"Pi, Papi nggak salah. Papi transfer aku dua puluh juta, apa ini nggak berlebihan?"keluhku kepada Papi.
"Nggak nak, apanya yang berlebihan? Kamu anak Papi, pasti Papi akan usahakan yang terbaik untukmu. Jadi kamu, harus berlajar dengan sungguh!"titah Papi kepadaku.
"Ok Pi, thanks iya Pi. Papi sangat baik kepadaku, aku sayang Papi. Thanks Pi,"ucapku sambil tersenyum."Oia Mami juga ada hadiah, Mami transfer. Tetapi nggak banyak,"ucap Mami sambil mengelus rambutku dengan penuh cinta dan kasih sayang.Mamiku, juga transfer uang sebanyak sepuluh juta. Ya ampun, Mami sangat baik. Terimakasih Mi, tetapi apakah kedua orang tua angkatku tidak terlalu berlebihan? Memberikan aku uang saku, terlalu banyak sekali.Bahkan Papi dan Mami, terlalu memanjakanku. Uang di rekeningku banyak sekali. Ada total, sekitar tiga puluh juta di rekeningku.
"Mi, ini banyak sekali. Sepuluh juta lagi. Apakah ini nggak terlalu berlebihan?"tanyaku kepada Mami.
"Nggak kok, Mami sudah perhitungkan. Mami kan bilang, Mami lebih kecil dari Papi. Kamu di sana, berbagi saja. Kamu misalkan makan ini, kamu makan bersama kawan kawanmu,"ucap Mami sambil mengecup keningku.
"Makasih Mi, oia Mami dan Papi mau oleh oleh apa?" tanyaku kepada Papi dan Mamiku.
"Sama sama sayang,"ucap mereka berdua, dengan sangat penuh kasih sayang.
***Study Tour ke Semarang***Aku berangkat, pagi sekali. Aku kini, sudah menaiki bus bersama kawan kawanku. Aku duduk sebangku, bersama Bagus. Entah kenapa Toni and the genks nggak ikut ke Sekolah, padahal ini Study Tour. Belajar sambil jalan jalan. Seharusnya kan, tidak apa apa. Kenapa mereka tidak ikut iya, sungguh sangat mencurigakan sekali. Aku kasian sekali, walaupun mereka selalu jahat kepadaku. Tetapi aku nggak tega, apalagi mereka itu harus tetap ikut. Aku merasa aneh, tetapi yasudahlah. Aku fokus, berlajar saja.
Kami mengunjungi Pabrik Susu, Pabrik Roti dan Pabrik Garam di Semarang. Walaupun aku study tour selama seminggu. Aku hanya menghabiskan uang lima juta saja, di sini lebih murah di bandingkan di Manado.
Aku sudah traktir kawan kawan sekelas, sudah memberikan oleh oleh untuk Ayah Ibu, Mami dan Papiku. Aku juga, membelikan untuk Toni and the genks.
Walaupun mereka, terkadang suka jahat. Tetapi aku ingin, membelikannya.
Aku sangat suka, makan angringan. Murah murah, Ayam penyet dan Nasi harganya sepuluh ribu. Es milo, harganya tiga ribu.
Aku sangat senang, bernyanyi dan menari ketika perjalan pulang ke Manado. Banyak hal, yang aku pelajari ketika berada di tiga pabrik tersebut.
Setibanya, aku di Manado. Aku segera makan, aku sangat lapar sekali. Aku memesan Nasi Gado Gado dan Orange Juice.
Aku pulang, sekitar jam dua siang tiba di rumah. Aku segera memberikan oleh oleh kepada Ayah, Ibu, Mami dan Papiku.
Mami dan Papi angkatku, sedang berada di rumahku. Karena Mami sedang ngidam. Mami sangat ingin di masakan Nasi dan Bakso Lobser buatan Ibuku.
Bahkan Mami, sampai nambah empat porsi.
Sepertinya, Mami sangat menyukai masakan Ibuku.Aku sangat letih, aku sangat lelah akhirnya memutuskan untuk ke kamar. Aku segera, merebahkan diriku di atas kasur.
Aku akhirya tertidur, aku sangat ngantuk. Aku terbangun pagi. Sekitar jam delapan pagi. Untungnya sekolah libur, aku segera mandi, aku juga sangat sibuk membantu Ibu mencuci, menyetrika. Kasian Ibu, pasti sangat capek, lelah dan letih. Setelah selesai semua, aku mengantarkan pakaian ini ke para pelanggan Ibu.
Setelah selesai, aku membantu Ibu memasak nasi, memasak masakan untuk kami makan. Tetapi terlebih dahulu, aku lihat dulu bahan di kulkas. Berhubung ada Udang, aku memutuskan memasak Puyunghai Udang.
Aku juga memasak Hakau, Siomay dan Dimsum. Dari berbagai jenis dan macam.
Aku juga memasak, Ayam Betutu dan Sate Lilit. Semoga saja rasanya enak, semoga saja kedua orang tuaku suka. Secara aku melihat dari Youtobe. Secara otodidak.
Setelah jadi, aku mengajak kedua orang tuaku. Untuk makan bersama.
