Home / Urban / Pewaris Naga Majapahit / Bab 148. MAKAN MALAM SURPRISE

Share

Bab 148. MAKAN MALAM SURPRISE

Author: MN Rohmadi
last update Huling Na-update: 2025-04-17 21:18:00

Bab 148. MAKAN MALAM SURPRISE

Intan Warsito segera balas melambai ke arah wanita yang melambaikan tangannya, Jaka Kelud mengikuti arah pandangan Intan dan dia juga melihat seorang wanita di dalam mobil MPV mewah berwarna putih itu.

Setelah melihat keberadaan wanita paruh baya itu, sambil tetap memegang ponselnya, Intan segera mengajak Jaka Kelud untuk mendatangi wanita itu.

“Jaka, temani aku menemui tante Melati,” ucap Intan Warsito sambil menggandengan tangan Jaka Kelud, sebagai tanda kalau dia tidak ingin ajakannya ditolak.

Dengan tanpa daya Jaka kelud mengikuti langkah Intan Warsito menuju mobil MPV mewah yang terparkir di luar kampus.

Wanita paruh baya yang ada di dalam mobil MPV mewah tampak senang melihat Intan Warsito datang ke arahnya bersama Jaka Kelud.

“Tante, tidak biasanya tante bermain ke kampus Intan,” ucap Intan Warsito sambil sungkem menjabat tangan Melati Sugiri sambil mencium punggung tangannya.

“Iya, kebetulan saja tante lewa
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 183. GAYA INTEROGASI JAKA KELUD

    Bab 183. GAYA INTEROGASI JAKA KELUD Dengan langkah santai Jaka Kelud mengedarkan Prananya untuk memindai aura manusia di dalam gudang nomor 51 ini. Seperti berada di rumahnya sendiri, Jaka Kelud memasuki bagian dalam gudang yang ternyata adalah tempat penyimpanan barang-barang kebutuhan rumah tangga, seperti kasur dan lainnya. Jaka Kelud terus berjalan hingga ke bagian belakang gudang, yang ternyata digunakan sebagai tempat istirahat para karyawan. Di salah satu ruangan berukuran lima kali tujuh meter, ada puluhan tempat tidur yang tertata rapi seperti di sebuah barak militer. Diatas tempat tidur yang terbuat dari besi, terlihat ada lima orang pria yang sedang terlelap dalam mimpi indah. Tangan Jaka Kelud langsung di kibaskan, seketika kelima pria yang sedang terlelap semakin lelap saja tidurnya setelah terkena totokan jarak jauh. Jaka kelud mendekat kesalah satu tempat tidur terdekat, kembali tangannya dikibaskan. Seketika kesadaran pri

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 182. MENYATRONI GUDANG NOMOR 51

    Bab 182. MENYATRONI GUDANG NOMOR 51 Sreettt… Perlahan kaca jendela diturunkan Jaka Kelud untuk melihat orang yang mengetuk kaca jendela mobilnya. “Siapa kamu? Kamu maling ya?” Jaka Kelud langsung menegur orang yang mengetuk kaca jendela mobilnya. Bukannya menjawab pertanyaan Jaka Kelud, orang yang mengetuk kaca jendela mobilnya malah balik bertanya. “Kamu yang maling, untuk apa kamu memarkirkan mobilnya disini dari tadi kalau bukan sedang memata-matai wilayah ini?” “Ha ha ha ha… ada maling teriak maling. Memangnya saya harus laporan kepadamu kalau saya ingin istirahat di tempat ini?” “Istirahat? Kalau kamu niat untuk istirahat sebaiknya pulang ke rumah atau pergi ke hotel, alih-alih berhenti di pinggir jalan.” “Kenapa harus pulang kerumah atau ke hotel, kalau bisa tiduran di pinggir jalan tanpa harus membayar sewa hotel? Ha ha ha ha kamu ini aneh, sudah sana pergi jangan ganggu istirahat saya,” usir Jaka Kelud sambil kembali menutup kaca

