Share

Bingkisan dari Chelsea

“Singa kecilku, bagaimana perjalananmu. Apakah itu menyenangkan?” Sambut Sahzhad terhadap putranya, “Sangat membosankan, karena Dady gak ikut,” Jawab Ervin cemberut.

Disisi lain Chelsea juga menunggu untuk di peluk oleh Sahzhad, “Kapan-kapan kita akan mengajak Dady. Kamu setuju Ervin?”. Sahzad menurunkan Ervin dari pelukannya dan berpindah memeluk Chelsea. “ Aku sangat merindukanmu,” Kta mereka serentak.

“Ah, ini sangat menyengakan bisa memelukmu kembali. Aku benar-benar merindukanmu, wahai kekasihku,” Sambutan hangat dari Sahzad membuat Chelsea sangat tersipu kali ini.

“Mari lihat hadiah apa yang aku bawa untukmu My Hubby,” Chelsea segera merangkul pinggang Sahzad. Tiba-Tiba Nyonya Ava merenggangkan pelukan keduanya, dan  berkata,” Apa Aku diacuhkan sekarang, apakah pantas begitu?” Nyonya Ava melengkungkan bibirnya.

“Hahahhaha. Oh my mom, are you jealous?” canda Chelsea pada mama mertuanya itu. Mereka bergendengan menuju ruang VIP keluarga kerajaan.

Sesampai di ruang VIP kerajaan, para pelayan sudah meletakkan beberapa bingkisan dari tas Hermes dan beberapa bingkisan jas  sudah terjajal di atas meja kaca itu. Nyonya Ava tak sabar lagi untuk membukanya bingkisan itu satu-persatu.

Untuk Nyonya Ava, Chelsea memberikan tiga bingkisan diantaranya; bingkisan pertama berisi tas Hermes Kelly Rose Gold bag  senilai Rp. 28 Milliar, bingkisan kedua Hermes Chain d’Ancre Bag senilai Rp. 19 Miliar, dan bingkisan yang terakhir merupakan bingkisan gaun Armani Prive senilai Rp. 1,48 miliar.  Melihat semua isi bingkisan dari menantunya itu Nyonya Ava sngat terkesan, “ Ini sangat luar biasa Chelsea, kamu membeli semua yang terbaik untukku,” Nyonya Ava kembali memeluk Chelsea sebagai ucapan terimakasihnya.

“Sekarang ayo kita lihat apa isi dari bingkisan untuk Sahzad,” Nyonya Ava terlalu bersemangat untuk membuka bingkisan yang diberikan kepada Sahzad, bingkisan yang pertama berisi  Brioni Vanquish II adalah setelan kemeja jas karya perusahan Italia, dibuat dengan jahitan berlapis emas putih. Jahitan berlapis emas putih itulah yang membuat harga jas ini lebih mahal, jas ini dibandrol seharga Rp. 43 Miliar. Bingkisan kedua berisi Dormeuil Vanquish II yang biasanya  dipakai oleh selebriti ternama dunia, satu stelnya dibandrol dengan harga Rp.1,28 miliar. Dan bingkisan ketiga berisi jam Greubel Forsey Art Piece I, dengan harga Rp. 19,95 miliar, jam ini tak  hanya mahal karena kecanggihannya. Selain itu juga unggul karena gerakan double turbin 30A.

Saat membuka dan mencobakannya pada Sahzad Nyonya Ava berkata. “Wah ini jam yang sangat Shazhad suka dari dulu, kamu memanag istri yang sangat perhatian ,” Puji Nyonya Ava kepada Chelsea.

Dring….Dring….berbunyi sampai tiga kali. Chelsea, seketika langsung kegugupan saat melihat nama dari penelpon. “Siapa itu Chelsea? Kamu tidak mengangkatnya?” Tanya Nyonya Ava yang memperhatiakan hendphone yang tidak segera dijawab oleh Chelsea.

“Itu bukan apa-apa Mam,” Jwab Chelsea segera sembari mengambil Hndphonenya dan mematikannaya.

Di pintu masuk menuju ruang VIP, Aiden memberi salam, “Salam Ya Mulia, Nyonya Ava dan Nona Chelsea,”

“Ada apa Aiden?” Tanya Sahzad segera. 

“Chelsea, mari kita menuju kamar barumu, pasti kmau snagat menyukainya,” Ajak Nyonya Ava kepada Chelsea menyisakan Sahzad dengan Aiden diruangan VIP itu. “Ayo Momy,” Chelsea menerima rangkulan Nyonya Ava dan berlalu ke kamar barunya bersama Nyonya Ava.

“Pengawal bawa Ervin keliling istana sebentar sebelum menitipkannya pada pelayan Baby,” Shazhad memberi perintah kepada bebrapa pengawal yang berdiri di depan pintu masuk.

“Baik Ya Mulia,” segera kedua pengawal tersebut berlalu menjalankan perintah Sahzad, Aiden dengan tenang menyampaikan informasi mengenai pesta nanti malam, “Ya Mulia, persiapan pesta nanti malam sudah 95 persen,” Laporan Aiden.

