"Oke. Kita lihat saja," tandas Derek penuh percaya diri. Dia terlalu yakin kalau pinjaman baru yang diajukan perusahaannya akan disetujui oleh pihak petinggi Gregorius Grup.
Saat ini, terdengar suara ayahnya Derek di ujung telepon, yang memberitahu Derek kalau Ayahnya Derek baru saja mendapatkan telepon dari petinggi Gregorius Group. "Terus bagaimana, pa? Mereka setuju dengan pinjaman kita, kan? Bahkan mungkin mereka sangat antusias kan? Karena perusahaan kita kan adalah perusahaan maju dan hebat. Iya kan, pah?""Disetujui gimana, hah! Justru menurut para petinggi Gregorius Grup, mereka mengambil keputusan untuk tidak pernah memberikan pinjaman baru kepada kita dan memutuskan untuk langsung menagih semua utang-utang kita dan itu semua karena kamu, karena kelakuan kamu, TAU!!!" sembur ayahnya Derek di ujung telepon. "Apa yang kulakukan, pa?""Papa tidak tahu! Yang jelas para petinggi dari Gregorius GruWajah Kevin langsung tertekuk melihat keempat orang ini yang sekarang menatap Kevin sambil tertawa-tawa.Empat orang ini adalah Victor, Lisa, Amran dan Vanda. Mereka yang nampaknya hendak menuju ke gerbong di depan, kini dengan dipimpin Victor, putuskan untuk berhenti dan mendekati Kevin"Ngapain kamu di sini? apa kamu sedang syuting acara TV lagi?" cibir Victor."Bukan urusanmu!" kata Kevin sambil mulai memainkan handphonenya untuk meminta Thomas untuk bersiap menerima instruksinya.Sebelum ini, Kevin yang sudah menyadari kalau dirinya betul-betul adalah pewaris dari Gregorius Grup, memilih untuk tidak mengganggu Victor, tetapi saat Kevin melihat keberadaan Victor saat ini dengan gaya mengejeknya, maka Kevin mulai bersiap untuk melakukan serangan kepada Victor.Kevin melakukan chat kepada Thomas meminta Thomas untuk mencari semua kesalahan Victor, karena Kevin ingin menjungkirbalikkan Victor ka
Kemudian tangan Victor mulai bergerak ke arah senjata api yang berada di balik bajunya.Kevin sendiri sudah melihat kalau kedua mata Victor memancarkan bara api kemurkaan yang sangat hebat dan Victor tidak main-main dengan ancamannya ini.Kevin tahu kalau Victor bisa membuktikan ancamannya, Victor bisa mencabut senjata api itu untuk dia tembakkan ke arah Kevin dan Kevin tidak mau itu terjadi, apalagi dengan resiko ada peluru yang bisa mengenai tubuh Natalie yang berada di belakangnya, karena itu, Kevin harus bergerak.Walaupun Kevin sebelumnya berada di posisi duduk dan agak jauh dari Victor, sementara Victor berada di posisi berdiri dan posisi tangan Victor lebih dekat ke arah senjata api di tubuh Victor, tetapi dengan kecepatan kilatnya, Kevin berhasil lebih dulu mengambil senjata api dari balik celana yang dipakai Viktor.Tapi walaupun Kevin berhasil merebut senjata itu, tetapi tangan Victor masih berhasi
"Semua harap tenang. Di stasiun berikut, ada petugas polisi yang akan naik ke kereta api ini. Juga petugas kesehatan. Jadi, kita tenang dulu," kata petugas kereta api itu. Tapi, karena dia sudah terprovokasi oleh Amran, saat ini dia nampak berjaga-jaga di depan Kevin.Kevin mencari Natalie tetapi petugas kereta api itu meminta Kevin untuk tidak berinteraksi dengan siapapun sehingga akhirnya Kevin dipaksa untuk duduk dengan tangan diperlihatkan di atas meja."Ikat saja dia, pak. Untuk menjaga hal yang tidak diinginkan," kata Amran sambil menunjuk ke arah Kevin.Petugas kereta api itu mengangguk. Dia kemudian mengambil borgol dari pinggangnya dan memborgol kedua tangan Kevin dengan posisi 2 tangan berada di depan.Kevin biarkan mereka memborgolnya. Kevin cuma menatap ke arah belakang untuk mencari keberadaan Natalie. Dia agak tenang saat dia melihat beberapa anak buahnya berada di sekitar Natalie yang
