Beranda / Urban / Pewaris Naga Majapahit / Bab 248. ISTANA DI ATAS AWAN

Share

Bab 248. ISTANA DI ATAS AWAN

Penulis: MN Rohmadi
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-03 23:08:17

Bab 248. ISTANA DI ATAS AWAN

Tiba-tiba saja sosok Jaka Kelud muncul begitu saja di atas lautan pasific, melayang di antara awan putih yang berarak.

Karena pada dasarnya Jaka Kelud bisa terbang, maka dia dengan mudah melayang diatas awan putih yang berarak seperti kumpulan kapas tebal.

Sosok Jaka Kelud seperti menyatu dengan luasnya awan putih yang berarak, seperti sepotong jarum di atas lautan jerami, sehingga sosok Jaka Kelud sama sekali tidak terlihat siapapun.

“Hmm… dimana istana yang saya lihat kemarin? Apakah saat siang hari istana goib itu menghilang?” gumam Jaka Kelud sambil mengedarkan pandangannya ke segala arah.

Tapi memang istana yang dilihatnya dari pesawat saat malam hari, sama sekali tidak terlihat saat ini.

Hal ini tentu saja membuat Jaka Kelud terheran-heran, kemudian tubuh Jaka Kelud melayang, terbang seperti burung di antara awan untuk mencari istana yang dilihatnya malam itu.

Setelah terbang ke segala arah untuk mencari istana
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pewaris Naga Majapahit   BAB 251. BERPAKAIAN SEPERTI WAYANG ORANG

    Bab 251. BERPAKAIAN SEPERTI WAYANG ORANG Tak lama kemudian, komandan itu sudah kembali sambil membawa setumpuk pakaian seperti pakaian yang dikenakan masyarakat negeri diatas awan. “Silahkan kamu pakai pakaian ini. Saya hanya mengingatkan, jangan pernah sekalipun kamu membuat onar di negeri ini, atau kami akan menghukummu.” “Baik, saya pasti akan menjadi tamu yang baik di negeri anda ini.” Kemudian senopati Anabrang meninggalkan ruang interogasi. Diluar ruang interogasi dia memberi pesan kepada komandan pasukan untuk bersikap baik kepada Jaka kelud. Dia juga berpesan untuk selalu mengawasi Jaka kelud secara sembunyi-sembunyi, agar tidak membuatnya curiga. Senopati Anabrang tahu, kalau Jaka Kelud bukan manusia biasa, dia pasti manusia yang memiliki kemampuan untuk mengalahkan para prajurit lelembut. Hal ini bisa di lihat dari kehadirannya di negeri atas awan, tanpa diketahui siapapun hingga tiba-tiba sudah berada di dalam kota. Set

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 250. DI INTEROGASI

    Bab 250. DI INTEROGASI Saat ini Jaka Kelud seperti seorang pesakitan yang sedang didakwa atas kesalahan yang tidak pernah dilakukannya. Sebenarnya bisa saja Jaka Kelud, segera pergi dari kota Lelembut ini. Akan tetapi dia memang penasaran dengan situasi kota yang aneh dan sangat klasik bagi peradaban manusia di abad dua satu ini. Penilaian kemajuan sebuah peradaban tentu saja tidak ditentukan oleh peradaban yang lebih muda. Karena peradaban manusia itu sudah berlangsung selama jutaan tahun, dan setiap peradaban bisa dikatakan sebagai peradaban modern di zamannya. Suara langkah kaki yang cepat, terdengar memasuki ruangan tempat Jaka kelud di interogasi. Ketiga prajurit yang menjaga Jaka Kelud, langsung berdiri dan memberi hormat dengan cara menangkupkan kedua tangannya di depan dada sambil membungkukkan kepala, ketika senopati Anabrang memasuki ruangan interogasi. Jaka Kelud tetap duduk di tempatnya, ekspresinya tetap datar, seakan dia se

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 249. DI TANGKAP PRAJURIT KERAJAAN