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 181. AJIAN PELULUH SUKMA

    Bab 181. AJIAN PELULUH SUKMA Kepala Jaka Kelud langsung pusing mendengar jawaban petugas humas yang menemuinya. Seandainya saja tidak khawatir akan membuat perusahaan ekspedisi ini kacau, tentu dia akan memaksa pria didepannya untuk mengatakan yang dia tanyakan. Saat Jaka Kelud akan berpamitan, tiba-tiba saja sekelebatan ingatan tentang sebuah Ajian yang bisa mempengaruhi pikiran orang masuk kedalam memorinya. Niat hati untuk pergi meninggalkan perusahaan ekspedisi ini segera di urungkan, dalam hatinya Jaka Kelud merapal sebuah mantra Ajian Peluluh Sukma. Setelah menghela nafas pelan, Jaka Kelud segera menatap pria yang ada di depannya dengan tatapan tajam. Tiba-tiba saja pria di depannya merasa kalau saat dia menatap mata Jaka Kelud, dia seperti berada di tengah-tengah gurun hijau yang sangat luas. Dia berdiri sendirian sejauh mata memandang, yang terlihat hanyalah rumput menghijau dengan langit membiru di atasnya yang tanpa awan sedi

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 180. MENCARI PARA PELAKU

    Bab 180. MENCARI PARA PELAKU Dalam mimpinya Jaka Kelud seakan sedang menonton sebuah adegan film action yang sangat mendebarkan. Karena setiap detail kejadian bisa dilihat dengan sangat jelas, bahkan bisa di lihat dari atas seperti dari drone atau pesawat terbang. Mata Jaka terus menatap ke arah mobil yang membawa sopir truk Box itu, hingga dia bisa melihat plat nomor mobil itu dengan sangat jelas. Setelah melihat kepergian mobil yang membawa pergi sopir truk Box itu, pandangan Jaka Kelud segera kembali ke arah mobil sedan hitam yang di tabrak truk Box itu. “Apa? Bukankah itu Om Rustam Buwono? Bagaimana bisa, saya melihat kejadian ini? Apakah ini benar, seperti kejadian yang membuat Om Rustam terluka?” Akhirnya dalam pandangan mimpi Jaka kelud, dia bisa melihat dengan jelas, ketika beberapa warga berhasil membuka pintu mobil yang ringsek. Dan mata Jaka Kelud membelalak lebar, ketika melihat pria yang dikeluarkan dari dalam mobil sedan hitam itu

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 179. MIMPI ANEH

    Bab 179. MIMPI ANEH “Pak dokter, apakah yang anda katakan ini betulan?” sambil memegangi tangan dokter Sasongko, Sugeng Buwono berkata dengan ekspresi penuh dengan tanda tanya. Dokter Sasongko tersenyum, kemudian menganggukan kepalanya alih-alih menjawab pertanyaan kakek Sugeng Buwono. Begitu mendapat jawaban dari dokter Sasongko, seketika semua orang langsung tersenyum gembira, kecuali dua orang yang sedang memasang ekspresi gembira tapi palsu. “Pak dokter, cepat antar saya ke ruang ICU untuk bertemu dengan suamiku,” dengan rasa gembira yang meluap, Melati Sugiri segera meminta dokter Sasongko untuk memimpin jalan menuju ruang ICU. Akhirnya semua orang di ruang VVIP, segera pergi ke ruang ICU untuk melihat keadaan Rustam Buwono. Karena baru saja tersadar dari komanya, sehingga Rustam Buwono masih dibiarkan tinggal di ruang ICU, agar bisa di pantau kesehatan dengan lebih intensif lagi. Seketika ruang ICU dipenuhi dengan keluarga Buwono yang me

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 178. PRANA PENYEMBUHAN

    Bab 178. PRANA PENYEMBUHAN “Nah, sepertinya saraf kecil itu yang menyebabkan pendarahan otak dan ada memar di otaknya yang perlu disembuhkan. Dan itu juga masih ada sisa darah yang belum dibersihkan,” gumam Jaka Kelud dengan mata terus memeriksa seisi kepala Rustam Buwono. Setelah memastikan luka yang ada di dalam kepala Rustam Buwono, tangan Jaka Kelud yang menempel di ubun-ubun kepalanya segera saja menyalurkan energi Prana ke bagian kepalanya. Keajaiban segera terjadi, sesaat setelah Jaka Kelud menempelkan tangannya di kepala Rustam Buwono. Sisa-sisa darah yang belum tuntas di bersihkan di dalam otak, secara ajaib menghilang dan keluar dari batok kelapa berubah menjadi uap. Dengan Mata Prananya, Jaka Kelud bisa memastikan setiap luka di dalam kepala Rustam Buwono kembali normal dan mengalami peremajaan dengan sangat ajaib. Rasa hangat dari Prana Jaka Kelud langsung membuat kinerja saraf serta jaringan yang ada di kepala Rustam Buwono menjadi beker

