pedang Angin Padang Rumput.

    Tian Guan Zong tidak kalah cepat. Tangannya bergerak dalam pola yang berbeda, menciptakan gelombang qi putih kebiruan dengan semburat hijau yang membentuk sembilan bintang bercahaya di sekitarnya."Formasi Bintang Utara," balasnya dengan suara dalam yang bergema.Kedua serangan melesat ke arah Rong Tian dari dua arah berbeda, menciptakan pemandangan spektakuler berupa gelombang energi merah keunguan dan putih kebiruan yang menyatu dalam pusaran mematikan.Udara bergetar hebat oleh kekuatan dahsyat yang dilepaskan, menciptakan angin kencang yang membuat jubah dan rambut para penonton berkibar liar.Namun Rong Tian tetap berdiri tenang di tempatnya, seolah tidak melihat bahaya yang mendekat. Saat kedua serangan hampir mencapainya, ia akhirnya bergerak.Dengan gerakan yang hampir tidak terlihat oleh mata biasa, ia mengaktifkan Jaring Kegelapan, salah satu jurus iblis tingkat tinggi yang ia kuasai."Jaring Kegelapan," bisiknya, suaranya hampir tidak terdengar.Seketika, energi qi hitam pe

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Tawaran Menggoda di Aula.

    Aula Bunga Peony yang megah kini menjadi saksi bisu pertarungan kekuasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah dunia persilatan.Udara terasa berat oleh sisa-sisa energi qi yang saling bertabrakan, menciptakan lapisan tipis kabut spiritual yang berpendar dalam berbagai warna.Lantai marmer yang semula putih bersih kini dipenuhi retakan dan kawah kecil, bukti nyata dari pertarungan dahsyat antara Nyonya Huang Wenling dan Tian Guan Zong.Para tamu undangan berdiri mematung di pinggir aula, wajah mereka pucat oleh ketakutan dan kekaguman. Tidak ada yang berani bersuara, bahkan untuk berbisik.Semua mata tertuju pada tiga sosok yang berdiri di tengah aula: Nyonya Huang Wenling dengan Tablet Emas Langit Barat, Tian Guan Zong dengan Benih Rumput Emas, dan Rong Tian yang baru saja bangkit dari kursi kehormatannya.Nyonya Huang Wenling adalah yang pertama memecah keheningan. Dengan gerakan anggun yang diperhitungkan, ia melangkah mendekati Rong Tian. Gaun hitamnya yang mewah ber

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pedang Pemurnian Langit vs Peony Abadi.

    Namun, Tian Guan Zong tidak bergerak hingga detik terakhir.Dengan gerakan cepat yang hampir tidak terlihat, ia mengangkat telapak tangannya, menciptakan perisai qi putih kebiruan berbentuk bintang delapan sudut."Perisai Bintang Utara," ucapnya tenang.Bunga peony bertabrakan dengan perisai bintang, menciptakan ledakan energi kedua yang lebih kuat dari sebelumnya. Lantai marmer di bawah kaki mereka retak lebih dalam, serpihan-serpihan kecil melayang ke udara sebelum jatuh kembali seperti hujan kristal.Tanpa jeda, Tian Guan Zong melancarkan serangan balasan. Ia mencabut pedangnya dengan gerakan cepat, menciptakan suara berdenting yang tajam membelah udara. Pedang panjang berwarna biru langit itu berkilau tertimpa cahaya, memancarkan aura suci yang membuat beberapa kultivator iblis mundur dengan tidak nyaman."Pedang Pemurnian Langit," serunya, mengayunkan pedang dalam gerakan melintang.Sebuah gelombang qi putih kebiruan melesat dari ujung pedangnya, membentuk bulan sabit raksasa yan

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Duel Takdir Dunia Persilatan.

    Sosok tinggi besar melangkah masuk dengan langkah mantap yang membuat lantai marmer bergetar.Ia mengenakan jubah putih bersih dengan bordiran awan biru yang rumit, kontras dengan rambutnya yang putih seperti salju namun wajahnya yang tampak tidak lebih dari empat puluh tahun.Matanya yang tajam seperti elang memancarkan aura kewibawaan yang tidak bisa dibantah, sementara tangannya yang besar menggenggam sebuah pedang panjang dalam sarung berwarna biru langit."Tian Guan Zong!" bisik beberapa orang dengan suara terkesiap."Pemimpin Sekte Cahaya Surgawi dari Gunung Lima Awan!""Kultivator legendaris dari Utara!"Bisikan-bisikan kagum dan ketakutan memenuhi aula saat sosok legendaris itu melangkah maju dengan tenang.Di belakangnya, belasan murid Sekte Cahaya Surgawi berpakaian biru langit mengikuti dengan sikap hormat, membentuk formasi yang rapi dan teratur.Wajah Nyonya Huang mengeras, senyum percaya dirinya lenyap digantikan ekspresi waspada. Tangannya yang tadinya terulur untuk men

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Era Baru Dunia Persilatan.

    Kesunyian yang mencekam menyelimuti Aula Bunga Peony setelah pertarungan spektakuler antara Nyonya Huang Wenling dan Guru Negara Long Jian.Udara terasa berat oleh sisa-sisa energi qi yang bertabrakan, menciptakan lapisan tipis kabut spiritual yang berpendar kemerahan di bawah cahaya lentera kristal.Guru Negara Long Jian telah dibawa keluar oleh murid-muridnya, meninggalkan bekas darah yang mengering di lantai marmer putih sebagai pengingat akan kekuatan luar biasa sang pemimpin Sekte Hehuan.Nyonya Huang Wenling berdiri di tengah panggung dengan postur sempurna, gaun hitamnya yang mewah tidak menunjukkan sedikit pun kusut meski baru saja menyelesaikan pertarungan.Wajahnya yang cantik dihiasi senyum tipis penuh kepuasan, matanya yang tajam menyapu seluruh ruangan dengan tatapan seorang penguasa yang yakin akan kekuasaannya.Seperti air sungai yang mengalir setelah bendungan terbuka, bisikan-bisikan mulai memenuhi aula. Para anggota sekte iblis tidak bisa menyembunyikan kegembiraan m

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Garis Pertempuran Dunia Persilatan.

    Dengan satu gerakan anggun, kedua tangannya terangkat ke atas. Sembilan bunga peony yang melayang di sekitarnya tiba-tiba bergabung, membentuk satu bunga raksasa yang ukurannya sebanding dengan pedang qi Long Jian.Bunga itu berputar dengan kecepatan luar biasa, menciptakan pusaran energi yang menarik debu dan partikel cahaya ke dalamnya."Peony Abadi: Pengurai Surga dan Bumi," bisiknya, namun suaranya terdengar jelas di seluruh aula yang kini sunyi senyap.Bunga peony raksasa itu melesat ke atas, langsung menuju pedang qi Long Jian. Udara di sekitarnya bergetar hebat, menciptakan gelombang suara yang membuat telinga berdenging.Cahaya merah keunguan dan biru keperakan bertabrakan di udara, menciptakan ledakan energi yang membutakan untuk sesaat.Saat semua orang bisa melihat kembali, pemandangan yang menyambut mereka membuat napas tercekat. Pedang qi Long Jian telah hancur berkeping-keping, serpihan-serpihannya melayang di udara seperti kristal es yang perlahan jatuh ke lantai.Semen

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status