"Ngapain kamu membawa seorang pelayan rendahan kesini? Apakah kamu membawa dia ke sini untuk bantu-bantu membawa minuman untuk para tamu di acara ini, heh?" tanya Agnes merendahkan Kevin sambil mencibir ke arah Natalie.
"Ini temanku." Natalie menunjuk ke arah Kevin. "Dia datang untuk mendampingiku bukan untuk menjadi pelayan di acara ini!"
"Lagian aku sendiri tidak mengundang kamu, kamu cuma anak angkat di keluarga ini tapi kalau memang kamu datang bersama pacarmu ini untuk bantu-bantu, ya enggak apa-apa. Sama kamu sekalian jadi pelayan disini," ketus Agnes. "Aku gak sudi!""Kalian harus berpakaian seperti para pelayan itu." Agnes menunjuk ke arah para pelayan yang menggunakan kemeja putih dipadu dengan rompi merah yang berlalu-lalang di meja-meja makan dan ada yang membawa baki berisi minuman.
"Aku datang ke sini karena mama dan papa yang memintaku datang ke sini jadi aku tidak perlu menden
"Ada apa, sih?" tanya Kevin karena dua wanita, temannya Agnes itu terlihat bingung dan cemas."Namaku Rara dan ini temanku Winny. Cincin Winny masuk ke dalam Closet duduk tapi masih mengambang di atas air tapi kami takut sekali mengambilnya. Tolong dong, soalnya kami cewek, kami takut memegang air toilet itu."Kevin menatap gadis yang bernama Rara dan Winny sejenak. Dia melihat kegalauan mereka sehingga dia tergerak untuk membantu mereka karena sebagai lelaki dia berkewajiban menolong wanita."Please ... tolongin aku. Ambil cincinkuItu adalah cincin pertunangan dari pacarku. Please," pinta Winny."Baiklah, dimana tempatnyam Tunjukkan padaku. Kevin langsung mengikuti Winny yang menunjuk ke kamar WC nomor 3 di toilet wanita ini.Kevin segera masuk ke dalam WC dan langsung membungkuk ke arah toilet duduk di dalam WC untuk mencari cincin yang dibilang Winny itu.
"Baiklah, kalau itu memang maumu. Tapi bagaimana dengan Kevin, temanku dan dimana dia? Aku mencarinya dari tadi," kata Natalie sambil celingukan."Jangan khawatir. Temanmu itu sedang bersama temanku. Temanku Sedang menemani temanmu supaya temanmu itu tidak bete." kata Agnes."Benarkah itu?""Tentu saja. Tenang aja. Sekarang ini, sebaiknya kamu ikuti aku supaya kita mulai berlatih karena acaranya akan segera dimulai.""Berlatih? Berlatih apa, Agnes?""Kamu dan Ivan akan menjadi pendamping buat aku dan Reinold, jadi kalian berdua harus berjalan berdampingan di belakangku dan Reinold. Karena aku memintamu secara mendadak menjadi pendampingku, maka tentu saja kamu harus berlatih bersama Ivan, oke?""Baiklah." Natalie yang merasa senang karena untuk pertama kalinya hubungannya mulai membaik bersama Agnes, merasa segan untuk menolak permintaan Agnes ini, karena itu, Natalie terpaksa m
"Kamu tidak boleh pergi dari sini, Nat, karena kalau kamu pergi, maka Ivan juga akan pergi dari sini. Padahal dia sedang menjanjikan investasi besar untuk perusahaan baru milik Reynold, ini untuk kebahagiaanku dan itu juga merupakan kebahagiaanmu karena aku nanti akan membantumu, Nat," bujuk Agnes."Enggak. Aku nggak mau. Aku nggak mau jadi alat tukar guling investasi untukmu dan Reinold. Kamu kan punya punya banyak teman, mereka aja yang kamu pakai!" Ketus Natalie."Aku sudah coba memperkenalkan semua temanku kepada Ivan tapi Ivan tidak mau satupun dari mereka. Ivan cuma memilih kamu saat dia melihat kamu tadi, Nat.""Kalau begitu, kamu harus mencari temanmu yang lain. Sorry, tapi aku tidak mau bersama Ivan, aku lebih memilih pergi dari tempat ini.""Natalie, tolonglah aku, Nat. Tolonglah aku sekali ini aja. Kamu bisa menghancurkan acara pertunangan dan rencana pernikahanku kalau kamu tida
"Kamu berani merekam aku?! Aku hancurkan kamu!" Reynold langsung berteriak marah dan memukul ke arah Kevin.Tapi dengan gampangnya Kevin langsung menahan kepalan tangan Reynold itu dengan tangannya.Kevin menahan kepalan tangan Reynold yang terarah ke arah wajahnya itu dan setelah itu, dengan satu sentakan, Kevin membuat Reynold terhuyung-huyung 5 langkah ke belakang bahkan sampai jatuh saat tubuhnya menabrak seseorang di belakangnya.Reynold sangat geram. Tapi, setelah menyadari tenaga dorongan Kevin yang sangat kuat tadi, dia tahu kalau dia tidak akan mampu melawan Kevin sendirian.Karena itu, Reynold berusaha memprovokasi teman-temannya untuk mengeroyok Kevin.Tapi, pada saat itulah empat orang datang mendekati Reynold dan langsung berdiri di hadapan Reynold serta memperkenalkan diri mereka kalau mereka berasal dari bank tempat Reynold berhutang.Kevin men
