Bab 353. TINGGAL DI KELUARGA BUWONO Hanya ada satu kekurangan dari pesta pertunangan ini, yaitu tidak adanya warga lereng gunung Kelud yang menghadiri acara ini. Hal ini tentu saja sangat wajar, karena acara ini diadakan oleh keluarga Buwono dan keluarga Warsito yang notabene adalah keluarga konglomerat. Jadi mereka sama sekali tidak memikirkan kehadiran warga desa, apalagi mereka juga sudah tahu, kalau Jaka kelud hanya hidup berdua saja dengan Suminten. Semua orang tampak memakai pakaian mewah, dari ratusan orang ini hanya satu orang yang memakai pakaian sederhana, siapa lagi kalau bukan Suminten. Meskipun Jaka Kelud sudah membelikan pakaian yang cukup bagus, akan tetapi tentu saja jauh berbeda dengan pakaian yang dikenakan keluarga Buwono maupun keluarga Warsito. Mereka memakai pakaian yang dirancang khusus oleh desainer terkenal dengan harga yang cukup mahal. Dan pada saat keluarga Buwono serta keluarga Warsito berramah tamah dengan semua ta
Bab 352. PERTUNANGAN JAKA KELUD DENGAN INTAN WARSITO Mendengar perkataan kakek Sugeng Buwono, Suminten tampak bingung. Dia menatap Jaka Kelud seakan ingin bertanya, ada apalagi yang akan terjadi. Jaka Kelud hanya tersenyum dan menenangkan Suminten dengan membelai tangannya. Mendapat belaian dari Jaka Kelud, rasa penasaran Suminten seketika menjadi berkurang. Sementara itu dada Intan tampak berdebar-debar ketika mendengar perkataan kakek Sugeng Buwono. Demikian juga dengan Rustam Warsito dan Camelia Widodo kedua orang tua Intan, tentu saja mereka senang mendengar perkataan kakek Sugeng Buwono. Semua orang tampak serius menunggu kelanjutan dari perkataan kakek Sugeng Buwono. “Bu Suminten, sebelumnya kami sudah membicarakan perjodohan Jaka Kelud dengan Intan Warsito, apakah bu Suminten sudah mengenal nak Intan Warsito dan bisa merestui perjodohan ini?” kata kakek Sugeng Buwono sambil memandang ke arah Suminten sambil tersenyum. Suminten mengarahkan p
Bab 351. KEPUTUSAN YANG BIJAK Mata Suminten tampak mulai mengembun ketika menceritakan tentang kisah dirinya dan Jaka Kelud. Hal ini tentu saja membuat Jaka Kelud semakin merasa tidak nyaman dan tidak bisa meninggalkan Suminten begitu saja, setelah dia menemukan orang tua kandungnya. Jaka Kelud sendiri yang telah dirawat dengan penuh kasih sayang oleh Sarno dan Suminten, tentu saja lebih memilih orang tua angkatnya daripada memilih orang tua kandungnya. Apalagi dia juga telah dididik untuk tidak silau dengan kekayaan yang dimiliki orang lain. Menurut orang tua angkatnya, rezeki orang itu sudah diatur sama yang Maha Kuasa, Alloh ta’ala. Yang terpenting bagi kita adalah mensyukuri nikmat yang kita dapat, sedikit atau banyak itu juga sudah diatur oleh Alloh ta'ala. Jaka Kelud diajarkan untuk selalu bersyukur atas semua nikmat dan rezeki yang didapatkan. Sementara itu Melati Sugiri yang mendengar perkataan Suminten tampak terdiam. Seb
Bab 350. JADWAL TINGGAL Mendengar perkataan Melati Sugiri, Suminten segera menatap Jaka Kelud dan wanita kaya di depannya dengan perasaan haru. Sementara itu Jaka Kelud yang mendengar perkataan Suminten tampak terharu dan merasakan apa yang dirasakan orang tua angkatnya ini. “Bu, ibu jangan khawatir. Meskipun Jaka Kelud sudah menemukan orang tua kandungnya, tapi Jaka tetap akan selalu menyayangi ibu dan merawat ibu, apalagi ibu sudah tidak punya siapa-siapa lagi selain Jaka.” Mendengar perkataan Jaka Kelud, seketika semua orang tampak menjadi bingung. Terutama Kakek Sugeng Buwono yang mengharapkan Jaka Kelud tinggal di Mansion Buwono bersama mereka. Akan tetapi saat mendengar perkataannya, seketika perasaan mereka menjadi bimbang dan merasa kesal dengan perkataannya. “Jaka, kamu kan sudah menemukan orang tua kandungmu. Apa tidak sebaiknya kamu tinggal bersama kami?” kata Kakek Sugeng Buwono mencoba membujuk Jaka Kelud. Perkataan kakek Sugen
Bab 349. KEBESARAN HATI SUMINTEN Yang paling penasaran dengan panggilan Ratih kepada Suminten dengan panggilan Mbok adalah Camelia Widodo. Dalam hati dia sudah menebak, kalau orang tua angkat Jaka Kelud berasal dari desa dan terbiasa dengan pekerjaan kasar. “Ratih, buatkan teh manis.” “Baik bu,” kata Ratih yang segera pergi ke dapur untuk membuatkan teh manis untuk suguhan para tamu. Setelah Ratih pergi ke dapur, kakek Sugeng Buwono tampak tidak sabar untuk memperkenalkan diri. Kemudian kakek Sugeng Buwono pura-pura terbatuk untuk memecahkan kesunyian dan berkata, “Maaf sebelumnya, Bu Suminten, perkenalkan kami adalah keluarga kandung Jaka Kelud.” Dada Suminten seakan diketuk dengan palu Godam ketika mendengar perkenalan dari kakek Sugeng Buwono. Suminten tetap diam menunggu apa yang akan dikatakan kakek Sugeng Buwono, sambil menatap kearah Jaka Kelud dan Rustam Buwono yang mempunyai wajah sangat mirip. Kakek Sugeng Buwono sengaja
Bab 348. BERKENALAN DENGAN SUMINTEN “Apakah ini benar-benar rumah Jaka Kelud?” kata Rustam Warsito saat mobilnya berhenti didepan pintu gerbang rumah Jaka Kelud. “Ternyata orang tua angkat Rangga, ekonominya cukup bagus. Lihat, rumahnya saja begitu bagus. Jadi kehidupan Rangga selama ini pastilah cukup baik,” kata Sugeng Buwono yang duduk di kursi penumpang sambil memperhatikan rumah Jaka Kelud dari kaca mobil. Sementara itu setelah berhenti didepan pintu gerbang, Jaka Kelud segera keluar dari mobil untuk membuka pintu gerbangnya. Seperti kejadian sebelum-sebelumnya, Ratih yang mendengar ada mobil berhenti didepan pintu gerbang, segera berlari keluar dari rumah untuk membukakan pintu gerbang setelah melihat mobil Jaka Kelud datang. “Biar Ratih yang bukakan pintunya mas,” kata Ratih yang dengan sigap membuka pintu gerbang. Setelah Ratih menawarkan diri untuk membuka pintu gerbang Jaka Kelud segera masuk ke mobilnya. Tak lama kemudian empat mobil me