Home / Urban / Pewaris Tunggal / Bab 03: Galau Bersama Novia

Share

Bab 03: Galau Bersama Novia

Author: mrd_bb
last update Last Updated: 2022-04-22 01:38:20

“Makasih ya om sudah menolongku, namaku Novia, om siapa, benarkah mantan polisi, seperti yang dikatakan dua polisi tadi?” tanya wanita ini sambil menatap Brandon yang duduk di hadapannya dan duduk di kursi, sedangkan dia duduk di sisi ranjang, karena kost ini tidak memiliki ruang tamu.

“Iya…aku mantan polisi…yang dipecat, panggil aku Brandon!” sahut Brandon pendek.

“Kenapa kamu sampai dia kasari Novia, siapa lelaki itu sebenarnya, kalau kamu mau cerita, ceritalah, kalau ga mau juga ga-papa!” sifat dingin Brandon belum hilang, dia menatap tajam Novia yang saat itu memakai daster saja.

“Dia itu namanya Punang, mantan pacarku, sifatnya kasar dan suka mabuk dan kerjaannya adalah tukang palak alias preman. Kami berpisah sudah lama, dia ingin balikan, tapi aku tak mau, mati aku dia siksa kalau balikan, entah darimana dia tau alamat kostku ini, padahal aku baru tiga bulan tinggal di sini!”

“Ohh begitu…maafkan aku tadi, hampir saja membunuhnya…ternyata mantan pacar kamu Novia!” sahut Brandon agak kaget juga.

“Kalau saja tak ada hukum, aku malah suka sekali kalau mas Brandon pukulin dia sampai mati, sebagai balasan selama bersama aku selalu di siksanya. Tapi ku lihat tangannya sudah patah dan wajahnya hancur karena mas Brandon pukuli, kalau tidak aku tahan, aku khawatir dia benar-benat mati dan mas Brandon akan berurusan dengan hukum!”

“Iyahh, aku juga salah, gelap mata tadi, untung kamu tahan, kalau tidak mungkin saja si Punang akan tewas!” sahut Brandon dan tersenyum sedikit.

“Oh ya, mas Brandon mau minum kopi, bentar saya ke belakang membuatkan yaa!” tanpa menunggu jawaban Brandon, Novia lalu ke bagian belakang dan tak sampai 10 menitan sudah balik lagi sampai membawa segelas kopi panas.   

“Boleh aku merokok Novia?”

“Boleh mas, aku juga kadang merokok kok!” Novia lalu mengeluarkan rokok mild nya dan Brandon tersenyum karena rokok mereka sama mereknya, hanya punya Novia pake mentol.

Novia akhirnya cerita kenapa sampai ‘bersuami’ Punang si preman kasar, ternyata dulu Novia sempat hampir terjerat prostitusi online, gara-gara di tipu seorang wanita yang awalnya berniat mencarikan dia pekerjaan di sebuah kafe merangkap pub.

Ternyata dia malah mau di jual ke lelaki hidung belang, Punang yang saat itu jadi penjaga ke amanan lalu menolongnya, namun pertolongan Punang ada udang di balik batu, preman ini ternyata ingin menjadikan Novia gundiknya.

Daripada jadi pelacur, dengan terpaksa Novia pun menerima Punang jadi kekasihnya, namun Punang justru memanfaatkan Novia, semua gaji Novia sering diminta Punang untuk bermabuk-mabukan dan main judi.

Lama-lama Novia pun tak betah, apalagi dia sering di siksa Punang kalau permintaannya tak dipenuhi.

Lalu diam-diam dia kabur dari kost mereka yang selama ini mereka tempati bersama, kost yang ada ini sudah kost yang ketiga Novia tempati, tapi selalu ketahuan Punang.

Sampai akhirnya Punang kena batunya di hajar sampai semaput oleh Brandon. Mereka terus bercakap santai hingga malam dan Brandon yang lagi nelangsa bak bertemu teman yang bisa jadi teman curhat, Brandon yang selama ini tertutup kini punya teman baru, yakni Novia yang kadang ceplas-ceplos.

Mereka terus ngobrol sampai jam 10 malam, dan Brandon pun permisi untuk ke kamar kostnya, Novia pun tanpa sungkan meminta Brandon datang saja kapanpun ke kamarnya, kalau pingin ngobrol kalau lagi pas santai.

*****

Besoknya, sesuai percakapannya dengan Kombes Pol Roni, Brandon menuju alamat Jack Black. Di daerah Jakarta Barat.

Rumah yang dia datangi terkesan tertutup, pagarnya cukup tinggi dan di depannya di jaga dua orang satpam.

