Share

Possessive Senior
Possessive Senior
Author: Tata Selvia

Chapter. 01

Author: Tata Selvia
last update Last Updated: 2021-08-10 22:45:30

Daren & Alena

******

Seorang gadis tampak begitu ceria ketika ia melihat pantulan dirinya di depan cermin. dia terus tersenyum dan sesekali bersenandung dengan merdu sampai sebuah panggilan telepon membuyarkan kegiatannya.

"Ya ..." jawab nya sambil duduk di sofa yang berada di kamarnya tersebut.

"Gue udah di depan." Kata orang di seberang telepon.

"Oke... Tunggu sebentar." Lalu panggilan telepon berakhir.

Alena Mikael Greyson atau yang biasa di panggil Ale, Dia tampak cantik mengenakan pakaian berwarna putih yang nampak serasi dengan kulit putih pucat nya. bola mata nya yang berwarna hitam Pekat yang memancarkan kesan lucu ketika menatap sesuatu, jangan lupakan pipinya yang selalu memerah seperti anak-anak dan membuatnya gemas. tentu dengan hal itu ia memiliki daya pikat tersendiri bagi siapapun yang melihatnya.

Ale tampak bahagia karena mulai hari ini statusnya  menjadi baru, yaitu mahasiswi.

"Kenapa lama sih!." Kata temannya yang sudah lumayan lama menunggunya.

"Maaf Sarah ..." Ucapnya dengan menyengir

"Ya udah ..., yuk keburu telat nanti." Kata Sarah dan setelah itu Ale memasuki mobil milik sarah.

"Bukan nya Gue udah bilang, jangan terlalu berhias Ale. Loe tidak tahu seberapa banyak senior hidung belang di kampus. mereka sangat buruk." Ucap Sarah sambil menyetir mobil.

"Iya ...." Ale dengan cepat menghapus lipstiknya yang berwarna nude dan membiarkan bibirnya berwarna pink secara alami. rambutnya ia gerai dengan di hiasi pita kecil di sana. setelah itu Ale memakaikan name tag di dada.

"Bagaimana?" Tanya Ale memastikan penampilannya.

"Itu lebih bagus, yang tadi seperti badut." Tanggapan Sarah membuat Ale mengerucutkan bibirnya lucu, sedangkan Sarah hanya tersenyum.

Mobil mereka memasuki parkiran kampus, sudah banyak anak baru di lapangan, yang akan mengikuti ospek nantinya. Ale belum keluar dari mobil rasanya ia sangat gugup, apa lagi ini hari pertama nya.

Namun kegugupannya hilang ketika Sarah mengenggam tangannya, guna memberi ia semangat, dan itu berhasil.

"Siap menjadi mahasiswi baru, Little girl?! Seru Sarah guna mencairkan suasan tegang di antara mereka.

"Siap!" Ale menyambut dengan semangat dan wajah berseri, mereka keluar dari mobil bersama-sama. sebelum melangkah Ale menarik napas nya panjang lalu menghembusnya secara perlahan.

Mereka berjalan beriringan menuju lapangan yang sudah di penuhi mahasiswi baru. ada beberapa dari mereka sedang duduk di kantin, karena jam ospek di mulai pukul 7 pagi.

Di panggung kecil terdapat tulisan yang cukup besar dan membuat Ale yang membacanya tersenyum.

(SELAMAT DATANG MAHASISWA BARU UNIVERSITAS INTERNASIONAL ROMANOV)

****

Ale baru saja keluar dari toilet, sekarang ini mereka sedang istirahan dan nanti kegiatan terakhir mereka yaitu mengumpulkan tanda tangan kakak tingkat (panitia), dari ketua, wakil, sekertaris dan lainnya.

Jika mereka bisa mendapatkannya dengan cepat maka mereka akan bisa pulang. Karena Masa ospek di universitas ini hanya satu hari saja. jadi tidak perlu repot lagi menyiapkan perlengkapan ospek.  esoknya mereka akan melihat jadwal kuliah mereka masing-masing.

"Oke, ini hari terakhir kita. jadi sekarang kalian harus mengumpulkan tanda tangan para panitia!." Seru kakak kelas yang bernama tag Angel.

"Kalian bisa bubar sekarang, ingat jam tiga sore sudah di sini!." Lanjutnya lagi.

Ale melihat jam tangannya, sekarang pukul dua lewat dua puluh menit, jadi mereka akan memiliki waktu sekitar empat puluh menitan.

"Ale, ayo buruan." Panggil Sarah sambil menarik tangan Ale menuju lantai dua gedung tersebut.

