Share

Mungkin ini yang disebut karma?

Byurr! 

Guyuran air menyiram wajah Rendi. Dia berusaha mengerjapkan mata dan mengumpulkan kesadaran. Dia ingat saat sedikit lagi mampu menyelamatkan Mouza, tiba-tiba semua gelap dan dia tidak ingat apapun lagi. 

Rendi mengedip-ngedipkan matanya agar air menyingkir dari kelopak matanya. Tangannya terikat kebelakang. Dia mencoba mengingat kejadian terakhir mengapa dia ada di tempat ini. 

Tawa menggelegar terdengar dari arah tangga. Rendi mengenal betul suara tawa itu. Dia sudah bersama dengan mereka hampir 10 tahun. 

"Ucok?" Rendi menatap orang yang berdiri angkuh di depannya. 

"Hahaha! kupikir kau lupa, apa kabar kau, Boi?" Ucok menaikkan sebelah kakinya tepat di kursi tempat Rendi terikat. 

"Apa maumu?" sahut Rendi, tak kalah angkuh. 

Tawa Ucok dan kawannya menggelegar. 

"Dia tanya apa mau kita? hahaha!" ejek Ucok, di sertai tepukan di pipi Rendi. "Kau teman baikku Boi, tapi, kau tega
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status