“Kamu langsung saja ke teras samping, nanti abang Jack Black nya akan memanggil kamu masuk, kalau memang sudah janjian!” kata satpam yang di dadanya tertulis nama Asep.

Brandon menganggukan kepalanya, lalu diapun menuju teras dan menunggu di sana.

Hanya berselang 15 menitan, keluarlah seorang lelaki bertubuh tinggi besar dan berbadan agak gelap, kumisnya melintang diatas bibir, setelah memperkenalkan diri, dia menatap Brandon dari ujung kaki sampai ke kepala.

“Jadi kamu yang bernama Brandon dan baru saja di pecat dari kesatuan, berdasarkan keterangan abang Kombes Roni?” tanay Jack Black.

“Iya bang…!” sahut Brandon singkat, Jack Black sekali lagi menatap tajam Brandon dan dia membatin dalam hati, kalau anak muda di hadapannya ini mempunyai kekerasan hati yang kuat dan nekat.

Jack Blak merupakan mantan anggota TNI yang banting stir membuka perusahaan jasa sebagai pengawal bagi siapa saja yang mengorder mereka.

Jack Black terakhir berpangkat Kapten, dia pernah masuk penjara akibat membunuh seseorang, diapun di hukum selama 10 tahun sekaligus pemecatan tak hormat dari korpsnya.

Keluar dari penjara, dia bertemu dengan sahabatnya yang sudah naik pangkat jadi Brigjend TNI. Dari sahabat inilah, Jack Black di tawari pekerjaan menjadi pengawal seorang pengusaha yang mempunyai banyak musuh.

Jack Black yang bernama asli Jack Samuel, namun karena kulitnya gelap khas dari Timur, diapun dapat julukan Jack Black.

Usai kontraknya habis menjadi pengawal sang pengusaha, Jack Black pun di suruh sang pengusaha itu agar membuka usaha sebagai jasa bodyguard.

Jack pun mengikuti saran itu dan awalnya dia merekrut 2 orang yang mantan anggota TNI dan polisi yang di pecat tak hormat dari kesatuannya karena berbagai kasus.

Lama-lama nama Jack Black makin terkenal sebagai seorang yang mampu menjaga orang yang dia kawal, sehingga kini Jack mampu merekrut 18 orang lagi anak buahnya.

Order pun terus berdatangan, rata-rata dari pengusaha atau pun pejabat korup yang mengorder mereka dengan kontrak lumayan besar.

Kini perusahaan penyewaan jasa pengawalan milik Jack Black yang bernama CV Jack Black, sesuai dengan namanya, kebanjiran order mengawal klien-kliennya.

Dengan Kombes Pol Roni dia juga bersahabat baik, karena kalau ada order pengawalan tamu-tamu khusus atau pengusaha teman sang Kombes polisi ini, Kombes Roni pasti akan mengontaknya. Tentu saja Jack Black paham, diapun tak sungkan berbagi komisi dengan sahabatnya ini.

“Benar kamu jago nembak?” selidik Jack Black.

“Sedikit bang..!”

“Sedikit? maksudnya gimana?” Jack Black agak bingung juga dengan jawaban singkat-singkat Brandon ini.

“Kalau ada sasaran yang dibidik, saya biasanya jarang luput, kan sayang banget peluru dibuang-buang bang!” Jack Black langsung tertawa mendengar ucapan Brandon yang apa adanya ini.

Setelah berbasi-basi sekitar 30 menitan, Jack Black memutuskan menerima Brandon, dengan masa percobaan selama 2 bulan, bila dianggap baik, maka Brandon akan direkrut, Brandon setuju dan hari itu juga dia disuruh tanda-tangan persetujuan kontrak yang disodorkan Mita, Sekretaris pribadi Jack Black yang tomboy tapi manis.

Sejak hari itu Brandon masuk kerja, cepatnya proses itu karena Jack Black percaya dengan referensi Kombes Pol Roni, kalau Brandon tidak akan mengecewakan dia kelak.

“Hanya jaga emosinya, Brandon kalau sudah naik spaning, dia bisa membunuh orang dengan berdarah dingin!” pesan Kombes Roni, hingga Jack Black tertawa senang, karena dia membutuhkan orang yang berkarakter kejam dan dingin.

Brandon dikenalkan Mita dengan 14 orang bodyguard-bodyguard yang rata-rata bertubuh kekar, karena mereka di wajibkan latihan gym oleh Jack Black, di kantor itu ternyata ada ruangan gym khusus, yang di pakai saat para bodyguard senggang atau tidak ada order.