“Biklah, Bagaimana dengan Silirnya?(Pelayan Wanita VIP) Apa kamu juga sudah mempersiapkannya?” Tanya Sahzad, “Sudah Ya Mulia. Tentang wanita yang dilorong bersamamu kemaren, namanya adalah Alice  dia adalah pelayan yang diculik untuk menebus utang ayahnya.”

Sahzad tanpa sadar memancarkan aura sipu di wajahnya ketika Aiden membicarakan  tentang wanita yang dia temui di lorong kemarin pagi. “Dia berasal dari daerah Arbin? Baiklah,” Ekspresi sipu yang tak dapat dijelaskan terus memancar di wajah Sahzhad.

Di bilik Nyonya Ava.

Ervin masuk dengan semangat setelah lelah berkeliling Istana, “Gradma. Apa kamu tidak merindukanku?” Sembari memeluk Nyonya Ava.

Semua orang yang berada di dalam bilik tersebut tertawa kecil melihat tingkah gemes dari Ervin. “Tentu saja aku sangat merindukanmu. Apa kamu sudah selesai berkeliling di Istana Kita?”

“Sudah, Istana ini sangat luas, ini akan menjadi istanaku di keesokan harinya, bukankan begitu mam?” Ucap Ervin dengan lugas di hadapan Nyonya Ava dan ibunya Chelsea.

“Wah, jiwa yang sangat agresif,” Nyonya Ava tertawa menyembunyikan rasa kurang nyamannya terhadap perkataan Ervin. 

“Lalu dimana Dady. Aku tidak melihatnya?”

“Dady sedang sibuk untuk bisnis, nanti dia akan menemuimu kembali saying. Okay!” Chelsea segera menjawabnya.

“Saya perintahkan Anda untuk membawa saya kehadapan Sultan Sahzad sekarang juga! Saya adalah pemilik Istana ini, jadi Anda harus melakukan apa yang saya katakan!” Ervin dengan bentakan berkata ke salah satu pelayan Nyonya Ava.

Nyonya Ava yang mendengar perkataan cucunya itu, dengan wajah yang masam berkata, “Bagaimana bisa kamu membiarkannya berbicara seperti itu? Apa kamu tidak bisa mengajarkan kata-kata sopan dan baik kepadanaya Chelsea? Bagaimana dia sangat berani berkata seperti itu” 

Chelsea yang sebelumnya tersenyum tipis mendengar perkataan Ervin, terpaksa surut saat mendengar teguran Nyonya Ava terhadapnya. “Maafkan dengan segala kerendahan hatiku Valide(Ibu Ratu).”

“Ervin, kemarilah! Kemari cepat!” Nyonya Ava yang terlanjur geram mendengar perkataan Ervin barusan, berusaha mengingatkan bocah itu.

“Dengarkan Ervin. Hanya ada satu pemilik di istana ini. Ya Mulia Sultan Sahzad. Mengerti? Ulangi itu!” Ucap Nyonya Ava sembari mengenggam tagan Ervin.

“Ya Mulia. Sultan Sahzad, Grandma tidak ingin mendengar kamu berkata tidak sopan seperti itu lagi, mengerti? Sekarang pergilah kembali untuk bermain. Bawa dia keluar!” Perintah Nyonya Ava kepada para pelayan Baby.

“Baik Nyonya,” Dengan segera dua pelayan Baby membimbing Ervin keluar dari kamar Nyonya Ava. Chelsea yang tanpak gelisah dengan kejadian itu berusaha mencari pembelaan diri, sedikit menundukkan kepalanya dan berkata, “Dia masih anak-anak, Valide. Dia hanya mengaur tentang hal itu, sekali lagi beri aku maaf, Vlide” 

Nyonya Ava segera memberikan peringtaan kepada menantunya itu. “Seorang ibu harus lebih bijak. Chelsea, seorang seperti Ervin tidak boleh dididik dengan cara seperti ini.

Di Asrama Pelayan,

Alice yang duduk di sofa beludru di lantai satu menatap ke lantai dua, melihat beberapa Silir yang berdiri dengan gaun indah dan perhiasan yang melekat di tuuh mereka. “Lihatlah pakaian mereka dan perhiasannaya, bahkan mereka juga punya kamar tidur yang indah masing-masing. Dan lihatlah kita Faraya,”

“Kita mungkin ajkan seperti itu suatau hari nanti,” Jawab Fraya memeberikan semanagat kepada sahabatnaya itu.

Saat mereka sibuk berbincang, Layla dating menghampiri mereka dan berkata, “Sultana favorite Sultan, Chelsea Anastasya  telah sampai di istana. Dia wanita yang sangat cantik,”

“Aku tidak peduli, kuharap dia mati saja,(dalam bahasa Arbin)” 

“Ya ampun, kumohon diamlah Alice, mereka bisa mendengar!”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status