"Semua harap tenang. Di stasiun berikut, ada petugas polisi yang akan naik ke kereta api ini. Juga petugas kesehatan. Jadi, kita tenang dulu," kata petugas kereta api itu. Tapi, karena dia sudah terprovokasi oleh Amran, saat ini dia nampak berjaga-jaga di depan Kevin.
Kevin mencari Natalie tetapi petugas kereta api itu meminta Kevin untuk tidak berinteraksi dengan siapapun sehingga akhirnya Kevin dipaksa untuk duduk dengan tangan diperlihatkan di atas meja."Ikat saja dia, pak. Untuk menjaga hal yang tidak diinginkan," kata Amran sambil menunjuk ke arah Kevin.
Petugas kereta api itu mengangguk. Dia kemudian mengambil borgol dari pinggangnya dan memborgol kedua tangan Kevin dengan posisi 2 tangan berada di depan. Kevin biarkan mereka memborgolnya. Kevin cuma menatap ke arah belakang untuk mencari keberadaan Natalie. Dia agak tenang saat dia melihat beberapa anak buahnya berada di sekitar Natalie yangGordon Strachan berusaha memukuli Kevin. Kevin tidak mau tinggal diam. Kevin menghindar dari pukulan Gordon Strachan itu dan entah bagaimana caranya, tangan Kevin sudah berhasil keluar dari borgol yang mengikat tangannya dan melakukan sesuatu yang mengagetkan.Kevin mengambil borgol dari pinggang Gordon Strachan dan menaruhnya di tangan Gordon serta langsung mengikat borgol yang satunya di kursi kereta api.Saat tangannya terikat, Gordon langsung berteriak-teriak kepada anak buahnya untuk menangkap Kevin.Beberapa orang polisi berusaha menangkap Kevin, tapi dengan mudahnya, Kevin berhasil meloloskan diri dari tangkapan mereka bahkan kemudian, tangan Kevin bergerak dengan cepat untuk mengambil borgol-borgol dari para polisi itu dan mengikat tangan para polisi itu.Sehingga ada 5 orang petugas polisi yang semuanya saling terhubung,saling terikat karena tangan mereka diikat oleh borgol mereka sendiri sementara
Inspektur Hanks tidak menanggapi kata-kata Amran untuk menangkap Kevin, sebaliknya dia menatap Amran kemudian dia berkata, "apakah Anda yang bernama Amran Wicaksana?""Iya, pak. Aku Amran Wicaksana, anak dari Martim Wicaksana, pengusaha bus angkutan umum luar kota yang memiliki ribuan armada, " jawab Amran bangga."Oke, berarti kamu lah orangnya. Salah satu yang harus aku tangkap disini."Amran terperangah mendengar kata-kata Inspektur Hanks itu.Setelah itu, Inspektur Hanks memberi kode kepada 2 orang anak buahnya untuk memborgol tangan Amran dengan kedua tangan ditaruh di belakang."Ada apa ini, pak? Kenapa aku diperlakukan seperti ini? Aku harus menelpon pengacaraku dulu, jangan dulu tangkap aku!"proses Amran.Inspektur Hanks kini menatap kearah Victor dan berkata, "kamu dan saudara Victor yang menjadi target penangkapanku hari ini.""Apa salahku, pak?" tanya Victor kaget.
Kevin sangat kaget mendengar perkataan orang ini karena orang ini adalah Lisa, bekas tunangan Kevin."Apa maksudmu, Lisa?"tanya kevin pura-pura tidak tahu."Dari tadi aku mengintip apa yang terjadi. Aku tidak ikut-ikutan, loh, waktu Victor merendahkan kamu. Kemudian aku bersembunyi di sini dan mendengar pembicaraan antara kamu dengan pria bernama Thomas tadi. Dia bilang kamu adalah seorang tuan muda dan sekarang aku tahu pasti, kalau kamu memang adalah seorang tuan muda," tegas Lisa."Kamu salah dengar, Lisa. Kamu salah dengar," elak Kevin.Tiba-tiba terdengar suara masinis kereta api lewat pengeras suara yang terdengar hingga seluruh gerbong kereta api yang mengucapkan permintaan maaf karena kereta api mengalami keterlambatan tetapi sekarang kereta api akan segera berjalan dan ada seorang tuan muda yang akan menggantikan keterlambatan tadi kepada setiap penumpang dengan biaya dua kali lipat dari harga tiket