Sebetulnya total anak buah Jack Black berjumlah 24 orang, namun 10 orang sedang ada job mengawal beberapa klien dan tersisa 14 orang, yang ternyata juga baru bertugas dan kini santai sambil latihan di gym. 

Tentu saja Brandon pun ikut latihan untuk menjaga kebugaran, sesekali dia dan para bodyguard lainnya di ajak Jack Black ke arena menembak, tujuannya untuk mengasah kemampuan, Jack Black juga minta anak buahnya masuk ke sasana beladiri, karena ini penting, setiap bodyguard suatu saat pasti akan bentrok dengan pengganggu klien yang mereka jaga.

Disinilah Jack Black kagum dengan ketangkasan Brandon, yang mampu mengalahkan 3 anak buahnya sekaligus saat latih tanding.

Ditambah dengan mahirnya Brandon menggunakan senjata api, sehingga lama-lama semua bodyguard di sana segan dengan Brandon yang jarang tersenyum ini.

Sesuai janji Jack Black, kinerja Brandon selama 2 bulanan cukup memuaskan, dia mampu bertugas dengan baik, saat diberi job.

Selama 2 bulanan, Brandon mengawal 5 orang klien, kebanyakan pengusaha bahkan juga artis dan hasilnya tidak mengecewakan, semua klien memuji kinerja Brandon.

“Hanya orangnya dingin sekali, bak pembunuh bayaran saja, jarang bicara apalagi senyum, kalau diajak ngobrol sahutannya pendek-pendek!” ucap seorang klien pada Jack Black.

Jack Black hanya tersenyum dan bilang itu sudah karakter Brandon dan dia memohon para klien memakluminya.

*****

BERSAMBUNG

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pewaris Tunggal   Bab 992: Akhir yang Bahagia

    Keduanya terus bertahan hampir 2 mingguan selama di Jepang, selanjutnya Ange minta di ajak dolanan ke Amerika.“Aku dah lama pingin ke Amrik, tapi nggak punya ongkos,” aku Ange malu-malu, sambil memeluk erat tubuh suaminya. Prem tertawa saja dan mencium tak puas-puasnya bibir istrinya.“Ternyata yang halal jauh lebih nikmat,” batin Prem.Kali ini mereka sengaja tak mau sewa private jet, tapi naik pesawat momersil. Namun yang kelas bisnis VVIP, yang ada tempat tidurnya.Sudah bisa di duga, mereka sempat-sempatnya bercinta dalam pesawat.“Gila kamu sayang, deg-degan aku bercinta di pesawat, kalau-kalau ketahuan pramugari. Malunya itu looh!” sungut Ange jengkel, tapi aslinya dia pun sangat menikmati, ada sensasi aneh bercinta di udara. “Tapi aseek yaa…rasanya gimana gitu,” bisik Prem hingga Ange tertawa sambil mencubit hidung mancung suaminya.Mereka pun jalan-jalan selama di Amrik, tak terasa waktu 2 minggu sangat cepat berlalu, belum puas juga. Ange minta Prem ajak dia ke Dubai dan…

  • Pewaris Tunggal   Bab 991: Sempurnakan Roh Putri Ako

    Prem masih ingat di mana dulu terakhir dia bertemu Putri Ako, jaraknya 55 kilo dari Kota Tokyo, ke sanalah mereka menuju dengan taksi yang sengaaj di carter sejak dari stasiun kereta api cepat.Tak bisa di samakan desa ini 80 tahunan yang lalu dengan sekarang, tempat ini bukan lagi berupa desa. Tapi sebuah kota yang ramai dan padat.Dengan kasih sayang Prem memperbaiki baju wol istrinya, saat ini sedang musim salju. Sebagai hadiahnya Ange pun mengecup lama bibir suaminya.“Udah ga sabar ya mau belah duren dan bikin junior?” bisik Ange manja. Prem tersenyum kecil sambil mengangguk.“Aku nggak pasang pengaman yaa, kan aku anak tunggal, jadinya aku pingin punya banyak anak dari kamu!”“Sipp…aku juga ingin rumah besar kita kelak di isi anak-anak yang lucu!” bisik Prem lagi dan mereka pun bergandengan tangan setelah keluar dari stasiun kereta api cepat sebelumnya.Lalu meluncur menuju ke desa di mana dulu Putri Ako tinggal dengan nenek angkatnya. Dan berpisah dengan Prem yang kembali ke ma