Gordon Strachan berusaha memukuli Kevin. Kevin tidak mau tinggal diam. Kevin menghindar dari pukulan Gordon Strachan itu dan entah bagaimana caranya, tangan Kevin sudah berhasil keluar dari borgol yang mengikat tangannya dan melakukan sesuatu yang mengagetkan.Kevin mengambil borgol dari pinggang Gordon Strachan dan menaruhnya di tangan Gordon serta langsung mengikat borgol yang satunya di kursi kereta api.Saat tangannya terikat, Gordon langsung berteriak-teriak kepada anak buahnya untuk menangkap Kevin.Beberapa orang polisi berusaha menangkap Kevin, tapi dengan mudahnya, Kevin berhasil meloloskan diri dari tangkapan mereka bahkan kemudian, tangan Kevin bergerak dengan cepat untuk mengambil borgol-borgol dari para polisi itu dan mengikat tangan para polisi itu.Sehingga ada 5 orang petugas polisi yang semuanya saling terhubung,saling terikat karena tangan mereka diikat oleh borgol mereka sendiri sementara
Inspektur Hanks tidak menanggapi kata-kata Amran untuk menangkap Kevin, sebaliknya dia menatap Amran kemudian dia berkata, "apakah Anda yang bernama Amran Wicaksana?""Iya, pak. Aku Amran Wicaksana, anak dari Martim Wicaksana, pengusaha bus angkutan umum luar kota yang memiliki ribuan armada, " jawab Amran bangga."Oke, berarti kamu lah orangnya. Salah satu yang harus aku tangkap disini."Amran terperangah mendengar kata-kata Inspektur Hanks itu.Setelah itu, Inspektur Hanks memberi kode kepada 2 orang anak buahnya untuk memborgol tangan Amran dengan kedua tangan ditaruh di belakang."Ada apa ini, pak? Kenapa aku diperlakukan seperti ini? Aku harus menelpon pengacaraku dulu, jangan dulu tangkap aku!"proses Amran.Inspektur Hanks kini menatap kearah Victor dan berkata, "kamu dan saudara Victor yang menjadi target penangkapanku hari ini.""Apa salahku, pak?" tanya Victor kaget.
Kevin sangat kaget mendengar perkataan orang ini karena orang ini adalah Lisa, bekas tunangan Kevin."Apa maksudmu, Lisa?"tanya kevin pura-pura tidak tahu."Dari tadi aku mengintip apa yang terjadi. Aku tidak ikut-ikutan, loh, waktu Victor merendahkan kamu. Kemudian aku bersembunyi di sini dan mendengar pembicaraan antara kamu dengan pria bernama Thomas tadi. Dia bilang kamu adalah seorang tuan muda dan sekarang aku tahu pasti, kalau kamu memang adalah seorang tuan muda," tegas Lisa."Kamu salah dengar, Lisa. Kamu salah dengar," elak Kevin.Tiba-tiba terdengar suara masinis kereta api lewat pengeras suara yang terdengar hingga seluruh gerbong kereta api yang mengucapkan permintaan maaf karena kereta api mengalami keterlambatan tetapi sekarang kereta api akan segera berjalan dan ada seorang tuan muda yang akan menggantikan keterlambatan tadi kepada setiap penumpang dengan biaya dua kali lipat dari harga tiket
"Aku akan menceritakan semuanya asalkan kamu mau kembali padaku dan kembali menjadi tunanganku. Kembali menjadi milikku," bisik Lisa manja."Apa kamu tidak malu dengan kata-katamu ini, hah? Sekarang ini, kamu seperti menjilat ludahmu sendiri, tau! Dahulu kamu memaki-maki aku! Dahulu kamu mengusirku! Dahulu kamu tidak menganggapku ada, jadi, buat apa sekarang kamu memintaku kembali,kepadamu, hah?!""Huhuhu." Lisa Menangis tanpa air mata. "Please ... Kevin. Aku mohon kembalilah padaku. Mulai sekarang, aku akan memperlakukanmu dengan baik. Aku akan mencintaimu dengan setulus hati, aku sadar akan kesalahanku dulu. Huhuhu.""Kamu tidak mencintaiku dengan tulus di saat aku mencintaimu dengan tulus. Sekarang ini, pintu hatiku sudah tertutup untukmu. Semuanya sudah terlambat bagimu!" Kevin segera bergerak untuk mendekati Natalie yang berada di ujung gerbong yang dari tadi terus menatap dia dengan Lisa di sini."Jang
Kevin mendekati Natalie dan langsung memegang tangan Natalie. "Kamu tidak apa-apa kan?""Aku tidak apa-apa, Kevin. Tadi aku mengkhawatirkan kamu tapi untung saja semuanya bisa diatasi." Setelah itu, Natalie menatap ke arah Lisa di kejauhan sana. Natalie sebenarnya ingin bertanya tentang Lisa tetapi dia masih enggan untuk menanyakannya."Kamu bisa menanyakan kepadaku tentang gadis itu," kata Kevin sambil mengerling kearah Lisa di kejauhan sana."Siapa dia?" tanya Natalie penasaran."Dia adalah bekas tunanganku. Sesaat setelah aku mengalami Amnesia, aku tinggal di rumahnya karena ayahnya terkait erat dengan diriku. Sayangnya, dia tidak sempat menceritakan yang ingin aku tahu hingga dia meninggal." Lalu?""Lalu tunanganku itu dan ibunya mencampakkan aku karena sejak awal mereka menganggap rendah diriku.""Kamu masih mencintainya." Natalie mengerling ke arah Lisa di