"Terlebih dahulu kita akan mencari ketua panitianya,tadi namanya siapa ya?" Tanya Sarah

"Kalau gak salah, Daren Cleo Romanov." Ucap Ale.

"Pasti yang ini ganteng." Ucap Sarah sambil tersenyum sedangkan Ale hanya memutar bola matanya saja. Sarah ini tidak bisa diam, jika menyangkut masalah pria-pria ganteng.

"Ya elah loe, ganteng aja yang di pikirin." Ucap Ale.

"Itu penting banget Ale, Loe harus coba deh gimana rasanya pacaran."

"Udah ah, jangan bahas itu dulu. kita harus cepat cari kakak panitianya." Kata Ale mengalihkan obrolan mereka.  ia sangat tidak suka jika Sarah akan membahas tentang pacaran.

Mereka berjalan ke arah satu ruangan, yang dimana ruangan tersebut jurusan Bisnis. Ale dan sarah mengetuk pintu dengan pelan.

Tok! Tok!

Mereka masuk setelah mendapatkan Izin dari orang-orang yang berada di kelas tersebut.

"Maaf menganggu, kami ingin mencari Kak Daren untuk meminta tanda tangan." Kata Ale dengan gugup. di kelas tersebut semuanya adalah laki-laki yang sangat tampan. jangan di tanya bagaimana reaksi Sarah ketika melihat pria-pria tersebut. Air liurnya pun hampir menetes, untung Ale dengan cepat menyikut lengan nya.

"Berani bayar berapa, kalau Loe berdua mendapatkan tanda tangan gue?" Tanya seorang pria tampan, yang baru saja turun dari atas meja.

Ale menyeritkan keningnya, jadi ini yang namanya Daren Cleo Romanov. tampan sih, tapi sifatnya sombong dan Arogant. lihat saja memberi tanda tangan pun dia harus minta bayaran.

"Kak kami hanya minta tanda tangan, buka minta password wifi." Ucap Ale jengkel.

"Ya sudah, kalau kalian tidak mau." Kata nya sambil berbalik untuk duduk kembali ke atas meja.

"Ale, jangan memperumit keadaan, bayar aja mungkin gak mahal." Bisik Sarah. setelah Ale berpikir akhirnya ia mengangguk, karena sebenarnya ia sangat tidak ingin berurusan dengan pria macam Daren ini.

"Baiklah, gimana kalau Gue bayar Loe makan di kantin." Tawar Ale, tentu tawaran tersebut mendapatkan tawa dari beberapa teman Daren.

"Loe pikir, kita gak mampu beli gitu?." Ucap salah satu dari mereka.

"Ah gini aja, gimana kalau Loe berdua temenin kita ke club malam saja?, kalau gak mau ya sudah." Lanjut pria tersebut.

"Oke!." Bukan Ale yang menjawab melainkan Sarah. rasanya Ale ingin sekali menggundul rambut sarah, dengan seenaknya gadis itu menyetujui nya.

Setelah itu, Daren memberikan tanda tangannya, kepada Sarah dan Ale. saat memberikan kertas milik Ale, dengan sengaja Daren menyentuh tangan Ale.

Ternyata mereka semua adalah ketua,wakil, dan sekertaris dari panitia Ospek ini, untungnya mereka tidak perlu susah payah untuk mencari lagi.

"Eh loe! kasih nomor telepon lo ke Gue." Panggil pria teman Daren kepada Sarah. dengan enggan Sarah memberikan nomor nya.

Setelah itu Ale dan Sarah keluar dari kelas tersebut. dengan rasa senang plus rasa jengkel dengan kelakuan brandalan kampus yang sayang nya tampan semua.

Sedangkan Daren dan teman-temannya hanya tertawa melihat tingkah kedua gadis yang baru saja mereka temui.

"Gue yakin mereka berdua belum pernah merasakan yang namanya sex."Salah satu dari kawanan Daren membuka suara setelah beberapa saat terdiam.

Daren hanya terdiam sambil menyeringai akhirnya dia mendapatkan wanita yang selama ini dia cari dan Daren sangat senang karena ada gadis yang sangat ia dambakan tengah berada di dekatnya sekarang ini.

.....