  • Pewaris Tunggal   Bab 990: Ingin Hilangkan Pengaruh Putri Ako

    Namun Tante Ria kecele, rumah mewah dan besar milik Balang kosong, usai akad nikah dan resepsi Prem dan Ange, Balang sekeluarga liburan ke Eropa. Ajak Biani liburan semester dan Datuk yang sedang liburan sekolah.Tante Ria tak mau menyerah, dia satroni lagi alamat apartemen Prem, setelah tadi bertanya dengan satpam di rumah besar bak istana ini.Tante Ria sendiri pun sebenarnya kagum melihat rumah sepupunya ini luar biasa mewahnya ini. Bandingkan dengan rumahnya di Seoul yang 'biasa-biasa' saja.Datang ke apartemen Prem pun sama, kedua penganten yang sedang berbahagia ini pergi bulan madu ke Jepang.Kesal bukan main Tante Ria, bingung harus kemana lagi 'melabrak' besan dan juga mantunya, semuanya tak ada di rumah dan apartemen.“Sudah lah Mami, kita pulang saja ke Seoul, malu! Yang mau mami labrak bukan orang lagi, keluarga sendiri,” bujuk Park Hyung, yang sebenarnya ketar-ketir juga dengan niat istrinya ini. Malu itulah penyebabnya.“Kurang ajar memang, huhh mentang-mentang keluarga

  • Pewaris Tunggal   Bab 989: Tante Ria Murka

    Saat ini, usai ijab kabul yang bikin heboh keluarga besar Hasim Zailani…!Mendengar kisah ini, Prem langsung memeluk Tasya dan Said barengan dan mengucapkan terima kasihnya. Kisah komplet perjuangan Tasya menyatukan dirinya dengan Ange bikin Prem terharu.“Kamu hebat adikku, pengorbananmu luar biasa!” sambil berkata begitu kembali mata Prem berkaca-kaca.“Eeitss…tuh yang paling besar juga jasanya, Abang kamu itu!” tunjuk Tasya ke arah Balanara yang jadi sibuk jelaskan kejadian hari ini pada seluruh keluarga.Balanara 'terpaksa' jadi Jubir, setelah Balang memanggilnya dengan wajah masam.Balang tentu saja tak ingin bermusuhan dengan keluarga Tante Ina dan Jack Sartono, termasuk Tante Ria dan Park Hyung.Terlebih, kedua keluarga itu termasuk bagian dari keluarga besar Hasim Zailani.Pernikahan diluar rencana ini sudah bikin Balang pusing sendiri, sekaligus butuh penjelasan saat ini juga. Tak terkecuali ortunya Tasya dan kakek Radin serta Nenek Hanum, serta keluarga besar lainnya, yang

  • Pewaris Tunggal   Bab 988: Semua Ini Rencana Tasya

    Kita tarik kebelakang dua minggu sebelum Prem dan Ange menikah…!Balanara kaget Tasya jauh-jauh datang dari Surabaya bersama seorang pria tampan dengan body kokoh, tak kalah dengannya.Awalnya Balanara tak respeck dengan Tasya, dua minggu lagi akan jadi istri Prem, malah bawa pria lain ke rumahnya.“Dia siapa Tasya?’ tanya Balanara dan sengaja tak mau melihat pria tampan ini.“Said, pacarku Bang!”“Hmm…kamu kan..?” sahut Balanara cepat dan menahan omongan, wajahnya makin masam mendengar jawaban Tasya tadi.Tapi Balanara diam-diam salut juga, pria ini terlihat tenang-tenang saja. Terlihat dewasa dan sikapnya pun terlihat berwibawa, juga berani menatapnya tanpa rasa bersalah.“Bang, tolong bantu aku, aku dan Said sudah lama pacaran, sejak SMU malah dan kami sudah berniat akan menikah setelah aku lulus kuliah. Said ini aparat Bang, dia tentara, pangkatnya Letkol. Aku nggak mau menikah dengan Abang Prem!”“Ohhh…begitu…trus apa rencana kamu?” Balanara tak kaget, kisah ini sudah dia ketahui

  • Pewaris Tunggal   Bab 987: Kejutan di Hari Pernikahan

    Balanara menatap wajah Prem, adiknya ini terlihat sama sekali tak happy, padahal dalam hitungan menit lagi akan ijab kabul. “Senyumlah, jangan dingin seperti wajah Bang Datuk begitu,” tegur Balarana sambil sodorkan sebatang rokok, untuk redakan hati Prem. Prem hanya bisa hela nafas, hari ini sudah di tetapkan sebagai hari ‘bahagia’ baginya dan Tasya. Seluruh keluarga besar Hasim Zailani ngumpul, hanya keluarga Tante Ria dan Park Hyung yang tak datang, termasuk Ange. Balanara lalu tinggalkan Prem yang masih memegang peci hitamnya, walaupun jas dan sarung sudah dia kenakan. Pernikahan ini diadakan di sebuah taman hotel mewah yang di sulap begitu ciamik dan rencananya akan berlanjut resepsi. Hotel mewah ini sahamnya milik keluarganya juga. Wajah Ange dan Putri Ako serta Selena pun menari-nari di pelupuk matanya. “Maafkan aku Putri Ako, cucuku…Selena, grandpa hari ini akan menikahi Tasya, aku janji akan berusaha mencintai dia…!” gumam Prem tanpa sadar. Panggilan agar Prem segera k

  • Pewaris Tunggal   Bab 986: Lamaran di Tolak!

