Share

16. Bertarung dengan Belasan Pendekar

Setelah pamit kepada sang raja dan sang ratu, Sami Aji langsung pamit kepada kedua orang tuanya. Begitu juga dengan Saketi, ia sungkem kepada Mahapatih Randu Aji yang tiada lain adalah pamannya sendiri.

Setelah itu, Ratu Arimbi kembali memanggil putranya, "Saketi, kemarilah!"

Dengan cepat, Saketi langsung menghampiri sang ratu. "Ada apa, Bunda?"

"Sebaiknya kamu pamit dulu kepada calon istrimu, Nak!" bisik Arimbi mengarah kepada putranya.

"Iya, Bunda," sahut Saketi lirih.

Dengan demikian, Saketi langsung melangkah menghampiri Yunada yang kebetulan ikut berkumpul di ruang utama istana kerajaan.

"Aku pamit, Yunada," ucap Saketi suaranya terdengar berat. Seakan-akan, ia merasa sedih harus meninggalkan Yunada dalam waktu yang cukup lama.

"Iya, Kakang. Aku harap, Kakang tidak melupakan aku!" jawab Yunada lirih sambil melontarkan senyum manisnya. Akan tetapi, wajahnya tampak mendung, seakan-akan ada rasa sedih menyelimut jiwa dan pikirannya kala itu.

Begitu pun dengan apa yang dirasak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status