21+
Di atas ranjang yang terdapat dua tubuh itu saling menindih dengan bibir yang menempel saling mencecap dan melumat.
Keith yang berada di atas tubuh Kiara itu terus menyerang bibir Kiara dengan ciumannya.
Setelah tadi keduanya saling bersitegang atas kecemburuan Keith, pria itu membawa Kiara rebah ke atas ranjang dan mulai meliarkan ciumannya pada bibir serta leher Kiara.
Sementara Kiara yang memilih pasrah hanya diam dan menerima serbuan bibir Keith pada kulit telanjangnya.
Sampai ia merasakan tangan Keith yang bergerak meremas dadanya barulah Kiara mendorong dada pria itu menjauh.
Hal tersebut mencipta pandangan bertanya Keith. Dan merasa tak senang akan penolakan yang Kiara lakukan.
"Kita sepakat untuk menunda sampai minggu depan" cicit Kiara pelan yang kembali pada mode pemalu serta takut-takutnya di hadapan Keith.
Dan Keith sendiri yang sudah tersiksa akan gairah hanya bisa pasrah, ia mengacak kesal ram
"Hei Keith, apa kamu tidak mau makan siang?" Jane membuka pintu ruangan Keith dan memasukan kepalanya untuk mengintip Keith yang masih duduk manis di meja kerjanya dengan berlembar-lembar kertas yang membutuhkan perhatiannya."Tidak! Kamu makanlah duluan, aku mau menyelesaikan semua ini sebelum jam pulang nanti"Jane memajukan bibirnya dan ia membuka pintu ruangan Keith dan berjalan mendekat pada sosok Keith yang tak mengalihkan pandangan matanya dari surat-surat dan laptop di hadapannya."Keith, ayolah! Kamu tidak bisa mengabaikan makan siang begitu saja" Jane berdiri di samping meja Keith memohon agar pria itu mau makan bersamanya."Jane! Kamu lihat aku sedang bekerja! Tolong jangan ganggu aku, kamu bisa makan sendiri!" ketus Keith yang bosan setiap kali Jane terus memaksanya untuk keluar makan siang sementara dia sedang berusaha menyelesaikan pekerjaannya di sini."Tapi Keith-""Kalau gitu makanlah denganku,
"Apa hanya dia yang ada di otakmu, kenapa kamu hanya memikirkan dia? Apa kamu tidak pernah memikirkan perasaan orang lain yang ada di dekatmu?!"Hening sejenak setelah Jane menjeritkan kalimatnya pada Keith yang mendadak terpaku terhadap apa yang Jane katakan."Apa maksud-""Tidak ada maksud apapun dalam ucapanku barusan, tolong lupakan saja, aku terbawa emosi. Dan terimakasih sudah mengantarku sampai sini, aku pastikan besok aku tidak akan terlambat ke kantor!" Jane membersihkan air mata yang sempat keluar dari matanya sebelum ia beranjak turun dari mobil Keith dan tak mau lagi mendengar perkataan Keith yang bisa saja mengartikan apa ucapannya tadi.Jane menyesal dan takut andai Keith menyadari perasaannya sekarang. Ia memaki dirinya sendiri yang bersikap frontal begitu.Keith sendiri masih terpaku di balik kemudinya. Ia namun tak mau berpikir panjang mengenai kalimat yang Jane katakan padanya. Dia tak mau berurusan d
Sepanjang pelajaran, bibir Kiara tak bisa berhenti untuk tak tersenyum.Membayangkan kembali kejadian pagi tadi membuat pipi Kiara panas dan dadanya yang seperti dipenuhi ribuan bunga.Kiara kembali mengingat bagaimana pagi tadi saat Keith mengajaknya untuk melakukan acara mandi bersama.Namun karena Kiara yang masih malu dan sungkan, jadi ia menolaknya.Keith menerima itu dan beranggapan jika Kiara masih malu dalam hal ini. Namun setelah itu Keith mengajaknya membuat sarapan bersama. Katanya sarapan yang dibuat sepasang suami istri hasil masakannya akan menjadi lebih enak.Dan saat pertama kalinya Kiara tau bahwa keahlian memasak Keith wajib diacungi jempol. Meski Kiara juga bisa mengolah bahan-bahan masakan namun keahlian Keith bagaikanchefprofesional. Makanan yang dibuatnya pun bisa dibilang sangat enak.Keith lebih banyak memasak untuknya dan Kiara bertugas untuk mengambilkan bahan yang Keith butuhkan. Na