"Yah, Ibu ayo makan!" ajakku sambil mempersilahkan Ayah dan Ibuku.
"Iya nak, sama sama sayang. Wah kamu, sudah masak masakan enak untuk kita,"ungkap Ibu, sambil tersenyum.
"Thanks iya Ibu, semoga Ibu suka. Aku berlajar dari Youtobe,"terangku kepada Ibu."Enak kok, Ayah suka. Terimakasih nak,"ucap Ayah sambil tersenyum.
"Terimakasih iya Yah, aku senang sekali. Ayah suka,"ucapku, sambil tersenyum.
Setelah selesai makan, aku segera mencuci piring. Ayah kembali bekerja, sementara aku dan Ibu pergi ke Gereja. Aku dan Ibu, berdoa secara khusus.
Ya Tuhan, kabulkanlah doaku. Aku ingin Ibu dan Ayah selalu bahagia. Aku ingin Mami dan Papiku juga bahagia, kelak anak Mami menjadi anak yang berbakti. Ya Tuhan, aku ingin menjadi Prajurit Tangguh. Yang berguna bagi Nusa, Bangsa, Agama dan NKRI.
Jadikanlah aku, Prajurit TNI AL. Aku ingin, menjaga kelautan NKRI.
Jiwa dan raga saya, untuk Indonesia.
Indonesia tanah air beta, pusaka abadi nan jaya. Indonesia, sejak dulu kala. Tetap di puja puja bangsa. Di sana, tempat lahir beta. Di buai, di besarkan Bunda. Tempat berlindung di hari tua, sampai akhir menutup mata.
Setelah selesai, ke Gereja. Aku menemani Ibu, Ibu pergi ke sesuatu tempat. Aku dan Ibu berlanja ke pasar. Kami membeli sebuah kebutuhan.
Ibu bilang, ingin membuat Kue Pisang. Ibu ingin menjualnya. Aku berinisiatif menjual melalui jejaring sosial, pasti banyak yang beli.
Benar saja, kue Ibu langsung laris manis. Padahal hanya dua jam. Aku senang kue Ibu banyak yang beli.
Aku yang lelah, memutuskan untuk ke kamar. Aku ingin berlajar, setelah itu baru tidur. Karena besok ada ulangan.Tetapi aku aneh, kenapa Toni and the genks nggak sekolah? Padahal sedang ulangan.
Mereka juga, masuk sekolah bisa di hitung jari. Alasanya kenapa ia? Aku sangat khawatir, aku sangat cemas sekali.
Akhirnya sepulang sekolah, aku segera bertanya kepada Guru BK. Akhirnya aku dan Ibu Sonya mendatangi rumah Toni dan The Genksnya. Tetapi kedua orang tuanya, bilang dan mengatakan jika anak mereka pergi ke Sekolah. Ya ampun, sungguh membingungkan.Aku dan Ibu Sonya, sampai saling pandang.Aku dan Ibu Sonya, sangat lelah. Kami mampir ke kedai Bakso.
"Ibu kemana iya Toni dan Genksnya?"tanyaku kepada Ibu Sonya.
"Iya ibu, juga sangat bingung. Bagaimana iya supaya mereka nggak bolos? Apalagi mereka sudah kelas tiga. Jika terusan begini, mereka semua bisa bisa tidak lulus sekolah. Ibu bingung sekali,"keluh Ibu Sonya.
Ya Tuhan, aku mohon. Berikanlah petunjukmu, tolong beri tahu kami. Dimana keberadaan Toni and the genks. Kami bingung sekali, Tuhan bantu aku. Aku berdoa di dalam hati, semoga Tuhan mendengarkannya.
Bersambung.
Setelah aku berpamitan kepada mereka, keluargaku yang sangat aku sayangi, cintai dan kasihi. Kami seleluarga saling berpelukan."Attends que je revienne bébé, je t'aime tellement. je t'aime plus que tout," ucapku dengan mengucap istriku.(Tunggu aku kembali sayang, aku sangat mencintaimu. Sangat mencintaimu melebihi apa pun,)"Pourquoi manger beaucoup, ton estomac est encore mince Adrian. Il faut manger beaucoup, boire des vitamines et des fruits aussi. Nous devons toujours être en bonne santé, ne pas tomber malade," ucap Tono yang sudah terlihat bagaikan Ibu-ibu."Oui mon cher mari, je t'attendrai mon cher. Je serai longtemps plus tard, j'attendrai," ucap Istriku Tiara dengan tersenyum.(Iya suamiku sayang, aku akan menantikanmu sayang. Lama akan aku nanti sebentar akan aku tunggu,)"Ma fille Deborah, prends bien soin de maman. Prends bien s
"Sayang sudah malam ayo kita tidur, sudah malam. Besok aku masih libur. Nanti kamu aku ajak jalan-jalan sayang," ucapku dengan senyuman."Iya suamiku tersayang, aku mau berlibur menemani kamu sayang. Kemana pun kamu berada sayang," ucap Tiara dengan tersenyum.Udara pagi yang sangat dingin, karena Kota Papua sedang di guyur hujan. Aku dan Tiara kini sedang menyiapkan sarapan untuk anak-anak kami yang sangat kami sayangi dan cintai."Ayo sarapan sayang!" ajak Tiara dengan tersenyum."Ayo istriku," jawabku dengan tersenyum."dear you why? Why are you like that dear, don't be gloomy dear. Then your handsome is gone," goda aku kepada Tiara istriku.(Sayang kamu kenapa? Kok kamu seperti itu sayang, jangan murung sayang. Nanti ganteng kamu hilang,)"I'm worried and anxious, soon I have a year's assignment in France. I hope you are patient and wait for me to come back, I go for work and come home for love.