    Tante Ria menatap tak senang ke arah Balang dan kedua istrinya. Kedatangan Balang bersama Bella dan Viona hari ini dalam rangka untuk melamar Ange buat Prem.“Kedatangan kalian terlambat, Ange sudah di lamar kekasihnya dan paling lama 5 bulanan lagi mereka akan menikah!” Tante Ria langsung bersuara ketus, hingga Balang dan kedua istrinya saling pandang.Suasana langsung hening dan serba tak enak, Park Hyung sampai geleng-geleng kepala mendengar jawaban ‘ngawur’ istrinya ini. Tapi ayah Ange ini seakan tak punya daya untuk membantah ucapan istrinya ini.“Hmm…ya sudah Ria, Park Hyung, aku minta maaf kalau kedatangan kami ini terlambat...baiklah, kami permisi…hari ini rencananya langsung pulang ke Jakarta!” sahut Balang kalem, tanpa buang waktu diapun permisi ke Tante Ria dan Park Hyung, lalu ajak kedua istrinya pulang.Tante Ria hanya menatap kepergian Balang dan kedua istrinya dengan pandangan tajam, gaya elegan Balang di matanya dianggap sangat angkuh.Kedatangan Balang yang bawa kedua

  • Pewaris Tunggal   Bab 985: Rahasia Tante Ria dan Balang

    Baru saja Ange mau buka mulut, pintu ruangan ini terbuka, ternyata yang datang Tante Ria dan Tuan Park Hyung, ayah dan ibu Ange.Ternyata Ange lah yang memberi tahu. Sebagai keluarga terdekat di Korea, tujuan Ange baik, setidaknya mereka ada perhatian.Apalagi ibunya keturunan Hasim Zailani juga dan Prem kemenakan misan kedua orang tuanya.Tapi…melihat Ange terlihat rebahan begitu, wajah Tante Ria sudah tunjukan ketidak senangannya.Dipikirnya Ange hanya jenguk doank. Tapi kenapa malah betah di ruangan ini? Batinnya sambil tunjukan ke tidak senangannya dengan ulah Ange ini.Ini jadi perhatian Prem, yang langsung tak enak hati.Prem pun sudah paham, gelagat tante Ria terlihat beda, padahal ibunda Ange ini sepupu ayahnya. Karena nenek Ange atau ibunda Tante Ria, anak dari Kakek Aldot Hasim Zailani.Bahkan mendiang Kakek Bojo, suami nenek Sarah, neneknya si Ange ini, justru teman dekat kakek Radin saat muda dulu hingga meninggal dunia 5 tahunan yang lalu. Tante Ria berbasa-basi singkat,

  • Pewaris Tunggal   Bab 985: Dirawat Ange

    Ketika sadar, Prem sudah berada di rumah sakit, dia melihat ada dua orang di sisi kasurnya, salah satunya rekannya yang bertugas di intelijen Korea.Keduanya terlihat lega melihat Prem sudah sadar, padahal pemuda ini sudah hampir 1 hari satu malam tak sadarkan diri dan habiskan 2 kantong darah.“Apa kabar brother, hampir saja nyawa kamu melayang, gara-gara wanita itu!” sapa temannya ini sambil tertawa kecil.“Melayang…maksudnya..?”Prem menatap sahabatnya ini dan dia pun melongo, sekaligus senyum masam, saat bercinta dengan Ah Ye, wanita itu mengambil pisau dapur dan hampir saja menusuk punggungnya, tapi entah kenapa malah di batalkan.“Kalian hebat, mampu saja merekam ini semua, sekarang dimana Ah Ye?” Prem pun kini seolah sadar dari kekeliruannya, terbawa hati ingin menolong Ah Ye, dirinya hampir saja jadi korban.Prem lupa pelajaran seorang agen, harusnya yang namanya musuh, tak ada kamu baper. Atau taruhannya nyawa sendiri yang melayang.“Dia sudah tewas!” lalu dengan runtut teman

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status