Kiara berdiri kaku di depan pintu ruangan Keith setelah mendengar bentakan Keith yang memang ditujukan untuk Lucas namun melihat wajah Keith yang tersimpan amarah tentu membuat Kiara tak tenang."Lucas sialan!" Keith memaki temannya itu dan bergerak keluar dari meja kerjanya untuk menghampiri Kiara yang masih terpaku berdiri di depan pintu."Astaga betapa aku merindukanmu" Keith menarik Kiara ke dalam pelukannya yang disaksikan oleh Jane. Wanita itu nampak mengalihkan pandangannya saat melihat Keith memeluk serta mencium kening Kiara di hadapannya dan semua itu tak lepas dari pandangan Kiara."Keith ... Sepertinya kamu masih sibuk bekerja" Kiara mendorong dada Keith agar berhenti memeluk dan menciumnya karena merasa sungkan juga dengan keberadaan Jane di sekitarnya."Pekerjaanku sudah sedikit berkurang Kiara! Jane bisakah kamu meninggalkan kami berdua di sini?" Melihat Kiara yang terus melirik sekertarisnya membuat Keith mera
Kemarahan Kiara masih bertahan sampai keduanya pulang ke apartemen. Kiara memilih mendiamkan Keith yang sama sekali tak terganggu dengan sikap marahnya ini. Kiara juga membelakangi Keith saat tertidur meski pria itu akan memeluk dia dari belakang tubuhnya.Namun Kiara masih bertahan dalam kebisuannya dan kekesalannya karena Keith melarangnya pergi bersama teman-temannya.Meski Kiara tengah marah, Keith masih memperlakukannya seperti biasa. Bahkan sebelum ia berangkat sekolah, Keith menyempatkan dirinya untuk memasak makanan untuk Kiara sarapan.Keith benar-benar berusaha menghilangkan amarah Kiara meski tanpa berbicara namun semua perlakuan Keith jujur saja memang membawa sebagian marah Kiara pergi."Besok aku baru kembali mengajar di sekolah, jadi hari ini sebisa mungkin jangan berdekatan dengan laki-laki lain Kiara" ujar Keith saat menghentikan mobilnya di depan sekolah Kiara.Untunglah semua kaca mobil Keith gelap jadi ti
"Yang aku tidak bisa yaitu hidup tanpamu Kiara"Apa yang Keith katakan itu membuat tubuh Kiara terpaku dan kedua matanya mengerjap pelan seolah apa yang Keith katakan menyihirnya.Kemudian Kiara tertawa pelan mencoba menghilangkan suasana canggung ini, setidaknya menurutnya."Jangan bercanda" ucap Kiara sarat akan kegelian, namun pandangan Keith yang datar mendapati apa yang Kiara katakan setelah ucapan seriusnya itu membuat dengus napas Keith terdengar."Kamu pikir itu sebuah lelucon?"Tawa Kiara perlahan menghilang karena melihat wajah tegang Keith. "Jadi ucapanmu itu serius?" tanyanya mengharap.Keith mencoba menghilangkan rasa kesalnya dan membalikan tubuh untuk menghadap Kiara sepenuhnya."Aku mau kamu mendengar ini dengan baik!" ujar Keith dengan wajah serius.Kiara mengangguk kaku, jantungnya berdebar kuat karena Keith."Sudah sejak lama semenjak aku menyimpan rasa ini padamu Kiara, aku jatuh cinta padamu se
Sebelum pulang ke tempat tinggalnya, pagi hari tadi Keith membangunkan Kiara untuk melihat matahari terbit dari atas puncak.Dan betapa senangnya Keith ketika melihat raut senang serta terharu Kiara karena bisa melihat pemandangansunrisetersebut.Setelahnya keduanya sarapan dan bersiap untuk pulang.Kiara yang awalnya mau merapihkan semua alat-alat serta tenda tersebut dilarang oleh Keith.Kiara tak perlu melakukan itu, karena Keith sudah menyuruh orangnya untuk datang dan membereskan ini semua untuknya.Kiara yang hanya mau merapihkan serta membersihkan sedikit benda yang berantakan tetap dilarang oleh Keith.Pria itu tetap mengajaknya pergi setelah membersihkan diri di toilet umum yang memang disediakan di sana.Selama perjalanan pulang pun Kira kembali tertidur di dalam mobil. Sampai Keith menggendongnya ke dalam apartemen saat pria iu berhasil membawa mobilnya dengan selamat ke tempat tinggal mereka, Kia
21+ !!!Kiara tau ini gila sangat gila! bisa-bisanya ia mengatakan hal tersebut dan memancing Keith untuk mengejarnya. Kiara tau bukan hal sulit untuk Keith bisa menangkapnya.Karena saat Kiara baru menginjak anak tangga ke lima, pria itu sudah menarik tangannya dan Kiara sudah terjatuh ke dalam pelukan Keith.Belum selesai keterkejutannya, Keith menggendong dirinya untuk segera naik ke lantai atas dan membawanya ke kamar mereka.Di dalam gendongan Keith, Kiara bisa mendengar degupan jantung Keith itu.Setibanya mereka di kamar, Keith melempar Kiara ke atas ranjang empuknya