Share

Bagian 40: Keajaiban

Badai semalam telah berlalu. Aroma rumput basah terasa menyegarkan. Aku mengajak Bawang Putih keluar. Banyak yang harus diperiksa di toko. Simplisia-simplisia di sana mungkin saja menjadi basah. Kami akan menjemurnya untuk mencegah tumbuhnya jamur.

“Mbakyu, lihat itu!” Bawang Putih berseru heboh saat membuka pintu.

“Ada apa, Putih?”

“Ada tanaman yang indah sekali di bekas kuburan Raka.”

Aku langsung keluar. Ceritanya mulai berjalan normal lagi. Kuburan ikan mas akan menumbuhkan tanaman emas. Aneh juga, padahal, Raka sudah terlepas dari kutukan.

Kami pun mendekati tanaman dan berjongkok mengamati. Benar saja, tanaman jenis perdu ini berdaun emas. Mata menjadi silau dibuatnya.

“Ini mungkin hadiah dari Raka untuk kita. Raka ....” Bawang Putih kembali menangis.

“Sudah, Bawang Putih. Aku yakin Raka lebih suka melihat temannya tersenyum.”

Bawang Putih menyeka kasar air mata di pipi, juga menyedot ingus yang sempat melorot. Senyuman manis tersungging di bibirnya. Aku mengusap rambut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status