Share

Bagian 21: Jadilah Pemberani!

“Keluarga yang bisanya hanya menambah luka, aku tidak perlu yang seperti itu.”

~Bawang Putih~

---

Aroma melati berpadu daun pandan masih membekas. Gurat luka belum terhapus dari sorot mata polos. Meskipun begitu, Bawang Putih terlihat jauh lebih tegar dibandingkan saat kepergian ibunya.

Sayangnya, dalam kedukaan, serigala berwujud manusia malah mencari mangsa. Belum kering makam ayahnya, kerabat-kerabat Bawang Putih sudah meributkan masalah harta warisan. Sejak pagi bersitegang, akhirnya mereka mencapai mufakat. Anehnya, tidak ada sedikit pun bagian untuk Bawang Putih.

“Ternak sapi akan jadi bagian kami,” tutup paman Bawang Putih yang tertua, mengakhiri penuturan panjangnya tentang pembagian warisan.

Pengaturan alur cerita memang sangat kejam. Jika kisah aslinya, Bawang Putih jatuh miskin karena Bawang Merah dan si ibu tiri suka berfoya-foya sepeninggal sang ayah. Namun, saat aku mengubah sifat tokoh antagonis, parasitnya berganti menjadi kerabat-kerabat tidak tahu diri. Mereka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status