    Bab 249. DITANGKAP PRAJURIT KERAJAAN Sementara itu, penampilan kamu wanita tak berbeda dengan para prianya. Hanya saja para wanita memakai kain batik dengan corak warna-warni dengan kemben mengikat kain di bagian perutnya. Sementara di bagian dada hingga perut memakai kain hitam yang cukup tebal dan terlihat cukup mewah. Sementara di bagian pinggangnya ada dua selendang di kanan dan kiri, seperti dandanan seorang penari jawa. Ternyata pakaian para penari jawa, merupakan gambaran pakaian nenek moyang orang jawa yang seluruh tubuhnya dipenuhi dengan berbagai perhiasan emas. Sedangkan untuk menutupi bagian atas tubuhnya ada kebaya yang beraneka rupa motif dan terlihat sangat indah. Dalam benaknya, Jaka Kelud malah berpikir kalau saat ini dia berada di negeri kayangan, tempat para bidadari berada. Saat sedang asik memperhatikan atau menikmati suasana yang berbeda dengan dunianya, tiba-tiba saja dia dikagetkan oleh suara bentakan seseorang. Keha

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 248. ISTANA DI ATAS AWAN

    Bab 248. ISTANA DI ATAS AWAN Tiba-tiba saja sosok Jaka Kelud muncul begitu saja di atas lautan pasific, melayang di antara awan putih yang berarak. Karena pada dasarnya Jaka Kelud bisa terbang, maka dia dengan mudah melayang diatas awan putih yang berarak seperti kumpulan kapas tebal. Sosok Jaka Kelud seperti menyatu dengan luasnya awan putih yang berarak, seperti sepotong jarum di atas lautan jerami, sehingga sosok Jaka Kelud sama sekali tidak terlihat siapapun. “Hmm… dimana istana yang saya lihat kemarin? Apakah saat siang hari istana goib itu menghilang?” gumam Jaka Kelud sambil mengedarkan pandangannya ke segala arah. Tapi memang istana yang dilihatnya dari pesawat saat malam hari, sama sekali tidak terlihat saat ini. Hal ini tentu saja membuat Jaka Kelud terheran-heran, kemudian tubuh Jaka Kelud melayang, terbang seperti burung di antara awan untuk mencari istana yang dilihatnya malam itu. Setelah terbang ke segala arah untuk mencari istana

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 247. BERTELEPORTASI

    Bab 247. BERTELEPORTASI Begal itu sepertinya sudah tidak sabar dengan sikap Jaka Kelud yang cuek saja menghadapi perintahnya. Saking tidak sabarnya, begal itu menghantamkan gagang pistolnya ke kepala Jaka Kelud, alih-alih menarik pelatuknya. Tentu saja Jaka senyumnya semakin lebar, karena sebelum gagang pistol itu mengenai kepalanya, tangan Jaka Kelud bergerak cepat menggenggam tangan si begal yang digunakan untuk memegang pistol. Krak…Terdengar suara jari jemari patah, ketika tangan Jaka Kelud menggenggam tangan si begal. Awalnya begal itu belum terlalu ngeh dengan jari jemari tangannya, akan tetapi ketika tangan Jaka Kelud semakin kencang menggenggam tangannya, seketika lolongan kesakitan terdengar dari mulutnya. “Aauowww….”Ketiga rekannya yang berdiri tidak jauh dari begal pertama, seketika tersadar dengan apa yang sedang terjadi dengan temannya. “Hoi, apa yang kamu lakukan? Lepaskan teman kami, atau kepalamu kami tembak!” Jaka Kelud

  • Pewaris Naga Majapahit   Bab 246. DIHADANG PERAMPOK

    Bab 246. DIHADANG PERAMPOK Yang membuat sopir taksi tidak percaya tentu saja adalah masalah ongkosnya. “Tapi tuan, jika tuan menyewa taksi saya, maka ongkos sewanya tentunya tidak sedikit. Apakah tuan tidak keberatan dengan nominal argonya?” “Tidak masalah, kalau perlu saya bayar di muka agar anda bisa tenang membawa saya keliling kota,” kata Jaka Kelud, setelah melihat ekspresi wajah sopir taksi yang merasa khawatir jika Jaka Kelud tidak bisa membayar ongkosnya. Kemudian Jaka Kelud menyerahkan beberapa lembar uang seratus dollar sebagai uang muka membayar ongkos keliling kota. Setelah menerima uang dari Jaka Kelud, barulah sopir taksi menjalankan taksi nya dengan perasaan tenang. Di kursi belakang mata Jaka kelud memandangi gedung-gedung pencakar langit di kanan kiri jalan dan memandangi kendaraan yang berseliweran di jalanan. Jaka Kelud tidak memperdulikan mau dibawa kemana dia oleh sang sopir taksi, hingga akhirnya mereka tiba di pinggiran kota Ne

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status