Aku mengikuti langkah kaki putriku, setelah putriku memasuki kelas. Aku sangat senang dan bahagia sekali. Ternyata ini hanya kehawatiran aku saja.Setelah sudah aman, aku segera berangkat menuju ke rumah sakit. Aku pergi ke rumah sakit guna membeli obat. Aku membeli obat sakit kepala. Aku berasa kepalaku sakit seperti di tusuk beribu-ribu jarum.Ya Tuhan kepalaku pusing sekali, bagaikan ada seribu jarum yang menancap beribuan jarum yang menusuk jantungku.Aku ke rumah sakit, setelah selesai aku melakukan pemeriksaan di rumah sakit.Aku segera menuju ke Batalionku.Ada kunjungan Bapak KASAL dan Bapak Panglima TNI.Bapak KASAL dan Bapak Panglima memberikan suport dan dukungan kepadaku, memberikan suport dan dukungan kepadaku secara langsung."Adrian minggu depan, besok kamu harus siap-siap iya. Karena besok kamu ke Batalion," ucap Bapak Kasal dan Bapak Panglima dengan tersenyum."Te
Aku langsung menghampiri, istriku yang nampaknya wajahnya sangat pucat pasih. Aku langsung menatap Tiara."Sayang setelah kamu selesai masak, setelah kita selesai makan. Kita pergi yugh!" ajakku dengan tersenyum menatap ke arah Tiara."Iya mas, mas kamu ajak aku ke mana?" tanya Tiara kepadaku."Aku mau ajak kamu ke sesuatu tempat, udah selesai masaknya. Kita makan sama-sama," ucap aku dengan senyuman."Mas kamu dan Debora mandi dulu, supaya bersih baru boleh makan. Masa main makan saja kalian berdua harus steril dan bersih," ucap Tiara dengan tersenyum.Aku dan Debora putriku, masuk ke kamar kami masing-masing. Setelah aku dan putriku rapih, aku dan Debora langsung ke meja makan. Tiara sebagai istri dan Ibu yang sangat baik.Dengan tersenyum manis dan cantik, Tiara melayaniku dengan menyendoki aku dan anak-anak kami nasi beserta lauk dan pauknya."Terima kasih sayang," ucapku dengan tersenyum.
"Боже мій, Хаді, ти так задушився. З вами все гаразд?Bozhe miy, Khadi, ty tak zadushyvsya. Z vamy vse harazd?" tanyaku dengan memberikan segelas air putih untuknya.(Ya ampun Hadi, kau sampai tersendak seperti itu. Kau tidak apa-apa?)"Дякую, що дав мені води, ти дуже добрий Адріан. Я подавився, тому що кімчі був занадто гострим,Dyakuyu, shcho dav meni vody, ty duzhe dobryy Adrian. YA podavyvsya, tomu shcho kimchi buv zanadto hostrym," keluh Hadi dengan tersenyum kecut.(Terima kasih sudah memberikan aku air putih, kau baik sekali Adrian. Aku tersendak karena kimchinya terlalu pedas sekali sangat pedas sekali rasanya,)"Вибач, Хаді, я забув, що ти не дуже любиш гостре, через мене ти подавився. Мені шкода Хаді,Vybach, Khadi, ya zabuv, shcho ty ne duzhe lyubysh hostre, cherez mene ty podavyvsya. Meni shkoda Khadi," ucap Kim Soek Jin dengan tulus.(Maaf Hadi aku lupa kau tidak terlalu suka pedas, gara-gara aku kau jadi te
"Hi Adrian, how are you? This is Mr. Rudi Hartanto, I hope you are always healthy. I have something important to say," ucap Bapak Panglima TNI.(Halo Adrian, kau apa kabar? Ini saya Bapak Rudi Hartanto, semoga kabar kamu sehat selalu. Ada hal penting yang ingin saya sampaikan,)"Good afternoon General, good General, I will obey whatever the General's mandate and orders are. Excuse me, General, may I know what?" tanyaku dengan sangat penasaran.(Selamat sore Jenderal, baik Jenderal saya akan menuruti amanah dan titah Jenderal apapun itu. Maaf Jenderal kalau boleh tau apa iya?)"Next week, your term of service is over. You will be assigned to Papua. You study French for two months I give you time, you are assigned to France for one year. If you are willing?" ucap Bapak Panglima TNI memberikan penjelasan kepadaku.(Minggu depan, masa dinasmu usai. Kamu akan di tugaskan di Papua. Kamu pelajari Bahasa Perancis selama dua bulan sa