Karena melihat Ivan melakukan konferensi pers lewat handphonenya, maka diam-diam Kevin segera memerintahkan kepada Gerry untuk menyambung konferensi pers lewat handphone yang dilakukan Ivan ini untuk langsung dihubungkan ke proyektor di tempat acara di lantai satu ini supaya semua orang bisa melihat konferensi pers yang dilakukan Ivan.Dengan kepiawaian tim ITU di belakang Gerry, sehingga dalam waktu singkat, video conference yang dilakukan Ivan, sudah terpampang di monitor proyektor yang berikut besar di panggung itu.Awalnya Ivan terhubung dengan Beno, ayahnya Ivan. "Pa, tolong bilang kepada Pak Ulrich, salah satu direktur di Gregorius Grup kalau aku dihina oleh anak buahnya yang bernama Thomas Axelsen."Beno tidak langsung menanggapi kata-kata Ivan itu dia nampak sedang menelpon di handphonenya walaupun laptopnya terhubung dengan video confrence yang dilakukan oleh Ivan ini.Ivan terus meminta ayahnya
Ivan berkata, "maafkan aku. Aku tidak akan mencampuri urusan Reynold lagi mulai saat ini."Thomas tidak langsung menjawab karena memang bukan dia yang memiliki kuasa. Dia menatap ke arah Kevin dan saat dia melihat anggukan dari Kevin, maka Thomas langsung berkata, "oke, aku bisa menangguhkan utang-utang kalian asalkan kalian tidak lagi mencampuri urusan Reynold."Ivan sangat senang mendengar perkataan Thomas itu sehingga dia langsung membungkuk penuh hormat ke arah Thomas dan kemudian dia menatap Reynold. "Mulai sekarang, kamu berjalan sendiri. Aku tidak akan mengurusi urusanmu lagi."Kata-kata Ivan ini bak palu godam yang menghantam dada Reynold karena selama ini, dia hanya mengandalkan Ivan dan dengan lepas tangannya Ivan seperti saat ini, maka Reynold merasa hidupnya bagai di neraka karena dia tidak akan sanggup untuk mengatasi masalah utang yang sedang dia hadapi saat ini.Karena Itu Reynold bermohon kepada
Nathalie dan Kevin saling berpandangan mereka merasa heran dengan ingatan mereka yang sama ini."Apa cuma itu yang bisa kamu ingat?" tanya Kevin sambil menatap lekat-lekat ke arah ke dua mata Natalie."Iya, hanya itu yang aku ingat. Bagaimana denganmu?" tanya Natalie balik."Sama. Hanya itu juga yang aku ingat. Oke. Bagaimana kalau kita berusaha mengingatnya?"Natalie mengangguk. Kemudian, dia berusaha mengingat lebih dari bayangan yang baru saja dia dapatkan tadi.Tapi, setelah mereka bersama mengorek ingatan mereka, mereka tetap tidak mampu mendapatkan ingatan yang lebih daripada ingatan yang mereka lihat tadi. Ingatan saat Kevin memakaikan jaket ke tubuh Natalie adalah satu-satunya ingatan yang mereka ingat."Hanya itu yang aku ingat," kata Kevin sambil menggeleng-gelengkan kepalanya."Sama. Hanya itu juga yang aku ingat.""Ohya. Aku juga pernah merasaka
"Hanya saja apa, Thomas?" desak Kevin."Yang tahu apa yang terjadi pada tuan muda selama sebulan terakhir sebelum kecelakaan itu, selain Bernard dan Tuan Muda sendiri, belakangan kami tahu kalau Indro Lelono juga mengetahui semuanya, tuan muda," jawab Thomas."Tapi, dia juga sudah meninggal sama halnya dengan Bernard. Apakah kalian tidak ada yang pernah mendekati Indro Lelono sebelum dia meninggal?""Tidak, tuan muda, karena kakek tuan muda masih sibuk menghadapi seorang penghianat dari salah satu pemegang saham Gregorius Grup sehingga dia biarkan Indro Lelono begitu saja dan baru sebulan terakhir ini, kakekmu mendekati rumah Indra Lelono dan tahu kalau Indro sudah meninggal.""Oke, berarti dengan kematian Bernard dan Indro serta amnesianya aku, maka kejadian 1 bulan terakhir sebelum kecelakaan itu, akan selalu menjadi misteri kecuali kalau aku bisa menemukan rahasia dari benda-benda yang ditinggalkan Indro itu.