"Aku akan menceritakan semuanya asalkan kamu mau kembali padaku dan kembali menjadi tunanganku. Kembali menjadi milikku," bisik Lisa manja."Apa kamu tidak malu dengan kata-katamu ini, hah? Sekarang ini, kamu seperti menjilat ludahmu sendiri, tau! Dahulu kamu memaki-maki aku! Dahulu kamu mengusirku! Dahulu kamu tidak menganggapku ada, jadi, buat apa sekarang kamu memintaku kembali,kepadamu, hah?!""Huhuhu." Lisa Menangis tanpa air mata. "Please ... Kevin. Aku mohon kembalilah padaku. Mulai sekarang, aku akan memperlakukanmu dengan baik. Aku akan mencintaimu dengan setulus hati, aku sadar akan kesalahanku dulu. Huhuhu.""Kamu tidak mencintaiku dengan tulus di saat aku mencintaimu dengan tulus. Sekarang ini, pintu hatiku sudah tertutup untukmu. Semuanya sudah terlambat bagimu!" Kevin segera bergerak untuk mendekati Natalie yang berada di ujung gerbong yang dari tadi terus menatap dia dengan Lisa di sini."Jang
Kevin mendekati Natalie dan langsung memegang tangan Natalie. "Kamu tidak apa-apa kan?""Aku tidak apa-apa, Kevin. Tadi aku mengkhawatirkan kamu tapi untung saja semuanya bisa diatasi." Setelah itu, Natalie menatap ke arah Lisa di kejauhan sana. Natalie sebenarnya ingin bertanya tentang Lisa tetapi dia masih enggan untuk menanyakannya."Kamu bisa menanyakan kepadaku tentang gadis itu," kata Kevin sambil mengerling kearah Lisa di kejauhan sana."Siapa dia?" tanya Natalie penasaran."Dia adalah bekas tunanganku. Sesaat setelah aku mengalami Amnesia, aku tinggal di rumahnya karena ayahnya terkait erat dengan diriku. Sayangnya, dia tidak sempat menceritakan yang ingin aku tahu hingga dia meninggal." Lalu?""Lalu tunanganku itu dan ibunya mencampakkan aku karena sejak awal mereka menganggap rendah diriku.""Kamu masih mencintainya." Natalie mengerling ke arah Lisa di
Setelah istirahat 1 jam di apartemen, Kevin mengirim pesan kepada Thomas untuk bersiap-siap. Setelah itu, Kevin membangunkan Natalie."Siap-siap lah dan ingat, nanti kamu harus mengikuti apa kata-kataku. Saat diperlukan dan aku memintamu untuk berlindung di dekat beberapa orang, maka kamu harus mengikutinya.""Beberapa orang? Apa kamu punya teman yang akan mengikuti kita untuk menuju ke Jefferson Southern itu?" tanya Natalie penasaran."Boleh dibilang seperti itu. Aku punya beberapa teman di kota ini, mereka akan menemani aku, jadi, nanti kalau keadaan sedikit gawat dan aku perlu untuk mendobrak masuk ke depan untuk mencari orang-orang yang kemungkinan mencelakai kita di masa lalu, maka aku akan menitipkan kamu kepada beberapa temanku.""Baiklah. Tapi, kamu jangan terlalu mengambil resiko, Kevin, karena dalam mimpiku itu, aku melihat orang-orang yang membawaku itu ada yang menyelipkan senjata api di balik baju m
"Apa yang ingin kamu katakan?" tanya Kevin yang melihat sejak dari Natalie seperti ingin mengatakan sesuatu kepadanya."Sebenarnya aku ingin mengatakannya sejak tadi, tapi aku takut suaraku didengar oleh security yang tadi," jawab Natalie sambil terus berjalan mengikuti Kevin."Apa yang ingin kamu katakan?""Aku ingin bilang kalau gedung ini betul-betul adalah gedung yang aku lihat dalam mimpiku. Tidak salah lagi, inilah gedungnya.""Sudah kuduga kalau mimpi kamu itu bukanlah mimpi sembarangan tapi mimpi itu adalah penggalan dari ingatanmu yang hilang itu.""Iya, Kevin. Aku yakin sekarang. Mimpi tentang gedung ini bukanlah mimpi biasa tapi itu adalah penggalan ingatanku.""Itu laboratoriumnya," kata Thomas tiba-tiba sambil menunjuk ke arah sebuah pintu yang berada di ujung ruangan lantai 7 ini.Baru saja Kevin akan berjalan mengikuti Thomas, tiba-tiba Kevin merasakan tangannya dice
Pintu laboratorium ini terbuka dan seperti yang pernah diceritakan oleh Natalie sebelumnya. Begitu pintu terbuka, ada cahaya yang sangat terang yang keluar dari laboratorium itu.Thomas, Kevin, Natalie dan anggota tim yang lain semuanya harus menutup matanya dengan tangan mereka karena sinar yang berada berasal dari dalam laboratorium itu sangat menyilaukan mata.Kabar baiknya, tidak terdengar suara bunyi alarm dan ini berarti, Tim IT berhasil mengakali pintu itu sehingga pintu itu bisa terbuka tanpa membunyikan alarmnya.Thomas putuskan untuk masuk duluan ke arah dalam. Dia bahkan sudah memegang senjata api genggam diikuti oleh tiga orang anak buahnya. Mereka langsung menyebar untuk menguasai keadaan di dalam laboratorium.Kemudian Kevin segera berbisik kepada Natalie meminta Natalie untuk mengikuti dirinya. Di belakang Natalie, barulah sisa dari anak buah Thomas yang berjaga di belakang Natalie dan Kevin.&