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Possessive Senior   Chapter. 40 (END)

    Happy Reading...............Akhir dari perjalanan hidup Alena, Gadis yang dulu polos, tidak mengenal cinta. Namun karena seorang pria yang tak lain adalah seniornya di universitas ia dapat mengenal itu semua bahkan rasa sakit pun selalu ia rasakan.Dan ini adalah sakit yang terakhir namun sakit ini berbeda karena ia begitu bahagia menerima sakit ini. Dia adalah Alena wanita yang kini tengah berjuang di dalam ruang bersalin, Alena tidak menyangka jika waktu yang ia tunggu-tunggu akhirnya datang juga.Hari ini anak pertama nya bersama Daren lahir. Anak kembar yang begitu lucu, Alena menangis begitupun Daren pria itu menangis bersyukur karena persalinan Alena berjalan dengan lancar dan kedua baby itu dalam keadaan sehat tidak kekurangan apapun."Jadi siapa kakaknya?" Tanya Axel, pria itu baru saja tiba di rumah sakit karena tadi ia dari kantor dan saat

  • Possessive Senior   Chapter. 39

    Happy Reading.............Hari ini tepat hari dimana Daren dan Alena mengumumkan kepada seluruh keluarga, mengenai jenis kelamin anak mereka. Semua keluarga sudah menantinya kecuali Hans pria itu biasa saja dia masih belum bisa menerima anaknya yang menikah dengan keturunan Romanov tapi saat melihat kebahagian sang putri membuat Hans mau tidak mau harus ikut tersenyum."Jadi apa jenis kelamin anak kalian?" Tanya Axel kepada adiknya, Alena tersenyum. Ternyata seluruh keluarga sangat menanti dengan apa yang akan ia dan Daren sampaikan.Daren menyuruh anak buahnya untuk mengeluarkan sebuah balon yang sudah ia isi dengan kertas yang bertuliskan jenis kelamin bayi mereka."Dalam hitungan ketiga, kita akan pecahin balon ini. Sayang kamu yang mecahin ya." Kata Daren, Alena mengangguk antusias."Aku yakin pasti babynya perempuan." Celetuk Indri yang membuat semua mata menatap ke arahnya, Hans bertanya kenapa istrinya yakin bahwa cucu merek

  • Possessive Senior   Chapter. 38

    Happy Reading...............Kini kehidupan Alena dan Daren lebih banyak di habiskan dengan Daren yang mengajak Alena berlibur ke beberapa negara yang sangat ingin di kunjungi oleh Alena. apapun yang Alena inginkan Daren akan berusaha mengabulkannya. Walaupun Darendisibukkan dengan pekerjaannya, namun untuk kebahagian sang istri Daren rela meninggalkan dokemun yang sudah sangat menumpuk di atas mejanya.Dan semenjak pengumuman kehamilan Alena 3 hari lalu Daren memilih untuk menunda keberangkatan mereka ke Yunani karena ia tidak ingin Alena kelelahan. usia kehamilan Alena baru memasuki bulan pertama dan seluruh keluarga bahagia mendengar berita tersebut.Ibu Daren sudah menyiapkan nama untuk cucu nya tersebut. Dia sangat antusias begitupun dengan ibu Alena."Sayang jangan lupa makan buah yang sudah bibi kupas ya. Aku berangkat ke kantor nanti saat makan siang aku akan pulang." Kata Daren pria itu mencium pipi dan bibir

  • Possessive Senior   Chapter. 37

    -Happy Reading-***Daren dan Alena memasuki kamar pengantin, jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari. Setelah selesai resepsi tadi Daren dan Alena berkumpul terlebih dahulu bersama keluarga mereka. Dan disinilah mereka setelah mendapatkan wejangan dari orang tua mereka ingin segera Alena dan Daren memiliki anak ingin rasanya Alena mengatakan jika mereka bukan lah pabrik pembuat anak namun dia tidak berani untuk mengatakan hal itu kepada keluarganya.Alena bahkan belum memikirkan soal anak karena ia pikir dirinya masih membutuhkan waktu berdua saja bersama sang suami. Lalu tidak lama setelah,Daren tanpa memberikan kesempatan untuk Alena membersihkan dirinya, dia langsung mendorong pelan tubuh Alena ke atas ranjang yang membuat Alena menggerutu."Apa tidak bisa pelan-pelan?!" Tanya Alena dengan nada jengkel yang membuat Daren gemas sendiri saat melihat ekspresi Alena.Bagaimana ia bisa pelan jika istrinya ini sangat cantik ia sudah tidak sabar untuk 'me

  • Possessive Senior   Chapter. 36

    Happy Reading...............Daren dengan wajah bosannya menscroll benda pipih miliknya. sudah sejak satu jam yang lalu dia menemani Alena di dalam salon ini dan gadis itu masih belum selesai juga. Sungguh rasanya kesabaran Daren sudah di ambang batas namun apalah daya dia tidak berani melawan ibu negara yang sudah menempati tempat terspesial di dalam hatinya."Tuan apa anda butuh sesuatu?" Tanya pelayan yang ada di dalam salon tersebut."Apakah aku bisa membawa calon istriku pergi dari sini sekarang?" Tanya Daren dengan jengkel, pelayan tersebut hanya bisa melongo mendengar permintaan Daren."Maaf tuan, sisa waktu perawatan nona Alena masih 45 menit lagi." Dan Daren hampir mengumpat mendengar hal itu, sial hampir 2 jam dia menunggu Alena dan itu sangat lama."Kau boleh pergi sekarang!" Daren menghembuskan napasnya untuk menetralkan emosi yang sejak tadi hendak meledak. Daren kembali membuka benda pipih tersebut, wal

