Share

Hilangnya Gelang Luka

"Be—benar, Nyonya," jawab salah seorang di antara mereka, mencoba meyakinkanku dengan rasa takut.

Aku dan para pegawaiku bercakap-cakap sejenak sebelum akhirnya mereka pulang. Hanya ada satu pegawai yang kuminta untuk tetap berada di sini, dia adalah Mang Rudi—petani teh di perkebunan teh-ku.

"Dari semua perusahaanku, hanya perusahaan teh lah yang memiliki investor. Aku mengizinkan beberapa orang berduit memiliki saham di perusahaan itu. Termasuk kamu, Bilqis," kataku pada Bilqis. "Jika Mas Wira berniat menjual perusahaan, atau setidaknya asetnya, maka dia bersama direksi perusahaan pasti akan mengadakan rapat umum dengan para pemegang saham. Apa kau pernah mendapat undangan itu?" lanjutku bertanya pada teman paling setiaku ini.

Bilqis menggeleng. "Dia tak mungkin melakukannya tanpa kehadiranmu, kan, Manis?"

 
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status