Share

Bagian 22: Tumbuh Dewasa

"Itu, Bu ... sebenarnya, aku hanya-"

"Hanya apa?" cecar Ibu.

"Ibu ... jangan marahi Mbakyu. Mbakyu hanya mengajari Bawang Putih untuk melawan orang-orang jahat yang mau menganggu keluarga kita," bujuk Bawang Putih.

"Tapi, bukan berarti bicara tidak sopan pada orang tua seperti tadi," protes Ibu.

Bawang Putih menggeleng pelan. "Mereka tidak pantas untuk dihormati, Bu. Kalau tadi Putih tidak melawan, pasti akan dinikahkan dengan tukang mabuk mesum itu, 'kan?" sergah Bawang Putih.

Ibu tampak terdiam. Wajahnya masih tampak tak setuju dengan ajaranku. Namun, aku yakin beliau juga membenarkan ucapan Bawang Putih tentang cara menyelematkan gadis itu dari jeratan pernikahan dengan seorang lelaki berengsek.

"Jadi, jangan marahi Mbakyu, ya, Bu," rengek Bawang Putih memecahkan keheningan.

Ibu menghela napas. "Baiklah."

Aku diam-diam mengembuskan napas lega.

***

Tahun berlalu tanpa terasa, hidup kami damai meskipun tidak lagi bergelimang harta. Kerabat Bawang Putih benar-benar merebut aset bis
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status