  • Possessive Senior   Chapter. 35

    Happy Reading ..........."Saya tidak ingin melihat anda terus berada di dekat Alena, anda itu hanya benalu di hubungan kami!" Kata Daren, dia tidak habis pikir dengan Regan, pria itu tidak mau menjauhi Alena padahal hari pernikahan Alena tinggal dua hari lagi. Lalu apa tadi yang dia lihat Regan tengah jalan bersama Alena dan setelah dia mengantar Alena pria itu tidak segan memberikan kecupan di tangan mulus milik Alena."Apa aku peduli? Toh Alena tidak keberatan dengan hal itu." Nada mengejek sangat kentara di kalimat Regan dan membuat Daren naik pitam. Jika saja dia tidak ingat janji nya dengan Alena untuk tidak menampar Regan lagi maka segara sudah di pastikan pria songong yang ada di hadapan nya sekarang sudah masuk rumah sakit."Fuck apakah tidak ada wanita lain hah selain wanita ku?!""Ada, cuma yang seperti Alena sudah tidak ada. Alena adalah wanita idaman semua pria, aku jadi membayang kan bagaimana bentuk tubuhnya." Regan masi

  • Possessive Senior   Chapter. 34

    Happy Reading . . . . . . . . ........ 1 Bulan kemudian Selamat 1 bulan ini keadaan Alena sudah membaik, dia sudah keluar dari rumah sakit dan bisa memulai pekerjaannya kembali namun orang tuanya dan tentunya Daren tidak setuju jika Alena kembali ke Paris dan menjadi model disana. Untuk menjadi desainer itu boleh saja namun harus ijin dengan Daren karena sekarang pria itu resmi menjadi tunangannya dan harus kalian tau bahwa gara-gara Daren pernikahan mereka di percepat. Alena bahkan mendahului kakaknya Axel. Axel akan menikah tahun depan sedangkan Alena 2 minggu lagi sungguh rasanya sangat mustahil menikah dengan Daren. Alena masih belum puas untuk berkarir. "Menyingkir dari atas ku, kau mau aku teriak hah?!" Pekik Alena saat ini posisi keduanya sangat intim. Dimana Daren tidak mau berpindah tempat dari atas tubuh Alena. Kata pria itu dia sanga

  • Possessive Senior   Chapter. 33

    Happy Reading...............Pagi nya Alena duluan terbangun padahal jam baru menunjukkan pukul 5 pagi, entah kenapa malam tadi tidurnya lebih nyenyak dari sebelumnya. apakah ini efek dari kecupan yang Daren berikan untuknya. Alena menatap Daren yang masih terbaring di atas sofa, pasti badan pria itu akan sakit karena badannya terlalu besar untuk sofa yang kecil tersebut.Tidak beberapa lama Daren menguap dan mata keduanya saling bertatapan, Daren tersenyum ke arah Alena lalu dia menghampiri gadis itu. Daren memberikan kecupan di kening Alena dan membuat gadis itu terkejut."Good morning sayang." Ucap Daren lalu dia menyingkirkan helai rambut yang menutup sebelah matanya."Apa tidurmu nyenyak hmm?" Lanjut Daren"Ya begitul

  • Possessive Senior   Chapter. 32

    Happy Reading............"Sial kau bisa Membunuh nya!" Bentak Axel saat Daren hendak menggores wajah Lisa yang sudah pingsan menggunakan pisau milik nya."Aku belum puas, dan dia sudah menyiksa Alena ku. Minggir!" Daren mendorong tubuh Axel namun dengan cepat Axel menahan tangan Daren."Kau ingin membuat Alena tambah membenci mu saat dia tau kau membunuh seseorang hah?!" Axel tidak habis pikir dengan Daren, tadi mereka sudah berjanji tidak akan sampai membunuh Lisa namun Daren melanggar janjinya Lisa hampir meninggal akibat perbuatan Daren.Daren terdiam dia baru sadar, jika Alena sudah siuman dan dia sudah berjanji tadi jika dia pergi hanya sebentar saja. Daren menatap jam di pergelangan tangannya dan jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam."Aku pergi!" Ucap Daren la

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status