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 177. MATA PRANA X RAY

    Bab 177. MATA PRANA X RAY Dokter Sasongko menatap pemuda di depannya dengan tatapan curiga sambil menanyakan profesi Jaka Kelud. “Saya bukan seorang dokter, tapi saya bisa memberi pertolongan pertama kepada seseorang yang terluka.” “Ha ha ha ha…. kamu ini lucu sekali anak muda. Memangnya Rumah Sakit ini disamakan dengan sekolahan yang hanya mengajarkan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan? Tolong anak muda, kalau bicara itu lihat situasi dan tempatnya,” kata dokter Sasongko dengan nada mengejek. Jaka kelud sama sekali tidak tersinggung ataupun marah dengan perkataan dokter Sasongko. Tentu saja dia tahu maksud dari perkataannya yang merendahkan kemampuan pengobatan yang dimilikinya. Jaka tidak menyalahkan jalan pikiran dokter Sasongko yang merupakan seorang profesor atau ahli bedah otak yang sangat terkenal. Sedangkan pada saat ini Rustam Buwono sedang di tangani olehnya, bahkan dia juga sedang berusaha dengan keras untuk menyembuhkan luka

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 176. DI USIR DARI KANTOR DOKTER

    Bab 176. DI USIR DARI KANTOR DOKTER Petugas bagian Informasi itu tidak langsung menjawab pertanyaan Jaka Kelud, dia malah memandangi sosok Jaka Kelud dari atas sampai bawah dengan tatapan curiga. “Bapak ini apanya pak Rustam kalau boleh tahu?” “Saya kenalannya, kebetulan saya sedang menjenguk bersama teman saya di ruang VVIP nomor sepuluh.” “Oh, bapak beneran temannya pak Rustam?” Nada bicara karyawan bagian Informasi terdengar mulai ramah, setelah Jaka Kelud mengaku sebagai temannya Rustam Buwono. “Tentu saja benar, untuk apa saya berbohong tidak ada untungnya.” “Ha ha ha ha… maaf, saya hanya tidak ingin memberikan informasi kepada yang tidak berkepentingan saja. Tunggu sebentar biar saya cek dulu.” Kemudian petugas bagian informasi segera sibuk di depan komputernya dan terlihat sedang mengetik sesuatu di keyboardnya. Tak lama kemudian, petugas itu segera memandang kearah Jaka Kelud. kali ini tatapannya terlihat serius, sebelum akhirn

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 175. SUGENG BUWONO KEPALA KELUARGA KONGLOMERAT BUWONO

    Bab 175. SUGENG BUWONO KEPALA KELUARGA KONGLOMERAT BUWONO “Bukan gadis itu, kalau gadis itu saya sudah tahu. Maksudku siapa anak muda itu,” kata kakek Sugeng Buwono sambil menatap kearah Jaka Kelud yang sedang berdiri sambil menyandarkan punggungnya di dinding Rumah Sakit. “Oh dia. Dia itu temannya Intan,” kata Melati Sugiri sambil tersenyum ke arah Jaka kelud kemudian mengalihkan pandangannya kembali ke Sugeng Buwono atau ayah mertuanya. “Iya, saya juga tahu dia temannya nak Intan. Kan dia datang ke Rumah Sakit ini bersama nak Intan, yang saya ingin tanyakan adalah apakah kita pernah mengenal dia atau keluarganya?” Begitu mendengar perkataan Sugeng Buwono, semua orang seketika memusatkan pandangannya ke arah Jaka Kelud, dan memandangnya dengan tatapan penuh selidik. Sementara itu Jaka Kelud yang sedang menjadi pusat perhatian semua orang tampak serba salah, dan menggaruk rambutnya yang tidak gatal sambil tersipu malu. Melati Sugiri yang mendapat per

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status